Suara rintik hujan di luar sana sukses membangunkan perempuan yang sedang larut dari tidurnya, Ara membuka matanya setelah tertidur tadi malam menunggu Taehyung kembali, namun kini ia menemukan sosok suaminya itu sedang tertidur dengan selimut pink milik Ara. Senyum Ara merekah melihat suaminya tertidur di ruangan yang sama dengannya, aneh memang padahal hanya satu ruangan. Bukan tidur bersama dalam satu ranjang , begitu saja membuat Ara bahagia sekali.
Di tatapnya Taehyung yang sedang tertidur dalam diam, hatinya tak henti-hentinya mengagumi ciptaan Tuhan ini. "Sungguh kau tampan sekali Tae-ah, dengan jarak dekat seperti ini ternyata kau ini nyata sekali."
Sering kali Ara menganggap Taehyung itu tidak nyata, bukan tidak nyata wujudnya. Namun visual nya yang membuat Ara berpikir Taehyung itu bukan seperti manusia, dagu tajamnya, hidung mancungnya, bibirnya yang merah, bahkan sekarang pipi nya semakin chubby. Membuat Ara semakin betah memandangi wajah Taehyung yang bisa di sebut hampir sempurna ini. Di usapnya lembut pipi Taehyung untuk memastikan bahwa Taehyung benar-benar nyata.
"Lihatlah? Apa yang kau lakukan itu seperti wanita mesum saja." Taehyung membuka matanya secara tiba-tiba saat tangan Ara masih menempel di pipinya.
Kaget, tentu saja Ara kaget sekaligus Malu. Dia tertangkap basah oleh Taehyung. "A-ah i-itu tadi ada nyamuk di pipi mu Tae-ah." Ucap Ara terbata-bata dan melepaskan tangannya dari pipi Taehyung, bahkan pipinya sekarang sudah merah karena malu.
Taehyung bangun dan duduk, namun Ara masih berjongkok di depan Taehyung. "Yaa! Sampai kapan kau tetap seperti itu?" ucap Taehyung datar sekali.
Ara yang kaget refleks segera berdiri dan hendak melangkah ke tempat tidurnya, namun tidak mulus begitu saja. Hampir saja dia jatuh karena terpeleset selimut pink yang tadi di jatuhkan oleh Taehyung.
"Aaaahh." Sekali lagi dia sangat kaget.
Tetapi tubuhnya tidak merasakan sakit, di bukalah matanya. Kim Taehyung ada di hadapannya.
Menahan tubuhnya agar tidak jatuh.
Lama mereka saling bertatapan.
Mata Taehyung yang menatapnya sangat tajam, membuat jantungnya seketika ingin berhenti. Dengan posisi seperti ini juga. Ara ingin sekali meledak.
"Berhati-hati lah kau baru saja sembuh." Ujar Taehyung mengingatkan, masih dengan posisi yang sama.
"Annyeong haseyo, saatnya sarapan." Suara perawat yang membawakan sarapan masuk begitu saja, tanpa mengetuk. Menganggu kegiatan dua insan tersebut.
Taehyung melepaskan pelukannya itu dan menarik tubuh Ara untuk berdiri agar tidak jatuh.
"Aigo, Mianhamnida saya menganggu. Saya datang bukan di waktu yang tepat." Ucap perawat itu merasa tak enak, lalu membungkukkan badannya meminta maaf.
Ara yang juga merasa tidak enak melambaikan tangannya di depan dadanya, "Aniyo, kwenchanseumnida."
"Baiklah, kalau begitu selamat makan dan cepat sembuh." Ucap perawat tersebut sambil tersenyum, setelah meletakan sarapan di nakas lalu pergi.
Ara melihat Taehyung yang hanya diam sedang menatap handphonenya itu sedang duduk di sofa, entah sejak kapan Taehyung sudah duduk kembali. Ara memberanikan diri mendudukan tubuhnya di sebelah Taehyung.
Taehyung menyadari Ara yang berada di sampingnya, di liriknya sebentar. "Hari ini kau sudah boleh pulang." Ucapnya sambil mengetik sesuatu di handphonenya.
"Syukurlah, aku bosan berada disini Tae-ah. Ayo temani aku jalan-jalan." Ara bergelayut manja di lengan Taehyung. Namun Taehyung melepaskannya dengan lembut.
"Aku harus menelfon seseorang, kau makanlah dulu." Setelah itu Taehyung keluar meninggalkan Ara.
Tinggalah dirinya sendiri. Menatap kepergian Taehyung. Ara merasa sedih.
"Kau lupa aku tidak suka makanan rumah sakit ya Tae-ah?"
***
Taehyung side
Semenjak kejadian kemarin saat Irene baru mengangkat telfon jika Jimin yang menghubunginya, jujur saja itu membuat Taehyung berpikir sepanjang malam. Pukul tiga pagi Taehyung baru bisa tertidur dengan nyenyak. Di lihatnya jam tangan dengan brand GUCCI kesayangannya itu. Sekarang pukul tujuh. "Sekarang pukul tujuh, tandanya aku baru tidur empat jam." Ucapnya lelah.
Bohong, jika tadi Taehyung mengatakan ingin menghubungi seseorang. Namun sekarang dirinya sedang berada di rooftop rumah sakit merasakan dingin suasana sehabis gerimis. Taehyung hanya diam menatap langit biru berawan di atasnya. "Tadi kau mendung, sekarang kau sudah cerah lagi. Semudah itukah?" ucapnya sendiri sambil menatap langit.
Diam Taehyung menatap langit biru berawan itu. Cukup lama dia menatapnya.
Neol wihaeseoramyeon nan Seulpeodo gippeun cheuk hal suga isseosseo, Dering handpone Taehyung berbunyi.
"Wae?" jawabnya malas, karena Jimin menelfonnya pasti untuk hal yang tidak penting. (Kenapa)"Irene sudah tiba di icheon airport, Tae-ah?" Jimin berhasil membuat Taehyung kaget bukan main.
"Jangan bercanda kau Jim! Sudahlah aku tutup."
Tentu saja Jimin bohong kan? Mana mungkin? Irene?
"Aku tidak bercanda Tae, coba kau check panggilan tak terjawab. Dia sudah mencoba menghubungimu namun tak kau balas. Maka dari itu dia menelfonku." Langsung saja ku check dan ternyata benar, sepuluh panggilan tak terjawab. Memang sengaja ku silent karena ku butuh tidur. Tetapi? Kenapa sekarang?
"Kenapa tiba-tiba Jim?apa yang harus ku lakukan?" Taehyung bingung sekali, karena ini di luar dugaannya.
"Mana ku tahu! Lebih baik kau jemput saja, berisik sekali dia menelfoni ku terus." Kenapa jadi dia yang marah?
"Baiklah akan ku jemput." Langsung saja ku tutup panggilan sepihak itu, dan bergegas menjemput tunanganku Irene.
Taehyung mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh, senang? Tentu saja dia tenang atas kepulangan tunangannya itu. Sudah setahun mereka berjauhan, kini saatnya pujaan hatinya kembali berada di sampingnya lagi.
Ketika sampai, Taehyung berlarian mencari keberadaan Irene. Namun dia tidak menemukannya.
"Taehyung-ah."
Suara itu.
Suara Irene.
Taehyung berbalik dan benar saja Irene tak jauh dari pandangannya sedang berdiri sambil tersenyum menatapnya. Taehyung hanya diam menatap tak percaya. Irene berlari menuju Taehyung, lalu memeluknya erat. Erat sekali.
"Bogoshipho Taetae." (Aku merindukanmu)
Sempat terdiam tetapi tak butuh waktu lama Taehyung membalas pelukan Irene, sama eratnya.
"Nado bogoshipo Irene-ya." (Aku merindukanmu juga)
-24052018-
Ganteng banget, ni orang atau bukan sih?😭😍
Goodnight, semoga suka❤ Don't forget to vote+comment, comment kalian membuat ku bersemangat!😊❤XoXo.
-srh
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With The Devil - KTH
FanfictionTerjebak dalam lingkaran setan kehidupan Kim Taehyung, Jeon Ara harus merasakan sakit yang sangat teramat untuk memperjuangkan cinta Kim Taehyung. "Sesakit ini kah untuk mencintaimu Kim Taehyung?" -Jeon Ara- "Atas kemauanmu sendiri untuk berada di...