***
Jam pelajaran telah usai. Seluruh murid beranjak meninggalkan sekolah.
Jieun, Jiyeon, dan Suzy berjalan menuju ruang guru. Sesampainya di sana, mereka menuju meja Yoo ssaem."Ah... Kalian sudah di sini rupanya. Ini hukuman untuk kalian" ujar Yoo ssaem sembari memberikan setumpuk kertas pada mereka bertiga.
"Itu brosur festival sekolah kita. Aku mau kalian membagikan seluruh brosur itu di tempat umum. Festival sekolah kita nanti akan terbuka untuk umum, jadi aku mengharapkan banyak yang datang. Ingat! Brosur ini harus selesai kalian bagi dalam minggu ini!" lanjut Yoo ssaem. Ia memang menjadi penanggung jawab di acara festival sekolah nanti."Ne ssaem. Kalau begitu kami permisi dulu. Kamsahamnida" sahut mereka bertiga sembari mengambil tumpukan brosur di meja Yoo ssaem.
"Kuharap kalian tidak melakukan kesalahan yang sama lagi!" tegur Yoo ssaem.
"Ne.. Joesonghamnida ssaem"
Ketiganya lalu berjalan keluar dari ruang guru."Aku tidak mengira kita hanya akan disuruh membagikan brosur. Padahal sudah kubayangkan kita bertiga akan tinggal di sekolah sampai malam" ujar Suzy.
"Ya, tapi brosur sebanyak ini mau dibagi kemana?" keluh Jiyeon.
"Dan lagi kalau festival nanti tidak banyak orang yang datang bagaimana? Kita bisa dibakar oleh Yoo ssaem saat acara api unggun nantinya" Jieun bergidik ngeri membayangkannya.
Jiyeon menepuk kepala Jieun dengan brosur yang dipegangnya.
"Aigoo.. Jangan berpikir yang tidak-tidak".Di depan gerbang, Jungkook terlihat berdiri menunggu Jieun sambil mendengarkan musik dari ponselnya.
"Pergi sana! Pangeranmu sudah menunggu" Jiyeon dan Suzy mendorong pelan punggung Jieun.
"Pangeran apanya?" protes Jieun seraya berjalan menuju Jungkook.
""Jungkookie!" seru Jieun seraya berlari ke arah Jungkook.
Jungkook berbalik menatap keheranan pada Jieun yang sekarang berjalan ke arahnya.
"Kupikir kau sedang dihukum, kenapa cepat sekali?" tanya Jungkook."Kau tidak lihat ini?" seru Jieun sambil menunjukkan tumpukan selebaran yang dipegangnya. "Yoo ssaem menyuruh kami membagikan brosur ini di tempat umum"
Alis Jungkook terangkat menatap brosur yang dipegang Jieun. Tak lama kemudian ia menyunggingkan senyumnya.
"Aku tahu apa yang harus kita lakukan" ujarnya lalu menarik lengan Jieun.
.
.
.
Setelah mengantar Jieun ke rumahnya, Jungkook menyuruh Jieun berganti pakaian kemudian mengajaknya keluar untuk berjalan-jalan. Tak lupa ia menyuruh Jieun membawa brosur yang diberikan Yoo ssaem.Jungkook menunggu Jieun di ruang tamu. Ia mengenakan kaus bergaris hitam putih berlengan pendek serta celana jeans panjang. Tak lama kemudian Jieun turun menemui Jungkook. Ia mengenakan kaos bergaris hitam putih berlengan panjang dipadukan dengan hotpants berbahan jeans. Tak lupa ia melingkarkan sweater hitam di pinggangnya. Jieun membiarkan rambut panjangnya tergerai lurus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Colour of Love [completed]
FanfictionSejauh mana batas persahabatan antara pria dan wanita?? Jieun dan Jungkook telah bersahabat sejak kecil. Namun, apa hubungan persahabatan cukup bagi mereka? Bagaimana bila perasaan baru tiba2 muncul? Adakah keberanian mereka untuk mengungkapkan? UPD...