14 : Fool

9.2K 741 90
                                    

"Kenapa kau yang menjemputku? Taehyung kemana Jim?" Tanya Ara pada Jimin yang tiba-tiba saja datang dengan mengatakan bahwa dia akan mengantar Ara pulang.

Jimin hanya diam tak mengatakan apapun mendengar pertanyaan Ara.

Ara melihat sekelilingnya, tidak ada Taehyung. "Jim, Taehyung kemana?"

Jimin terlihat sangat kikuk, bingung bagaimana menjelaskan keberadaan Taehyung saat ini. Mengetahui Ara yang baru saja pulih dari sakitnya yang tidak lain karena ulah Taehyung tidak mau membuat beban Ara semakin bertambah.

"Eumm, Ara-ya kau tidak lapar?" Jimin mengalihkan pertanyaan Ara, karena dia ingat tadi saat di telfon Taehyung mengatakan bahwa Ara belum makan.

"Hmm, baegopa Jimin-ah." Ara menunjukkan wajah sedihnya di hadapan Jimin. (Aku lapar)

Jimin yang melihat ekspresi wajah Ara yang berpura-pura sedih langsung saja mengambil alih tas yang berisi pakaian kotor Ara, satu tangannya lagi menarik tangan Ara untuk mengikutinya.

"Kita mau kemana Jim?" Tanya Ara yang tentu saja kaget.

Jimin hanya tersenyum, menampakkan eye smile andalannya itu. Manis sekali. Membawa Ara berlari kecil menuju mobilnya, kemudian membukkan pintu untuk Ara. "Masuklah." Mengatakannya sambil tersenyum lembut, beda sekali dengan Taehyung. Padahal mereka berdua bersahabat tetapi kenapa tingkah mereka berbeda 180 derajat?

"Gomawo Jimin-ah." Ucap Ara membalas Jimin. (Terimakasih)

Selama perjalanan tak henti-hentinya Ara menghubungi Taehyung, bagaimana tidak membuat panik setelah meminta izin menelfon seseorang sejak tadi dia belum kembali, bahkan sekarang handphonenya tidak aktif. "Jim kau benar tidak mengetahui kemana Taehyung pergi?"

Bagai disambar petir. Sumpah. Pertanyaan Ara bahkan lebih sulit dari ujian. "A-aku tidak tahu." Sebisa mungkin Jimin menjawabnya tidak kikuk, agar Ara tidak curiga. Jimin menambah kecepatan mobilnya agar cepat sampai. Sesampainya di tempat makan, mereka langsung makan.

Ara juga tidak lagi menanyakan keberadaan Taehyung, dia hanya sibuk dengan makanannya. "Kau lapar sekali ya? Makan lah dengan pelan Ara-ya. Kau bisa tersedak." Ucap Jimin yang melihat bagaimana cara Ara memakan makanannya.

"Aku belum makan dari pagi tahu! Makanya aku seperti ini. Kenapa kau malu?" Sarkas Ara.

"Ya! Bukan malu. Aku hanya mengingatkan agar kau tidak tersedak. Aish perempuan ini." Ujar Jimin tak mau kalah.

Setelah itu mereka sibuk dengan makanan mereka masing-masing. Jimin lagi-lagi merasa tak enak telah berbohong kepada wanita di depannya itu. Memikirkan bagaimana perasaan Ara saat tahu bahwa suaminya meninggalkannya untuk menjemput Tunangannya itu.

"Kau mau berjalan-jalan sehabis ini?" Entah ide dari mana Jimin mengajak Ara untuk jalan-jalan agar Ara tidak cepat pulang kerumah. Jimin tahu karena Taehyung pasti akan membawa Irene kerumah mereka.

"Aniya. Aku mau langsung pulang saja, kepalaku masih terasa sangat pusing sekali." Pupus sudah harapan Jimin, untuk menghindari Ara dari Taehyung.

Setelah makan, Jimin langsung saja mengantar Ara pulang kerumah. "Gomawo, Jimin-ah. Kau tidak mau mampir dahulu? Siapa tahu Taehyung sudah ada di dalam?"

"Ah, aniya Ara-ya. Aku ada urusan setelah ini. Kau beristirahatlah . Aku pamit." Ucap Jimin sambil tersenyum sendu menatap Ara.

"Baiklah, kau hati-hati lah."

Jimin mengangguk sambil tersenyum, "Sampaikan salamku untuk Taehyung ya." Setelah itu Jimin mengendarai mobilnya pergi dari situ.

"Lebih baik aku tidak usah campur urusan mereka, benarkah yang ku lakukan saat ini" Ucapnya sendiri pada dirinya sendiri.

***

Ara Side

Kalian tahu rasanya tertusuk duri?

Bukan.

Bukan duri kecil seperti pada bunga mawar, duri besar yang entah aku sendiri tidak tahu bentuknya. Itulah perasaan ku sekarang, bagai duri besar menancap, menusuk hatimu. Hingga sakit sekali yang kau rasakan.

Bayangkan saja bagaimana bisa Kim Taehyung, suamiku dengan Tunangannya menginap satu rumah denganku. Aku menyadari memang akulah penyebab mereka berpisah, aku sendirilah yang membuat Taehyung begitu membenciku. Tapi bisakah dia memikirkan perasaanku?

"Irene akan menginap disini, hanya satu minggu."

Taehyung membuka suara, mencairkan suasana yang sedari tadi hening. Benar aku hanya diam tak berdaya, memikirkan makhluk di depanku ini benar-benar tak punya hati. Melihat dengan mata kepalaku sendiri bagaimana dia mengatakannya sambil menggenggam tangan Irene.

Aku tetap diam, mataku tertuju pada tangan mereka berdua yang saling bertautan. Demi tuhan hatiku sangat hancur melihat ini.

"Y-ya tak apa, inikan rumahmu." Sebisa mungkin aku mengucapkannya dengan santai.

Kau harus kuat, tahan air matamu Ara-ya. Ucapku dalam hati menguatkan diriku sendiri.

Irene, wanita itu tersenyum ke arahku. "Oraemaniyeyo, Ara-ya." (Lama tidak berjumpa)

Aku benci. Aku benci senyuman itu. Senyuman itu seperti meremehkan. Aku tidak suka. "y-ya." Jawabku singkat sekali.

"Aku akan ke k-kamar." Ucapku gemetar, air mataku sudah siap untuk tumpah.

Setelahnya aku berjalan ke arah kamar kami, tak tahan melihatnya. Meninggalkan pasangan itu berdua di ruang tamu. Ku dudukan tubuhku di sofa kamar kami, memikirkan segala suatu yang terjadi begitu saja. Aku hanya bisa menangisi keadaan yang terjadi. Ku benci sekali diriku yang seperti ini. Hanya bisa menangis, tak bisa melakukan apa-apa.

Kini ku juga menyadari bagaimana tadi Taehyung tidak muncul, dan Jimin yang tiba-tiba mengajakku pergi, sungguh ku pikir bodoh sekali diriku ini.

"Kalau kau tidak suka, kau bisa menginap saja dulu dirumah Ayahmu." Ucap Taehyung yang entah kapan sudah berada di hadapanku.

Sungguh tega sekali laki-laki ini, semudah itu dia mengatakannya. Semudah itu dia menganggap semua ini. "A-aku tidak apa-apa." Aku juga benci sekali dengan diriku yang tidak bisa berbuat semauku kepada Taehyung. Benci sekali pada diriku yang bodoh ini.

"Baiklah, aku akan tidur bersama Irene di kamar sebelah malam ini." Kemudian setelah itu dia pergi tanpa melihat ke arahku.

Aku menangis sejadi-jadinya, benar Taehyung itu tidak punya hati. Akulah perempuan yang tidak pernah ada dihatinya tidak bisa melakukan apa-apa.

Akankah cintaku akan terus seperti ini? Mencintai tanpa di cintai kembali.

-25052018-

Tahan ya guys jangan ngomong kasar si Taehyung kebangetan banget😢 Semoga suka sama bab ini dan semangat puasanya💜

', jangan lupa click dan vote okay😊

XoXo
-srh

Married With The Devil - KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang