*****
Pagi-pagi sekali Jieun telah siap berangkat ke sekolah. Bahkan kini ia turut sarapan dengan appanya. Sebenarnya semalam ia bahkan tidak tidur sama sekali. Ia hanya menangis sambil menonton film Miracle in Cell No.7. Ia menyapukan makeup hari ini untuk menutupi mata sembabnya."Tumben kau bangun pagi sekali" tanya Tn. Lee.
"Appa, bisakah hari ini aku berangkat denganmu?" tanya Jieun.
"Wae? Bukankah itu terlalu pagi? Kenapa tidak berangkat dengan Jungkook saja?" tanya Ny. Lee penasaran.
"Ahh... Aku ada janji dengan Jiyeon dan Suzy untuk mengerjakan tugas bersama" ucap Jieun berbohong. Sebenarnya ia benar-benar tak ingin bertemu dengan Jungkook sementara ini.
"Benarkah?" Tn. Lee mencoba memastikan. Jieun menganggukkan kepalanya.
"Baiklah. Habiskan sarapanmu setelah itu kita berangkat" ujar Tn. Lee.
"Gomawo appa"
.
.
.
Kini Jieun telah tiba di sekolahnya. Di mana-mana tampak lengang. Bahkan belum ada satupun murid yang tiba. Hanya penjaga sekolah dan beberapa guru saja.Jieun memasuki ruang kelasnya lalu berjalan menuju ruang kesehatan. Ia berencana tidur sebentar karena semalaman ia sama sekali tidak tidur.
.
.
Jungkook sekarang berada di rumah Jieun."Ah, Jungkook-ah, hari ini kau berangkat sendiri saja" ujar Ny. Lee.
"Eh? Kenapa? Apa Jieun sakit?" tanya Jungkook cemas.
"Ani.. Dia sudah berangkat dengan appanya tadi" jelas Ny. Lee.
"Eh? Sepagi itu?"
Ny. Lee hanya mengangguk menjawab pertanyaan Jungkook.
"Aish.. Anak itu memangnya sempat tidur? Semalaman ia menonton film Miracle in Cell No.7. Dia membuatku tidur tidak nyenyak mendengar suara tangisan" keluh Jongsuk. Kamar Jongsuk memang tepat di samping kamar Jieun.
"Ya, satu film paling hanya berdurasi 2 jam, Jongsuk-ah" bela Ny. Lee.
"Itu hanya berlaku bila ia menontonnya sekali eomma. Ia bahkan memutarnya berulang kali!" ujar Jongsuk frustasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Colour of Love [completed]
FanfictionSejauh mana batas persahabatan antara pria dan wanita?? Jieun dan Jungkook telah bersahabat sejak kecil. Namun, apa hubungan persahabatan cukup bagi mereka? Bagaimana bila perasaan baru tiba2 muncul? Adakah keberanian mereka untuk mengungkapkan? UPD...