"Ayo, selesaikan latihannya. Pelajaran Ibu sebentar lagi mau habis. Gak ada pr pr an. Ibu mau keluar dulu sebentar, nanti Ibu balik lagi." pinta Guru RaeYoo sambil berdiri lalu keluar kelas. Guru RaeYoo, wali kelas Adifa dan teman-teman sekelasnya.
Semua pada jadi pada panik tapi tetap hening, ketika Guru RaeYoo mengeluarkan perkataan dengan nada yang agak marah.
Adifa yang kebetulan sudah menyelesaikan tugasnya, dia melirik Dabin yang terlihat belum selesai.
"Dabin, kamu udah selesai?"
"Coba dong, ajarin aku nomor 10." Dabin udah kesel.
"Sini..." Adifa dengan senang hati membantu Dabin.
"Ternyata, Adifa emang baik..." batin Dabin seperti tersentuh lalu dia tersenyum.
Lain dengan Renjun dan Jaemin.
"Jun... Udah selesai belum?" tanya Jaemin ke Renjun.
"Beluman, kamu udah?"
"Kamu tau sendiri, aku selalu nunggu jawaban dari kamu."
Renjun pun bingung sendiri.
"Eh, Adifa. Ajarin dong. Ini soalnya susah banget." Renjun sambil bangkit dari duduknya langsung menghampiri Adifa.
"Sebentar... Aku mau ajarin Dabin dulu." jawab Adifa.
"Tau... Duduk sana!" Dabin kesal.
"Ihh... Udah mau abis waktunya. Yaudah aku liat aja deh. Bentar..." Renjun langsung mengambil buku tulis Adifa yang berisi tugas itu.
"Eh, Renjun apa-apaan... Balikin gak..." Adifa pun langsung bangkit dan menarik bukunya yang dipegang Renjun.
"Bentar... Bentar..." Renjun nyengir-nyengir.
Kini kelas jadi berisik gara-gara Adifa dan Renjun.
Jaemin mah yang liat kejadian itu malah diem aja dia kan nunggu contekan dari Renjun sedangkan Dabin meminta Renjun untuk ngembaliin buku Adifa.
Brakkk...
Adifa dan Renjun langsung berhenti dan satu kelas langsung melirik ke arah suara itu. Ternyata, itu suara meja Jeno yang Jeno tonjok sendiri.
"Kalian bisa diam gakk..."Jeno serem banget ternyata pas marah.
Semua pada keheranan, gimana gak heran, Jeno itu pendiem palibg kalo diajak ngomong jawabannya senyum aja pake matanya yang cuma segaris. Eh tiba-tiba dia marah kayak gitu, serem banget.
"Jeno... Kamu sehat? Hahh..." Renjun candain Jeno.
Karena Renjun candain Jeno jadi Renjun gak fokus megang bukunya Adifa. Alhasil, Adifa berhasil ngambil bukunya.
"Renjun, Jeno itu serius. Marahnya orang pendiem itu biasanya serem." Adifa bilang.
"Haaa... Oh... Ne... Mianhae Jeno... Aku berhenti." Renjun tiba-tiba merasa ngeri dan langsung duduk. Adifa pun juga langsung duduk. Satu kelas pun langsung fokus ketugasnya lagi.
...
Ketika menuju gerbang, di situ ada Mark.
"Adifa... Di mana mereka berempat?" tanya Mark sekaligus nyapa Adifa.
"Oh, masih di jalan ke sini mungkin." jawab Adifa.
"Oiya, Mark Oppa. Aku mau tanya sesuatu sama Mark Oppa?" lanjut Adifa.
"Tanya aja..."
"Jeno itu bagaimana si sifatnya?"
"Ya... Begitu... Kayak yang kamu liat gimana..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain (Islam Fanfiction) ✔
Fanfiction"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Ra'd : 28) #3 in jungdabin 4 Feb 2019 Happy reading~