Bingung akan perasaan sendiri yang ku rasakan, entahlah senang atau sedih aku tidak tahu. Sudah tiga hari sejak Ayahku dirawat sama sekali aku belum pulang kerumah kami. Taehyung, aku juga belum menemuinya. Sulit sekali untuk bertemunya, ah tidak. Bukan karena sulit, hanya saja aku belum siap untuk pulang menemuinya, mata dan hatiku belum siap melihat mereka yang bermesraan. Itu terlalu menyakitkan untuk di lihat.
"Sudah dua hari kau belum berganti pakaian, mau ku ambilkan dari rumahmu?" itu suara Jimin. Benar itu Jimin, kebetulan Yoongi oppa akan menjalankan pemotretan untuk sebuah brand keluaran terbaru, dia menitipkan aku kepada Jimin.
Apa-apaan dia menitipakan? Dia pikir aku ini anak kecil? Heol.
"Jangan. Kau akan menganggau mereka." Ucap ku menatap Ayahku, sedih. Sedih dia yang belum terbangun, sedih akan Taehyung dan Irene. Menyedihkan.
Seakan tahu perasaanku Jimin mengusap pelan punggungku, "Baiklah, mari kita ke mall untuk membeli beberapa pakaian, kau mau kan?"
Jimin ini selalu baik kepadaku, entahlah. Padahal pertemuan terakhir kita sebelum ini aku sedikit kecewa karena dia yang menyembunyikan kedatangan Irene tetapi atas kebaikan nya sekarang aku menyadari bagaimana dia yang seharian menemaniku dan membantuku dalam segala hal, itu terlihat tulus. "Bukankah itu merepotkan? Tidak usah Jim, aku sudah terlalu banyak merepotkanmu."
Dia terlihat tertawa kecil lalu mengacak rambut ku pelan, manis sekali. "Eiy, sungguh aku tidak merasa begitu. Ayolah kau tidak cantik jika terus memakai pakaian yang sama."
"Apa aku terlihat lusuh?" tanyaku, tentu saja sebenarnya aku agak khawatir bagaimana penampilanku. Tetapi dari hati paling dalam aku benar-benar tak mau merepotkannya.
Tak ku sangka dia akan menarik tanganku, selalu seperti ini. "Ani, kau tetap terlihat cantik." Dia mengatakannya dengan eye smile ciri khas Park Jimin. Manis sekali, gemas rasanya.
Kami berdua, Aku dan Jimin sudah sampai di mall. Aku meminta Jimin menemaniku mencari pakaian untuk seminggu kedepan menginap. Tak banyak yang ku beli, hanya secukupnya saja. Saat ingin membayarnya Jimin membayar pakaian ku terlebih dahulu, sungguh aku tak minta untuk di bayarkan.
"Hey Jim, biarkan aku mengganti uangmu nanti." Ucapku karena sekarang kami sudah keluar dari toko pakaian itu, Jimin juga membawakan paper bag belanjaanku. Dia baik sekali.
"Tidak perlu, aku yang membelikanmu. Lagi pula ini tidak mahal." Sifatnya yang royal ini memang mirip sekali dengan Taehyung.
Mau tak mau aku hanya menerimanya saja, "Gomawo Jimin-ssi kau selalu baik kepadaku." Ucapku sambil mencubit pipinya pelan.
"Ya! Kau ini istri sahabatku tentu saja apapun akan ku lakukan." Lalu dia membawaku ketempat makan. Seterusnya hingga sampai rumah sakit dia yang membayar keperluanku. Park Jimin, aku akan membalas kebaikanmu. Aku janji.
***
Flashback
Pagi ini Irene selalu menempel kemanapun aku pergi, dari bangun tidur hingga sekarang dia terus bermanja-manja padaku. Senang? Tentu saja aku senang namun ternyata dia seperti itu ada maunya. Aku sadar akan itu.
"Sayang, aku akan pulang besok." Ucapnya di tengah cuddle kami.
"Bukankah kau akan menetap seminggu?"
"Hm, tetapi ada urusan dengan temanku disana. Ini mendadak sekali." Wajahnya terlihat sedih, aku tidak tega. Aku tidak egois, ku biarkan dia pergi.
"Ah begitu, baiklah kau pulanglah. Akan ku antar."
Irene terus merapatkan posisi kami, dia mencium pipi ku berkali-kali membuatku geli merasakannya, "Tae, uang tabunganku habis. Bolehkah aku meminta uangmu?berikan aku empat juta won, ku mohon aku benar-benar membutuhkannya." Ucapnya tiba-tiba saja langsung naik ke atasku, lalu mencium bibirku.
Aku yang tahu akan maunya itu, hanya diam. Tidak membalas ciumannya itu. Aku tidak bodoh, jadi karena ini alasan dia bermanja-manja padaku. Sungguh dasar wanita.
"Kenapa kau tidak membalasnya?" Rengeknya manja pada posisi yang sudah berubah, kembali disebelahku.
"Aku hanya terkejut kau tiba-tiba menciumku." Bohong, memang aku bohong. Aku hanya terkejut kau yang selalu meminta uang kepadaku. Bukan karena aku pelit atau bagaimana, tetapi sejak kepindahannya ke Paris hampir setiap bulan, ah tidak hampir bahkan setiap bulannya dia selalu meminta uang kepadaku.
Untung saja handphone ku berbunyi, aku bisa membahasnya nanti. Aku sangat berterima kasih atas siapapun yang menelfonku untuk saat ini. "Yoboeseyo?"
" Pak, president jatuh pingsan. Sebelum pingsan dia mengatakan untuk membawa nona Ara kerumah sakit." Ku Tarik ucapan terimakasihku, sungguh ini berita buruk.
"Baiklah, dimana beliau di rawat?"
"Di RS Hallym University Medical Center, Pak."
Sial kenapa harus seperti ini keadaannya, Aku pun tidak tahu dimana keberadaan Ara. Kemana dia? Sejak tadi pagi aku belum melihatnya.
"Sayang ada apa? Siapa yang menelfon?" Tanya Irene, mulai bermanja-manja padaku lagi.
"Tunggulah disini, aku akan mencari Ara. Ayahnya sakit, dia meminta Ara untuk menemuinya." Ucapku sambil melepaskan pelukan Irene secara perlahan, lalu mengambil mantel.
Dia terlihat mengambil mantel juga, dan mengikutiku. "Aku ikut. Aku tidak mau sendirian."
Aku hanya menghela nafas, bagaimanapun aku tidak bisa menolaknya. Aku mencintainya.
Berkat Park Jimin sahabat terbaikku itu, aku menemukan Ara.Walaupun dengan sedikit memaksa, akhirnya dia memberitahu ku. Ku arahkan mobilku ke rumah Yoongi, mendengar nama Yoongi entah mengapa aku tidak suka.
Benar saja ternyata Ara dirumah Yoongi, ku minta Irene tetap menunggu di mobil lalu mulai mengetuk rumah Yoongi. Langsung saja ku Tarik paksa tangan Ara untuk mengikutiku setelah menemukannya. Aku tidak tahu, mengapa kami bertengkar disana. Dan sungguh sejujurnya aku tidak suka bagaimana cara Ara yang memintaku untuk pergi. Aneh, aku yang suaminya kenapa juga aku yang di minta pergI? Sial, kenapa Irene harus masuk?
Ara menatapku dengan matanya yang berkaca-kaca, ada sedikit rasa bersalah. Aku pun tidak tahu kenapa harus kata Jalang yang ku lontarkan untuk nya. Sungguh, aku pun tak mengerti.
Ada satu lagi yang tidak aku mengerti dari diriku sendiri, mengapa aku tidak suka Ara dekat dengan pria lain?
Flashback End.
-05062018-
Itu flashback sebelum Taehyung tiba-tiba dateng ke kerumah Yoongi yaa gaes, aku buat biar lebih detail. Semoga suka sama bab ini. Tinggalkan jejak kalian jangan lupa, komen kalian selalu ngebuat aku semangat makasih banyak dukungannya💜💜💜💜
Salam dari Taehyung katanya yang kemarin pada kangen😂💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With The Devil - KTH
FanfictionTerjebak dalam lingkaran setan kehidupan Kim Taehyung, Jeon Ara harus merasakan sakit yang sangat teramat untuk memperjuangkan cinta Kim Taehyung. "Sesakit ini kah untuk mencintaimu Kim Taehyung?" -Jeon Ara- "Atas kemauanmu sendiri untuk berada di...