***
Motor Jungkook telah memasuki halaman sekolah. Sedari tadi, ratusan pasang mata menatap mereka....
.
.
.
"Tampan sekali"
"Apa dia siswa baru?"
"Dia terlihat keren"
"Apa gadis itu pacarnya?"
"Beruntung sekali gadis itu"
"Gadis itu biasa sekali. Tidak cocok dengan pria tampan itu"
.
.
.
Jieun POV
Begitulah bisik2 para siswi yang kudengar... Bahkan siswi senior pun ikut mengagumi Jungkook.
Wajar saja bila mereka tidak mengenalku. Bagaimanapun aku bukan gadis yang mencolok.
Aku tidak termasuk dalam golongan gadis-gadis cantik seperti Suzy dan Jiyeon. Bukan pula masuk dalam kategori gadis buruk rupa.
Aku bukan siswi berprestasi, tapi aku juga tidak bodoh-bodoh amat.
Intinya aku benar-benar biasa dan tidak berkesan bagi orang lain."Jieun-ah!!!"
Kulihat Suzy dan Jiyeon melambai ke arahku. Aku tersenyum ke arah mereka.
"Gomawo Kookie" aku memberikan helmku padanya saat dia telah selesai memarkirkan motornya, kemudian berlari ke arah Jiyeon dan Suzy.
Sementara Jungkook berjalan di belakangku."Anyeong!" sapaku
"Anyeong Jieun-ah... Anyeong Jungkook-ssi" sapa Suzy dan Jiyeon sambil melirik Jungkook yang berdiri di sampingku.
"Anyeong" sapa Jungkook singkat.
"Baiklah. Ayo kita ke aula. Upacara penyambutan murid baru akan segera dimulai" ajakku.
Kami berempat berjalan menuju aula. Begitu memasuki ruang aula, aku, Suzy, dan Jiyeon bergabung dengan para murid tahun kedua. Sementara Jungkook berjalan menuju kerumunan murid baru yang kutunjukkan.
.
Upacara penyambutan pun dimulai tak lama kemudian..
.
.
.
.
Author POV
Upacara penerimaan murid baru telah selesai sejak tadi. Proses belajar mengajar pun belum sepenuhnya dimulai. Para murid hanya mencari ruangan kelas masing-masing dan diisi perkenalan oleh wali kelas.Saat ini para murid telah berhamburan. Ada yang masih di kelas sekedar bertegur sapa dan berkenalan lebih dekat dengan teman-temannya. Ada yang menuju kantin, perpustakaan, serta beberapa senior mengunjungi kelas-kelas angkatan baru sekedar membagikan selebaran klub mereka.
.
.
Jieun, Suzy, dan Jiyeon berjalan menuju kantin."Untunglah kita bertiga bisa sekelas lagi" ujar Suzy sambil mengayunkan tangan Jieun dan Jiyeon yang berdiri di sisi kiri dan kanannya.
"Ya. Aku tidak bisa membayangkan betapa membosankannya belajar kalau tanpa kalian" sahut Jieun.
"Ayo cepat. Aku sudah lapar sekali" Jiyeon segera menarik tangan kawan-kawannya itu.
Di kantin terlihat penuh dengan para murid.
"Di sana kosong. Ayo kita duduk di sana!" Jieun menunjuk ke arah meja kosong d i sudut dekat jendela.
Jiyeon, Suzy, dan Jieun pun duduk dan menikmati makanan mereka.
Jiyeon dan Suzy duduk bersampingan sedangkan Jieun duduk berhadapan dengan kedua temannya itu."Ya! Apa kau tahu sahabatmu itu sangat populer Jieun-ah. Bahkan senior-senior kita sudah mulai mengincarnya juga" Suzy membuka pembicaraan sambil menyantap burgernya.
"Mwo? Apa yang mereka lihat dari Jungkook?" tanya Jieun heran sambil mengernyitkan keningnya. Baginya Jungkook itu terlalu dingin sebagai pria.
"Jieun kita terlalu terbiasa dengan sahabat kecilnya itu sampai tidak menyadari pesonanya" ejek Jiyeon. "Kau tahu, dia mendapat nilai tes tertinggi untuk ujian masuk sekolah ini, dia seorang putra dari CEO, tidak dipungkiri wajahnya pun tampan dan bentuk tubuhnya bagus" sambung Jiyeon.
"Hei, tadi pagi kau dibonceng olehnya kan? Hnggg.... Kalau di drama2 itu salah satu adegan yang romantis" ujar Suzy sambil memicingkan matanya ke arah Jieun dan tersenyum penuh arti.
"Tidak romantis kalau Jieun dan Jungkook yang melakukannya" timpal Jiyeon.
"Ya!! Aku dan Jungkook hanya teman sejak kecil, kenapa kalian membahas tentang keromantisan??" sahut Jieun sambil meruncingkan bibirnya, namun tiba2 ada yang mencubit bibirnya.
"Awww!" ringis Jieun seraya berbalik dan mendapati senyum jahil Jungkook sedang berdiri di belakangnya dan membawa beberapa kotak kecil susu...
Tanpa persetujuan Jieun, lelaki itu kini telah duduk di sampingnya. Jieun menatap Jungkook dengan tatapan kesalnya. Namun, Jungkook mengabaikannya seperti biasa.
"Untukmu" ujar Jungkook singkat seraya menaruh kotak-kotak susu tadi di hadapan Jieun.
"Apa ini?" tanya Jieun
"Susu". Jawaban Jungkook membuat Jieun kesal...
"Ck, aku tahu ini susu. Maksudku kenapa begitu banyak dan kenapa memberikannya padaku?" cecar Jieun
"Para gadis itu memberiku ini. Tapi aku tidak membutuhkannya. Kurasa kau lebih memerlukannya untuk pertumbuhanmu" ejek Jungkook sambil menatap datar Jieun dari ujung kepala hingga ujung kaki.
Jieun menatap Jungkook dengan tatapan yang penuh kekesalan. Jiyeon dan Suzy hanya tertawa kecil melihat mereka berdua.
"Jieun-ah, kami mau ke klub dulu. Kau selesaikan dulu makananmu..." belum selesai Jiyeon berbicara, Suzy memotongnya "...dan susumu". Suzy dan Jiyeon terlihat menahan tawanya.
"Kami akan menunggumu di ruangan klub. Ok?" sambung Jiyeon. Jieun memberi kode ok dengan jarinya dan menatap kesal pada dua sahabatnya itu. Lalu mereka berdua pergi meninggalkan Jieun dan Jungkook di kantin.
.
.
.
"Sampai kapan mereka hanya akan berteman?" ujar Suzy saat mereka mulai berjalan menjauh dari Jieun."Entahlah, kurasa tahun ini akan ada perubahan pada hubungan mereka" ucap Jiyeon yakin sambil melirik sekilas ke arah Jieun dan Jungkook sebelum mereka keluar dari pintu kantin.
.
.
.
"Jungkookie, kau sudah menentukan klub mana yang ingin kau ikuti?" tanya Jieun sambil menyeruput susu strawberrynya."Kau ikut klub apa?" Jungkook malah balik bertanya pada Jieun tanpa menatapnya. Pandangannya masih fokus pada game di layar ponselnya.
"Klub musik" jawab Jieun malas.
"Kalau begitu aku juga masuk klub musik" ujar Jungkook enteng tanpa memalingkan pandangannya.
"Ya, kau tidak boleh setengah hati begitu.. Aissshhh... Jinja..." Jieun merutuk. Tahu kalau sahabatnya ini malas memikirkan serius hal-hal seperti ini.
"Wae?"Jungkook berbalik menatap Jieun. "Klub musik tidak buruk bukan? Lagipula dengan begitu kita masih bisa pulang bersama" lanjut Jungkook.
"Terserah kau saja" jawab Jieun malas. Ia tahu Jungkook memang cocok masuk klub musik. Suaranya diakui Jieun memang merdu. "Kalau begitu, ikut aku ke ruang musik sekarang" lanjut Jieun kemudian beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju ruang musik. Jungkook mengikutinya di belakang.
.
.
Tanpa mereka sadari sepasang mata menatap penasaran ke arah mereka.
.
"Yeri-ah, apa yang kau lihat?" tanya Sooyoung"Ah, a-ani... Akhh, apa yang kau pesan Sooyoung-ah?" tanya Yeri mengalihkan pertanyaan Sooyoung.
.
.
.
.
.
.
###
KAMU SEDANG MEMBACA
Colour of Love [completed]
FanfictionSejauh mana batas persahabatan antara pria dan wanita?? Jieun dan Jungkook telah bersahabat sejak kecil. Namun, apa hubungan persahabatan cukup bagi mereka? Bagaimana bila perasaan baru tiba2 muncul? Adakah keberanian mereka untuk mengungkapkan? UPD...