Part 23 ~ Tamu

96 10 1
                                    

Tringgg

Adifa langsung mengambil hp nya, ketika dia sedang belajar.

"Siapa ni yang chat? Nomornya doang?"

Adifa langsung membuka chat itu.

Malam...
Dif, ini aku Renjun. Maaf ya ganggu. Aku mau minta bantuan. Aku gak dipinjemin buku catatan sama Jeno. Katanya Jeno, mau dipake bukunya. Jadi, aku minta tolong sama kamu Dif...

"Renjun..."

"Hmmm..."

Adifa pun langsung mencari buku catatan yang dimaksud lalu memoto beberapa lembar catatan yang dibutuhkan dari buku tersebut lalu dia mengirimnya ke Renjun.

"Dipake? Buat apa ya? Kan dari Bu Raeyoo juga lagi gak ada pr." bingung Adifa.

Tak lama hp Adifa berbunyi lagi. Yang masih Adifa genggam. Adifa langsung membuka chatnya.

Terima kasih yaaa Adifaaaa 😊😊😊

"Hmm..." Adifa mengemam bibirnya.

...

"Aku... Dapet dari Mark Hyung..." jawab Renjun ketika Adifa bertanya tau darimana nomornya di sela-sela kbm.

Adifa hanya mengangguk lalu mengubah posisinya yang tadinya menengok ke Renjun yang kebetulan memang duduk di belakangnya. Sekarang dia berbalik membelakangi Renjun.

"Emm, Dif, kamu gak marah kan?"

"Enggak..."

"Makasih ya Dif..."

Adifa diem aja.

"Oh iya Dif, aku belom balikin pulpen yang kamu pinjemin ke aku waktu itu."

Adifa masih diem aja.

"Tapi, maaf Dif... Pulpennya ilang... Tapi aku ganti yang baru kok." kata Renjun sambil setengah berdiri lalu menaruh pulpen itu di meja Adifa.

"Adifa... Kamu kenapa?" Renjun terkejut ketika melihat wajah Adifa pucat ditambah Adifa meringis kecil sambil megang perutnya.

"He, Dabin... Itu temen kamu. Gak peka banget si..." kata Renjun.

"Apa sih?" kesal Dabin lalu langsung terkejut ketika melihat Adifa.

Memang, Dabin belajarnya serius banget. Jadi, gak liat Adifa.

"Ya ampun Dif, kamu kenapa? Ayo Dif ke UKS." kata Dabin refleks.

Adifa mengangguk.

"Sebentar ya, aku izin guru dulu."

Dabin langsung menghampiri guru untuk meminta izin mengantarkan Adifa ke UKS. Setelah diizinkan, Dabin langsung keluar sambil merangkul Adifa.

"Dabin, aku mau ke toilet." pinta Adifa.

"Oh, ya udah."

Dabin mengantarkan Adifa ke toilet. Sampai di depan toilet Adifa langsung masuk toilet sedangkan Dabin di luar menunggu Adifa.

Berberapa menit kemudian Adifa keluar masih dengan keadaan lemas dan pucat.

"Dif... Kenapa? Kamu masuk angin apa---"

Rain (Islam Fanfiction) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang