**
Jieun nampak mulai tak bisa menahan kantuknya.
Diliriknya jam telah menunjukkan pukul dua dini hari. Sementara kedua pria di depannya masih asyik bermain game.Jieun merebahkan tubuhnya di sofa. Perlahan matanya mulai terpejam dan ia tertidur.
.
.
.
Paginya....Ny. Lee turun dari kamarnya menuju dapur. Ia hendak membuat sarapan untuk suaminya. Langkahnya terhenti saat melewati ruang tengah. Ia menggelengkan kepalanya dan berdecak melihat ketiga anak itu tertidur di ruang tengah.
Jieun tertidur di sofa sementara Jongsuk dan Jungkook tidur berdampingan di karpet ruang tengah.
"Pasti mainnya sampai pagi lagi" gumam Ny. Lee seraya melanjutkan langkahnya menuju dapur.
Tn. Lee keluar dari kamarnya dengan seragam lengkap. Ia menuruni tangga menuju ruang makan, melirik sesaat ketika melewati ruang tengah lalu melanjutkan langkahnya.
"Mereka pasti main sampai pagi" ujar Ny. Lee. Tuan dan Nyonya Lee kini duduk bersama di ruang makan.
"Biarkan saja yeobo. Toh hari ini mereka juga libur" sahut Tuan Lee sambil menyantap sarapannya.
.
.
"Aku berangkat dulu" pamit Tuan Lee setelah menyelesaikan sarapannya.
Ia memang selalu berangkat pagi-pagi sekali."Hati-hati di jalan. Selamat bekerja" Ny. Lee mengantar suaminya hingga ke pintu depan. Ia masih menatap suaminya hingga Tuan Lee melaju dengan mobilnya.
.
.
.
.
"Hnggg!!!" Jieun meregangkan badannya. Kemudian menurunkan kakinya dari sofa tak sengaja mengenai wajah Jungkook yang kebetulan berada di bawah."Haisssshh!! Jinjja!" erang Jungkook lalu membuka matanya kesal sambil menyingkirkan kaki Jieun dari wajahnya.
"Mian" ucap Jieun datar. Ia menaikkan kakinya kembali. Nyawanya baru separuh terkumpul.
"Yak Jungkook-ah, kalau kau sudah bangun, segeralah bangkit. Tanganku rasanya sudah mati rasa" keluh Jongsuk yang sudah terbangun sejak tadi. Namun dia kesulitan beranjak karena tangannya dijadikan bantalan kepala oleh Jungkook.
Jungkook lalu bangkit duduk dan menatap Jongsuk yang sedang mengibas-ngibaskan tangannya, sambil tertawa jahil. "Mian hyung".
Jieun berjalan menuju kamarnya sementara Jongsuk dan Jungkook berjalan menuju kamar Jongsuk.
"Ya, kau tidak pulang mandi di rumahmu??" tanya Jongsuk saat melihat Jungkook mengikutinya ke kamar.
"Ani. Aku bisa mandi di sini. Ini kan juga rumahku" jawab Jungkook ringan.
"Mwo? Apa appa menjual rumah ini padamu?" Jongsuk mengernyit bingung.
"Bukankah kalian selalu berkata padaku 'anggaplah rumah sendiri'" terang Jungkook lalu mendahului Jongsuk masuk kamar mandi.
"Aishhh.. Bocah itu" desis Jongsuk kesal. Kekesalan Jongsuk bukan hanya disebabkan kelakuan Jungkook pagi ini, melainkan karena semalam dia kalah 7x berturut-turut. Artinya dia harus mentraktir Jungkook 7x pula.
.
.
.
Jieun, Jungkook, dan Jongsuk kini berada di ruang makan bersama Ny. Lee.
KAMU SEDANG MEMBACA
Colour of Love [completed]
FanfictionSejauh mana batas persahabatan antara pria dan wanita?? Jieun dan Jungkook telah bersahabat sejak kecil. Namun, apa hubungan persahabatan cukup bagi mereka? Bagaimana bila perasaan baru tiba2 muncul? Adakah keberanian mereka untuk mengungkapkan? UPD...