Malam menunjukkan pukul sebelas. Kedua insan itu berakhir di rumah Yoongi. Ara dan Yoongi duduk dalam diam dalam satu sofa. Setelah perjalanan panjang mereka seharian ini Ara meminta untuk menginap di rumah Yoongi, karena sejujurnya belum siap kembali pada rumahnya itu-- neraka baginya.
"Oppa, izinkan aku menginap malam ini yah. Janji hanya malam ini." Gumam Ara pelan takut-takut Yoongi tidak memperbolehkan.
"Bagaimana dengan Taehyung? Apa tidak apa?" Tentu saja sebenarnya Yoongi senang, malam ini Ara menginap dirumahnya. Sengaja bertanya, untuk memastikan saja.
Ara mengarahkan pandangannya ke arah lantai, di tatapnya lantai itu. Tak mau menatap Yoongi.
"Hei, ada apa Ra? Apa Taehyung menyakitimu dirumah?" Suara Yoongi terdengar khawatir.
"Tidak, hanya saja-- ah sudahlah oppa aku tidak mau membahasnya." Kata Ara, menutup wajahnya dengan telapak tangannya. Tidak menangis.
Yoongi peka akan hal itu, di bawalah perlahan tubuh mungil Ara kedalam dekapannya. "Baiklah, baiklah kau boleh menginap disini. Aku tidak akan membahasnya lagi. Maafkan aku okay?"
Ara hanya menganggukan kepalanya pelan di dalam pelukan Yoongi, hangat sekali rasanya.
Saat tiba Yoongi hendak mengambil pakaian ganti untuk Ara, seseorang mengetuk pintunya. "Heol, siapa yang bertamu selarut ini?" pikirnya bingung, dan memutuskan untuk membukanya.
"Taehyung?"
Benar, seseorang itu Taehyung. Dia datang ke rumah Yoongi, Ara langsung kaget melihat kedatangan Taehyung selarut ini dirumah Yoongi. Untuk apa? Apakah dia bersama Irene?
"Kumohon jangan bersama Irene, aku tidak mau oppa tahu bahwa Irene menginap dirumah kita Tae, ku mohon itu kan membuatku terlihat sangat menyedihkan." Ucap Ara dalam hati, khawatir.
"Kau! Ikut pulang denganku sekarang." Ucapnya sedikit berteriak sambil menunjuk ke arah Ara.
Melihat Ara yang sedikit ketakutan, Yoongi langsung meminta Taehyung pergi. "Bisa tidak kau tidak berteriak kepada wanita? Lagi pula ini sudah malam, lebih baik kau pergi."
Bagai angin lewat ucapan Yoongi di anggap oleh Taehyung, dia berjalan mendekat ke arah Ara. Menarik tangan itu kasar untuk mengikutinya.
Yoongi yang tidak suka melihat itu, langsung saja menarik kerah baju Taehyung, dan melayangkan satu tinju di pipi sebelah kanan Taehyung. Taehyung langsung terhuyung, cengkraman Tangannya terlepas dengan tangan Ara. Dengan cepat Taehyung membalas meninju Yoongi.
Mereka berdua saling meninju satu sama lain, tidak mau kalah. Tubuh Ara yang menyaksikan itu bergetar hebat.
"CUKUP!" teriak Ara sambil menahan air matanya.
Namun dua laki-laki itu sama sekali tak mengindahkan teriakan Ara, dengan langkah berani Ara langsung menarik Taehyung yang berada di atas Yoongi, siap untuk meninju wajah Yoongi lagi.
"Cukup Tae! Cukup, lepaskan." Kata Ara mencengkram bahu Taehyung kuat-kuat agar Taehyung berhenti.Benar Taehyung berhenti atas aksinya itu, dan menatap Ara dengan tajam. "Kau pulang dengan ku."
"Tidak! Aku tidak mau pulang. Aku mau disini." Dengan lancang air mata Ara turun begitu saja. Hancur sudah pertahanannya. Hatinya sedikit tersentuh sebenarnya melihat wajah Taehyung yang banyak lebam biru, namun dia tidak bisa.
Tiba-tiba saja Irene masuk ke dalam, Yoongi sangat terkejut melihat kehadiran Irene. Ara malu sekali, Yoongi pasti akan menaganggapnya menyedihkan.
"Astaga sayang, kau tak apa?" itu suara Irene, langsung saja tangannya menangkup wajah suamiku itu, memastikan keadaannya.
Taehyung hanya diam, lalu kembali menatapku tajam sekali. Sorot mata itu, seakan penuh kebencian terhadapku. "Kalau saja bukan karena Ayahmu sakit yang memintaku untuk membawamu, aku tidak akan meluangkan waktu berhargaku untuk jalang seperti mu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With The Devil - KTH
FanfictionTerjebak dalam lingkaran setan kehidupan Kim Taehyung, Jeon Ara harus merasakan sakit yang sangat teramat untuk memperjuangkan cinta Kim Taehyung. "Sesakit ini kah untuk mencintaimu Kim Taehyung?" -Jeon Ara- "Atas kemauanmu sendiri untuk berada di...