"Kok nangis?" Mamahnya Adifa heran kemudian merangkul Adifa dan mengelus pundaknya.
"Kenapa Dif? Kalau kamu mau pikir-pikir dulu gak apa-apa kok. Atau---"
"Mau nolak, juga gak apa-apa." Taeyong langsung mengecilkan suaranya.
"Nangis kenapa si kamu?" tanya Mamahnya Adifa.
"Taeyong Oppa bercanda mulu." jawab Adifa layaknya anak kecil abis diisengin.
"Bercanda?" Eommanya Taeyong.
"Dari kemarin Taeyong Oppa ngomongnya bercanda mulu." kata Adifa makin mewek.
"Oh..." Mamahnya Adifa mulai ngerti.
"Jadi, Taeyong bercandain Adifa, kalau Taeyong mau nikahin Adifa, gitu." jelas Mamahnya Adifa.
Orang tuanya Taeyong mengangguk.
"Kamu tu, kenapa dicandain gitu?" tegor Eommanya Taeyong ke Taeyong.
"Yaa Allah. Dif, aku minta maaf, karena candaan itu. Aku kayak gitu sebenarnya mau tau reaksi kamu gimana, sebelum aku bener-bener nyatain ini serius. Aku serius kok Dif, gak bercanda. Maaf ya Dif."
Adifa mulai menghapus air matanya.
"Maaf ya, aku nangis."
Taeyong cuma tersenyum.
"Taeyong, kamu bakal nikahin anak-anak ni. Jadi---" tiba-tiba Adit ngeledek Adifa.
"Isshh, Mas Adit." tegor Ica.
Akhirnya Adit diem.
Yang lain hanya tersenyum.
"Jadi, gimana Dif?" tanya Taeyong.
"Mamah---"
"Mamah setuju sayang. Yang lain juga. Sebelumnya udah dibicarakan bersama." kata Mamahnya Adifa.
Kemudian Adifa diam sejenak. Lalu...
"Emm, kalau memang Taeyong Oppa bener serius aku gak bisa nolak. Ini kan niat baik."
Semua tersenyum, apalagi Taeyong.
...
"Masyaa Allah, Adifa udah besar ya. Udah mau nikah aja." kata Nara ketika Adifa memberitahukan tentang hal itu.
Adifa hanya tersenyum.
"Em, oh iya Dif. Masalah kuliah ke Turki, gimana?" tanya Nara tiba-tiba kemudian Adifa terdiam.
Secara bersamaan, Taeyong melihat dan mendengar kejadian itu tapi Taeyong tidak memunculkan dirinya ke hadapan Adifa dan Nara.
Taeyong current mood "Oh iya, Adifa kan mau kuliah ke Turki. Kenapa kemarin lupa omongin ini?"
"Em, ya gak jadi lah Eonni." kata Adifa buat Taeyong tersenyum karena mendengar jawabannya.
"Kamu kan sempet bingung, terus kamu minta petunjuk ke Allah. Sekarang, ini jawabannya, kamu dilamar Taeyong dan akan menikah."
Adifa hanya tersenyum.
"Ya, Eonni. Hanya Allah yang tau apa yang terbaik buat hamba-Nya."
Nara tersenyum.
"Taeyong?" lirih Nara ketika melihat ke arah Taeyong. Taeyong langsung menghampiri Nara dan Adifa.
"Taeyong Oppa." Adifa tersenyum, Taeyong pun juga.
"Udah lama dari tadi di situ?" kata Nara.
"A... Dari tadi? Di situ?" Taeyong salting.
"Iya, jangan bohong. Kamu dengerin pembicaraan kita ya?" Lanjut Nara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain (Islam Fanfiction) ✔
Fanfiction"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Ra'd : 28) #3 in jungdabin 4 Feb 2019 Happy reading~