34 : Two Different Sides

8.6K 677 91
                                        

Taehyung Side

Matahari telah menampakkan dirinya, menandakan waktu sudah berganti pagi. Sinarnya mengintip namun lama kelamaan menembus jendela kamarku. Aku sudah bangun sejak tadi, hanya diam tidak berbuat apa-apa. Menatap langit-langit kamarku. Ah salah-kamar Jimin. Kini sudah dua minggu aku tidak melihat Ara. Bagaimana kabarnya? Apakah dia baik-baik saja? Ingin sekali aku menemuinya, mengunjunginya, memeluknya, menyentuh dirinya, aku rindu sekali semua yang ada pada dirinya.

Bukan aku tidak mau menemuinya, namun mengingat perjanjian ku dengan Irene. Aku belum bisa menemui Ara. Sebenarnya bodoh jika aku sampai saat ini nyatanya masih terjebak dengan permainan wanita itu, namun entahlah aku takut dia tidak main-main dengan kata-katanya.

"Hey, kau mau sarapan?" Seru Jimin tiba-tiba saja yang entah aku tidak sadar bahwa dia masuk kesini.

Kepalaku terasa berat, pusing rasanya. "Taruh saja disitu Jim, kepalaku pusing sekali." Ucapku menahan pusing di kepalaku.

"Tentu saja kau akan pusing, setiap hari kau selalu mabuk-mabukkan. Sadarlah Tae, dengan begitu tidak akan menyelesaikan masalahmu."

"Kalau aku bisa menemuinya, sudah ku lakukan Jim."

"Mengapa tidak bisa? Kau tinggal kerumah Ara lalu menjelaskannya lagi, sulit bagimu hanya seperti itu saja?"

Aneh, kenapa dia yang kesal?

Aku hanya diam sebagai balasannya, lalu kembali menidurkan diriku. Bukan tidak ingin memberitahunya, namun Irene memintaku untuk merahasiakannya kepada siapapun. Maafkan aku Jim, maafkan temanmu yang bodoh ini.

"Percuma saja berbicara denganmu, kau tidak akan mendengarkanku." Setelah mengatakannya Jimin langsung keluar membiarkanku.

Melihat sekarang aku kembali sendiri, ku ambil handphoneku dan mulai membuka galeri. Satu persatu ku pandangi foto-foto dirinya, senyumnya manisnya sekali. Rindu sekali, sangat merindukannya.

"Bogo sipeoyo, jeongmal bogo sipeo Ara-ya."

***

Di sisi lain, seorang wanita dengan dress vintage sedang duduk di depan meja rias. Merias wajahnya dengan make-up tipis, lalu memandangi wajahnya sebentar. Ketika suara bel pintunya sudah berbunyi wanita itu, Ara segera bergegas. Tak lupa dia membawa Long coat motif bulu miliknya, mengingat kini sudah memasuki musim dingin.

"Annyeong, Yoongi oppa." Sapa Ara setelah melihat siapa sekarang yang ada di depan pintunya.

"Ya! Mengapa kau tidak memakai mantelmu, di luar sangat dingin." Bukannya membalas sapaan Ara, setelah memperhatikan Ara dia langsung memakaikan mantel itu ke tubuh Ara.

"Gomawo oppa." Ucap Ara sambil tersenyum.

Yoongi membalas senyuman Ara dengan senyumnya, lalu kembali memperhatikan wajah Ara. "Kau merias dirimu sebelum bertemu ku hm?"

Tentu saja Ara merasa tersipu mengetahui bahwa Yoongi tahu jika dirinya merias wajahnya agar terlihat cantik di depan laki-laki yang sudah di anggap kakak baginya. "Hanya sedikit agar tidak pucat, kajja oppa aku ingin jalan-jalan."

Yoongi mengenggam tangan Ara, menuntunnya hingga masuk ke dalam mobil.

Hari ini mereka akan pergi ke Lotte Young Shopping Plaza, Yoongi yang mengajak Ara untuk sekedar jalan-jalan sambil berbelanja. Namun selama perjalanan Ara terus menatap jalanan saja. Kenapa setiap bersama Yoongi dirinya terus memikirkan Taehyung. Ara pun tidak tahu, menyakitkan untuk Yoongi namun dirinya tidak bisa menolak siapa yang otaknya ingin pikirkan.

Married With The Devil - KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang