29 : Misunderstanding

9.7K 703 144
                                    

Hujan pada malam hari di Seoul memang sangat bagus untuk bermanja-manja dengan pasangan masing-masing. Saling menghangatkan satu sama lain, bukankah saling menguntungkan?

Sejak kepulangan mereka dari Jeju, Layak pasangan baru menikah sedari tadi Ara dan Taehyung masih ber-cuddling ria di atas ranjang. Setahun umur rumah tangga mereka, baru sekarang mereka merasakan cinta satu sama lain.

"Kau tidak lelah? Mau tidur sekarang?" Ucap Taehyung lembut, kedua tangannya memeluk tubuh Ara.

Ara yang di dalam dekapan Taehyung menggelengkan kepalanya manja, "Aniya, seperti katamu bersama denganmu membuat lelahku hilang, Tae-ah."

Taehyung tertawa gemas mendengar ucapan manis istrinya itu, di usaplah lembut rambut Ara "Ya! Kau meniru kata-kataku!"

"Biar saja wle!" Balas Ara menjulurkan lidahnya, meledek.

Taehyung yang tentu saja merasa gemas langsung mencubit hidung Ara, gemas sekali sampai merah. "Aw---- appo, Tae-ah." Ucap Ara dengan suara yang dibuat-buat kesakitan.

"Mianhae, aku tidak sengaja Ra-ya. Sakit kah?" Taehyung dengan sigap melihat wajah Ara, benar saja hidungnya memang merah. Namun terlihat semakin gemas oleh Taehyung. Di ciumlah hidung Ara, tidak cepat dan tidak lama.

Sukses membuat Ara malu. "Y-ya, mengapa tiba-tiba menciumku?" Selalu saja sehabis Taehyung menciumnya Ara merasa malu, dan salah tingkah. Karena memang belum terlalu biasa.

Taehyung hanya menatap Ara dan kembali mencium. Namun di bibir. Sangat cepat tetapi membuat Ara semakin memerah--- belum sempat memprotes Taehyung langsung melumat bibir Ara. Tentu saja Ara membiarkannya dan ikut membalas saling melumat bibir tersebut.

Sesudahnya mereka saling menatap satu sama lain dengan nafas yang masih belum teratur, tentu saja karena Taehyung yang tidak memberi jeda saat berciuman. Lama saling menatap satu sama lain, mereka tertawa kecil berbarengan.

"Wajahmu memerah, suka sekali!" Ucap Taehyung yang kembali memeluk tubuh Ara, gemas dan benar-benar gemas kepada istrinya itu.

Ara yang tentu saja dipeluk dengan tiba-tiba langsung memukul-mukul pelan dada Taehyung, meminta untuk di lepaskan. "Y-ya! Lepaskan, aku ti-tidak bisa bernafas Tae!"

Sigap Taehyung langsung melonggarkan pelukannya dan kembali mengusap rambut Ara lembut.

"Ara-ya, mungkin telat bagiku mengatakannya. Saranghae, Ara-ya." Taehyung mengatakannya dengan amat baik, dengan mengecup lembut kening Ara sesudah mengatakan kata cinta itu tentu saja membuat Ara bahagia bukan main.

Dia menangis, bukan menangis karena sedih namun betapa bahagianya karena ini adalah pertama kalinya Taehyung mengatakan bahwa Taehyung mencintainya, cintanya sudah tidak bertepuk sebelah tangan.

"Hey, mengapa kau menangis?" Raut wajah Taehyung berubah menjadi khawatir mengetahui istrinya mennagis.

"Hikksss....kau jahat Tae." Sesegukkan Ara sambil memukul-mukul dada bidang Taehyung.

"Jahat? Aku baru saja mengatakan cinta kepadamu, apa salahku?"

"Jahat! Mengapa baru mengatakannya sekarang? Jahat sekali." Ara masih menangis.

Dalam hati Taehyung merasa seperti tertusuk, memang telat mengatakannya namun memang kenyataannya seperti ini. Setelah masa-masa kelam yang mereka lalui bersama, baru kali ini Taehyung memang sadar bahwa dia mencintai Ara.

"Maafkan Aku yang baru mengatakannya sekarang, pukul aku yang keras. Aku memang lelaki paling jahat." Ucapnya sambil memeluk tubuh Ara lagi.

"Hiksss....hiksss...pabo! mana mungkin aku tega memukuli mu dengan keras."

Married With The Devil - KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang