32 : Release Him

8.6K 648 110
                                    


Taehyung POV

Sejak pagi tadi hingga malam pun tiba aku dirumah Jimin, sengaja menenangkan pikiranku semenjak bertemu Irene. Tak kusangka kini aku menyetir ke arah rumah. Ara, wanita itu sejak tadi terus menganggu pikiranku, sudah dua hari sejak kesalahpahaman itu Ara sama sekali tidak mau melihatku, selalu memintaku pergi. Hingga selalu aku yang berakhir dirumah Jimin.

Ku pandangi rumah itu dari dalam mobilku, sepi. Apa Ara tidak ada dirumah?

Tetapi tidak ada salahnya bukan jika aku menunggu dirinya keluar? Sungguh aku hanya ingin memastikan bahwa dirinya baik-baik saja. Meskipun niatku sebenarnya ingin menemuinya, melihat wajah cantiknya dari dekat. Menjelaskan kembali karena baru ku sadari, hanya dua hari saja tanpa Ara rasanya sepi sekali.

Tidak lama menunggu, seseorang datang dari arah luar membuka gerbang. Itu Ara, tunggu--- dia menangis?

Melihatnya menangis seperti itu langsung saja aku turun dari mobil untuk menemuinya, untung saja gerbangnya tidak di kunci. Saat Ku buka pintunya, memang hari keberuntunganku pintunya pun juga tidak dikunci. Langsung saja aku masuk, namun keadaan rumah sangat gelap.

"Ara...kamu dimana sayang?" Ucapku memanggilnya, kemudian menyalakan lampunya.

Betapa terkejutnya aku, Ara datang dari arah kamar dengan keadaan yang sangat buruk, matanya membengkak. Hidungnya memerah dan, dengan membawa sebuah kertas di tangan kirinya.

"Aku ingin cerai denganmu, cepat tanda tangani kertas ini." Ucap Ara tidak melihat ke arahku.

Aku yang tentu saja terkejut langsung saja mencengkram pundaknya kencang menghadapkan dirinya ke arahku. "Katakan padaku apa alasannya? Apa yang membuat kita harus bercerai Ara-ya? Aku mencintaimu, dan kau juga mencintaiku mengapa kita harus bercerai?" tanpa sadar air mataku juga terjatuh.

"Aku tidak lagi mencintaimu, itu dulu. Aku lelah Tae, aku lelah dengan semua ini." Ucapnya tetap mengalihkan pandangannya dari tatapanku.

Ku arahkan dagunya hingga menatapku, "Katakan kau tidak mencintaiku, tatap aku Ara-ya. Katakan bahwa kau tidak mencintaiku dengan menatap mataku."

Matanya menatapku, air matanya kembali keluar. Bibirnya mulai mengeluarkan suara.

"Aku tidak lagi mencintaimu, Taehyung. Semuanya sudah jelas." Ucapnya dengan penekanan di setiap kata-katanya.

"Bohong! Kau berbohong Ra." Ucapku menatap matanya tidak percaya.

Ara melepaskan cengkramanku pada pundaknya. "Pergilah Tae, Irene dan anaknya membutuhkanmu."

Sial, Irene lagi. "Sudah kujelaskan itu bukan anakku Ra, tolong percaya padaku. Irene memiliki selingkuhan, dan itu adalah anak Irene dan selingkuhannya. Bukan anakku. Ku mohon percayalah kepadaku Ra." Ku jelaskan padanya.

Ara terlihat diam, lalu menatap ke arahku lalu menyerahkan kertas itu kepadaku, "Bawalah kertas ini Tae dan kembalikan kepadaku jika kau sudah menandatanganinya."

"Aku tidak mau menandatanganinya, aku tidak mau bercerai denganmu." Ucapku menolak kertas itu.

Namun Ara kembali menggenggam tanganku, "Ku mohon Tae, jangan menjadi laki-laki egois. Irene lebih membutuhkan mu. Berbahagialah dengan bercerai denganku Tae." Setelah mengatakannya, Ara masuk kedalam kamarnya meninggalkan kertas itu di tanganku.

Jelas tanpa perlu ku kejar, aku sudah tahu dia akan mengunci pintu itu. Ku tatap kertas perceraian itu di tanganku, lalu meremasnya hingga tak berbentuk. Ku arahkan kaki ku keluar dengan berat hati. Sungguh aku tak akan pernah menerima perceraian ini.

Married With The Devil - KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang