Part 26 ~ Explanation

78 9 0
                                    

Ketika keluar dari restoran...

"Dia bilang, baru sadar. Maksudnya apa ya?" curhat Taeyong ke Mark tentang kejadiannya dengan Adifa, dengan ekspresi bingung

"Sadar? Emang dia abis pingsan gitu baru sadar..." jawab Mark seadanya, membuat Taeyong bete.

"Emm, emang Hyung gak mikir menurut Hyung apa gituu..."

"Kamu mah... Kirain aku, kamu mau ngasih solusi gitu..."

"Ya... Kalo kayak gitu, aku juga bingung Hyung." jelas Mark sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Tapi, aku kan pendengar yang baik." Mark bertingkah imut.

Taeyong memutar bola matanya malas.

"Hmm... Sebelumnya, dia bilang kalo dia bukan siapa-siapanya aku. Aku pikir, ada sangkut-pautnya dari perkataannya yang itu . Emang kenapa coba?"

"Dari pada penasaran lebih baik Hyung nanya sama Adifanya langsung."

Taeyong pun diam.

"Ya udah, aku pulang duluan ya Hyung." pamit Mark.

"Ya, hati-hati."

Taeyong langsung menuju Masjid karena mau Sholat Zhuhur.

...

"Loh, itu bukannya Jung Dabin?" Taeyong terkejut karena melihat Dabin di depan Masjid.

"Oh, jangan-jangan dia nungguin Adifa."

Taeyong pun langsung buru-buru masuk Masjid biar gak ketauan. Kebetulan Dabin lagi fokus sama hpnya.

o
O
o

Setelah Adifa selesai sholat, Adifa dan Dabin langsung ke halte karena ke toko bukunya harus naik bis.

Di sepanjang perjalanan menuju halte...

"Apa Taeyong Oppa itu punya indra ke-6? Dia tau aja apa yang aku pikirin." curhat Adifa ke Dabin tentang kejadiannya dengan Taeyong di restoran.

"Itu namanya orang peka Dif..."

Adifa membuang nafasnya kasar.

"Indra ke-7 kali Dif... The 7th Sense. Openyorrais..." Dabin malah nyanyi.

"Apa sih..." Adifa bingung.

"Itu lagunya NCT, The 7th Sense. Openyorrais..."

"Buka nasi mu maksudnya..."

"Isshhh... Open your eyes, buka matamu maksudnya. Bukan open your rice, buka nasimu."

Bis yang ditunggu pun datang.

"Lagi kedengarannya gitu... Ayo naik..."

Dabin mengerucutkan bibirnya sambil memasuki bis bersama Adifa.

...

"Kisi-kisi sains..." lirih Adifa sambil memilih buku lalu dia mengambil buku yang dicari.

Adifa mulai memilih lagi. Setelah menemui buku yang dimaksud dia mengambilnya lagi.

"Matematika..." lirih Adifa.

"Duh, bukunya tebel-tebel gini. Berat bawanya."
Adifa sambil memegang dua buku itu.

"Ini yang jadi satu aja. Simple..."

Tiba-tiba ada suara, tepat di samping Adifa. Adifa pun langsung terkejut dan menoleh ke arah suara itu.

Rain (Islam Fanfiction) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang