PART 9

3K 531 101
                                    

Long Time No See









“Long time no see, how are you?”









-









"Ya ampun, ke Indomaret aja lama banget ya, Nath" Amora berkacak pinggang, saat melihat gue yang tengah berjalan menghampirinya sambil membawa belanjaan.

"Maaf, tadi gue belanja makanan dulu. Soalnya laper" kata gue seraya menghusap-husap perut. Amora berdecak berkali-kali, sambil menggelengkan kepalanya.

Gue pun segera memasukkan sebuah password untuk membuka pintu apartemennya. Dan setelah terbuka, gue membantu Amora memasukkan semua bahan-bahan makanan yang tadi beli di pasar, ke dalam apartemen gue.

"Masih pusing kepalanya?" tanya Amora.

"Masih, sedikit" jawab gue.

"Hmm, tadi gue beli obat pusing buat lo, diminum ya. Siapa tau nanti pusingnya hilang total" kata Amora seraya berjalan menuju dapur, membawa barang belanjaannya. Gue mengangguk, tanpa peduli Amora lihat atau nggak.

Amora itu hebat, dia bisa masak selama dua jam, dan itu bisa menghasilkan beberapa makanan. Ya emang cuma makanan sederhana, tapi masalah rasa, boleh diadu, wkwk. Selama nungguin Amora yang masih masak di dapur, gue nonton televisi di ruang tengah sambil ngemil. Udah beberapa kali gue bolak-balik ke dapur untuk membantu Amora yang masak disana, tapi Amora malah ngomelin gue dan bilang kalo gue nggak boleh ngegerecok. Takut nanti rasa masakannya nggak enak. Okefiks.

Gue emang nggak terlalu jago masak, dan sekalinya masak, itu juga harus melihat dibuku resep. Kadang, gue selalu berekspetasi bahwa rasa masakan gue itu enak setelah melihat panduan caranya dibuku resep, tapi ya namanya realita emang kebanyakan nggak sesuai sama ekspetasi. Rasanya malah aneh, entah gue yang kurang fokus masaknya, atau nggak gue gak bisa/nggak tahu bagaimana nakarin bumbunya. Hehe.

Beberapa menit kemudian, akhirnya Amora meneriakki nama gue dari ruang makan.

"Nath, ayo makan nih, abis itu minum obat biar cepet sembuh!"

Amora, mommy-able.

Gue jadi kangen Mama. Dulu, beliau juga kayak gitu saat gue lagi sakit. Selalu nyuruh gue makan terus, setelah itu minum obat. Mama itu tipikal orang yang sangat-sangat perhatian, dan juga penuh kasih sayang. Meskipun sedikit bawel, tapi Mama bisa membuat orang-orang disekitarnya menjadi nyaman. Hm, sebenarnya Amora itu sama Mama sebelas dua belas, makanya gue agak kaget saat menyadari bahwa sifat + sikap Mama, ada di Amora semua.

Gue beranjak berdiri, kemudian melangkah menuju ruang makan untuk makan bersama dengan Amora. Sesampainya disana, aroma lezat dari masakan yang terhidangkan diatas meja makan, menyeruak ruang makan. Sampai pada akhirnya sekarang perut gue terus berbunyi.

"Ya'Allah, wanginya enak banget" ucap gue sambil mengambil tempat duduk dibangku.

"Woiya dong, gue gitu, lho. Lo makan yang banyak deh, Nath" katanya.

"Iya-iya, bawel bener dah. Jadi enak nih gue, hehe" gue cengengesan.

"Yee, ada-ada aja lo" ucap Amora.

True Friends Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang