"Belajar yang rajin, seperti kamu belajar di Indonesia." pesan Kakakku kepadaku, kemudian aku mencium punggung tangan Kakakku.
"Ok, Mas Adit, Mas Adit juga yang rajin kerjanya, biar bisa ajakin aku jalan-jalan sama makan-makan, hehe." ku balas omongan Kakakku yang kemudian aku menyengir.
"Ya, tenang aja aku pasti ajakin kamu jalan-jalan sama makan-makan, udah masuk sana." pinta Kakakku.
"Ok, Assalamu'alaikum." aku yang kemudian berlalu memasuki sekolah baruku itu.
"Wa'alaikumussalam." jawab Adit, Kakaknya.
"Aku berharap kamu betah di Seoul, betah juga disekolah ini, walaupun kamu bakal nemuin banyak perbedaan." itulah harapan Kakaknya.
Kakaknya hanya tersenyum dari jauh.
...
"Astaghfirullah... " lirihku.Wajar saja jika aku seperti ini, jika pemandangan yang dilihat seperti itu, wanita yang memakai rok mini dan hal yang jarang ia temui sebelumnya. Karena, Korea Selatan sendiri adalah negara yang muslim nya minoritas.
"Yaa Allah Yaa Rabbi, mudahkan aku untuk beradaptasi dengan sekolah dan anak-anaknya." do'aku dalam hati.
"Permisi, kau siswi baru yang bernama Adifa?" tiba-tiba seorang guru wanita datang menghampiriku.
"Astaghfirullah.. " aku pun terkejut.
"Eittt, wae?" Guru itu bertanya.
"Aniya, emm, mian, aku terkejut. Iya aku siswi baru disini." aku menjawab.
"Ya, perkenalkan aku guru disini, sekaligus wali kelasmu nanti, namaku Yoon Rae Yoo, kau panggilku Guru RaeYoo saja." ujar guru sangat ramah dan tersenyum manis.
"Oh ya, Guru RaeYoo, namaku Adifa Farzana." responku lalu tersenyum.
"Ya sudah kalau begitu, letakkan tasmu di bangku panjang depan ruang guru lalu kau ikut apel pagi ini, ayo aku antar." ajak Guru RaeYoo.
"Ok, Guru, Gamsahamnida." aku kemudian membungkuk.
...
Aku pun mulai memasuki barisan."Aku harus masuk barisan mana?" bingungnya aku.
Akhirnya Aku pun mengambil barisan dimana saja yang terpenting sebaris dengan wanita.
"Eh, mana kau pakai dasi tidak?"
"Mana tunjukkan gespermu!"
"Ternyata seperti di Indonesia, diperiksa kelengkapan pakaiannya. Ya wajar saja namanya juga sekolah pasti agar disiplin." batinku bergumam.
"Eh mana dasimu, gespermu." tiba-tiba wanita itu datang dan menanyakanku.
"Eh iya aku memakainya." kemudian aku membuka hijabku sedikit yang menutupi tubuhku juga bukan hanya kepalanya saja, bisa dibilang pakaian syar'i.
"Lagi sih, itu kain nya panjang sekali." kata wanita itu dengan wajah juteknya.
"Astaghfirullah, baru ikut upacara, tapi aku udah dapet kayak ginian, gimana kalau aku masuk kelas dan seterusnya disini." pikir aku yang merasa kesal dan tersinggung sebenarnya.
"Yaa Allah Yaa Rabbi, sudahlah mungkin ujian dari Allah, aku yakin pasti aku bisa menghadapinya, Allah selalu bersamaku." batinku yang kemudian tenang.
Bagaimana tidak tenang, dengan hanya mengingat Allah hati akan menjadi tenang (QS. Ar-Ra'd : 28).
"Sudahlah... Kau ini tugasnya hanya memeriksa kelengkapan siswa dan siswi bukan untuk marah-marah."
Tiba-tiba seorang siswa datang dan menegur siswi yang memarahi aku tadi, aku tidak tau mereka siapa. Kalau di sekolah ku ketika aku di Indonesia dulu jelas saja, biasanya itu dilakukan OSIS.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain (Islam Fanfiction) ✔
Fanfic"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Ra'd : 28) #3 in jungdabin 4 Feb 2019 Happy reading~