Part 14

1.6K 172 9
                                    

***
Bibi Jung kaget melihat Jieun pulang basah kuyup.

"Aigoo nona. Kenapa kau basah kuyup begini?". Bibi Jung mengambil handuk di kamar mandi bawah lalu mengelap rambut Jieun.

"Ah... Gwenchana bi. Aku ingin ke kamarku dulu" Jieun melangkah lemas menuju kamarnya.

"Oh ya nona. Tuan dan Nyonya Lee berangkat ke Busan tadi sore. Tuan besar Lee sedang sakit. Jadi mereka memutuskan menjenguk beliau" ujar bibi Jung.

"Eh. Harabeoji sakit? Baiklah, aku akan menelpon eomma nanti" Jieun melanjutkan langkahnya menuju kamarnya.

Usai membersihkan dirinya, Jieun merebahkan tubuhnya di kasur. Hujan sudah reda sejak tadi. Ia lalu mendengar suara motor Jungkook berhenti di sebelah rumahnya.
'Dia baru pulang dari rumah Yeri jam segini?'  batin Jieun.
Tak lama berselang, ponselnya yang terletak di nakas samping tempat tidurnya berdering. Jieun meraih ponselnya. Dilihatnya nama Jungkookie tertera di sana. Ia lalu menaruh asal ponselnya di kasur. "Kenapa rasanya sesak?" batin Jieun sembari memukul ringan dada kirinya.

 "Kenapa rasanya sesak?" batin Jieun sembari memukul ringan dada kirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tok..tok...tok...
Suara ketukan berasal dari pintu kamar Jieun. Sesaat ia berharap ketukan itu berasal dari pintu balkon kamarnya.
Jieun melangkah malas menuju pintu kamarnya. Dilihatnya Jongsuk berdiri di depan pintu kamarnya.

"Ya, gwenchana? Tadi bibi Jung bilang kau pulang hujan-hujanan" tanya Jongsuk cemas.

Jieun tersenyum tipis. Tak ingin membuat oppanya khawatir.
"Ne.. Gwenchana oppa. Kau tak perlu mengkhawatirkanku. Aku ingin istirahat oppa. Bisakah kau membiarkanku sendiri?" pinta Jieun.

"Ne... Arraseo. Panggil aku kalau kau membutuhkan sesuatu". Jongsuk mengelus pelan puncak kepala adiknya itu.

"Gomawo oppa" sahut Jieun seraya menutup kembali pintu kamarnya.

"Bagaimana bisa aku tidak cemas Jieun-ah" gumam Jongsuk lalu beranjak menuju kamarnya.

Jungkook POV
Aku memarkirkan motorku di halaman rumah kemudian melangkah masuk menuju kamarku.

Kulihat lampu kamar Jieun masih menyala. Aku mencoba menghubunginya tetapi ia tidak mengangkat teleponku.

"Apa dia marah?" batinku gusar.

Flashback
Aku membuka mataku. Kulihat Yeri sedang duduk memandangiku. Aku memandang keluar jendela. Langit sudah berubah gelap, hujan juga sudah reda.
Sial! Berapa lama aku tertidur?
"Jam berapa ini?" tanyaku pada Yeri yang masih tak bergeming.

"Eh, sekarang sudah jam 8 malam" jawab Yeri gugup.

"Kenapa kau tak membangunkanku?!" kesalku lalu kurogoh ponselku hendak menghubungi Jieun. Kulihat ada 3 panggilan tak terjawab darinya sekitar dua jam yang lalu.

Colour of Love [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang