"Kamu tu kenapa si Dabin?" tanya Adifa ke Dabin ketika sudah di dalam kelas.
"Emm, gak apa-apa kok."
"Beneran? Terus itu Renjun kenapa?"
"Apa aku harus kasih tau Adifa? Tapi... Gak ada yang tau tentang aku sama Renjun." batin Dabin.
"Udah biarin aja, Renjun emang kayak gitu orangnya."
Adifa pun diam, namun masih dalam keadaan bingung.
...
Pulang
"Aku duluan Dabin." pamit Adifa ke Dabin ketika sedang menuruni anak tangga.
"Iya, Dif. Hati-hati ya!"
Adifa pun langsung berlalu.
"Hei, Dabin..." tiba-tiba Renjun datang menghampiri Dabin yang kini sudah di bawah.
"Apaan sih, Renjun. Udah lah, mending kamu gak usah kayak gini lagi. Kita putus sekarang! Aku nyesel, kita punya hubungan kayak gini..."
Dabin langsung berlalu namun Renjun menahannya.
Secara bersamaan, Mark yang sedang berjalan menuruni anak tangga tak sengaja terhenti, karena melihat Renjun dan Dabin sedang bicara di bawah. Mark pun akhirnya tak sengaja mendengarkan apa yang mereka bicarakan. *sengaja kale :D*
"Apa?" Mark tak percaya.
"Renjun dan Dabin menyembunyikan dari semua orang? Bisa-bisanya..." Mark benar-benar tak percaya.
...
Adifa sudah menunggu Kakaknya di gerbang. Sudah lama tapi belum datang juga.
"Yaa Allah, lama banget sih Mas Adit. Dia jadi jemput aku gak sih? Tugasku banyak banget ini, gak bisa buang-buang waktu kayak gini." Adifa kesel.
"Ditelpon gak diangkat, dichat gak dibales."
"Udahlah."
"Dif..." sapa Mark ke Adifa yang baru datang bersama line '00 lainnya.
"Eh Mark Oppa..."
"Belum pulang?"
"Iya... Ini biasa nunggu Kakak aku jemput."
"Oh ya udah kita duluan ya. Udah ada mobilnya."
"Udahlah Hyung, ngapain si sopan-sopan segala sama orang PHO?" tiba-tiba Renjun mengatakan itu.
Dan mereka semua refleks melihat Renjun dengan tatapan aneh.
"Lah? Njun? Kamu sehat?" Jaemin menyentuh kening lalu leher Renjun dengan cepat.
"Isshh... Udahlah..." Renjun langsung berlalu dan masuk mobil.
"Hmm... Ya udah Dif, diemin aja si Renjun." Jeno.
"Ne, ya sudah. Hati-hati ya kalian!"
"Ok." mereka pun langsung berlalu dan masuk mobil.
Tak lama, mobil itu langsung melaju.
Tak lama juga, Adifa langsung pc Kakaknya.
"Assalamu'alaikum
Mas, aku naik bis aja Mas. Mas lama banget gak dateng-dateng. Gak usah ke sekolah..."Adifa langsung berjalan menuju halte.
Setelah sampai halte, Adifa terkejut karena ramai sekali bahkan ada yang menangis. Ada apa coba?
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain (Islam Fanfiction) ✔
Fanfiction"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Ra'd : 28) #3 in jungdabin 4 Feb 2019 Happy reading~