Part 17 ~ Proposal

103 10 0
                                    

"Ini proposal nya." Adifa memberikan proposal itu kepada Mark. Proposal yang telah dibuat Adifa.

Mark membolak-balikkan proposal itu. Sambil memeriksa ada yang salahkah?

"Dif, bahasanya? Kurang baku." Mark sambil menunjukkan yang salah.

"Emm... Ya, aku juga belum begitu lancar bahasa Koreanya. Maaf ya Oppa, nanti aku betulin lagi sambil pelajarin lagi bahasanya."

"Ya udah, aku bantuin."

"Emm..."

"Di ruang OSIS aja. Biar lebih tenang ngerjainnya."

"Emm... Gak usah deh, gak papa. Sendiri aja."

Mark baru sadar, gak mungkin Adifa mau berduaan doang sama Mark di ruang OSIS.

"Oh, emm... Biar aku ajak Mina juga? Ya? Mau kan?"

"Emm... Ya udah. Terima kasih ya Mark Oppa."

Mark tersenyum.

"Masih ada lagi ni..."

"Untung belum dijilid. Sebentar... "

Adifa mengeluarkan pensil dari kantongnya.

"Ini tandain aja."

"Kamu manggil aku?"

Kemudian Adifa tertawa.

"Apa sih Mark Oppa? Ya aku tau, Mark itu artinya tanda." Adifa masih ketawa.

Mark kemudian tersenyum lalu mengecek kembali proposal itu.

Setelah selesai ditandain Mark memberi proposal itu kepada Adifa.

"Ok. Terima kasih Oppa."

"Ne." Mark tersenyum.

...

Ketika sudah waktunya pulang, Adifa langsung ke ruang OSIS.

Sampai ruang OSIS sudah ada Mark dan Mina yang lagi asik sama hp nya masing-masing. Tapi, ketika Adifa datang, Mina langsung mendongak.

"Dif..." Mina tersenyum.

Mina pun memberhentikan aktivitasnya. Begitu juga dengan Mark.

"Lama banget ya aku datengnya? Maaf ya..." ucap Adifa.

"Gwenchana..." Mina tersenyum.

Adifa langsung membuka laptopnya dan menunjukkan pekerjaan proposalnya.

"Nah, yang ini nih..." Adifa menunjukkan kepada Mina. Lalu Mina mengambil laptopnya Adifa, sambil melihat apa yang ditunjukkan Adifa. Mark pun juga melihat.

"Oh ini..." Mina langsung mengetik untuk mengubah apa yang salah.

"Coba sini..." minta Mark.

"Sebentar..." Mina masih fokus.

"Isshhh... Kamu gak ngerti? Sini aku benerin." Mark mencoba mengambil laptopnya.

"Apaan sih? Ini gak salah. Kamu tu yang gak ngerti." Mina berusaha menahan laptop.

"Coba ini... Apaan?" Mark.

"Hee... Siapa sih yang orang Korea?" Mina melipat kedua tangannya di dadanya.

"Lah... Iya... Tapi emang kamu kira aku gak ngerti gitu?" Mark.

Adifa jadi bingung dan kesel.

"Aduh... Kenapa jadi berantem sih? Aku kan minta diajarin."

Mark dan Mina menyadari kesalahannya dan langsung membenarkan posisi mereka.

...

"Makasih ya Mark Oppa, Mina Eonni."

Rain (Islam Fanfiction) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang