"Semuanya jadi berapa mbak?" Suho mengeluarkan blackcardnya. Selagi menunggu mbak-mbak kasir indomaret menghitung total belanjaannya.
"Total harganya jadi 213.400 mas," jawab mbak-mbak kasirnya dengan ramah.
"Lah, masa sih mbak? Saya belanja sebanyak ini kok cuma segitu bayarnya? Mbak cek lagi deh, kali saja salah ngitungnya kan," kata Suho heboh sendiri.
Sementara mbak-mbak kasirnya hanya bengong melihat kelakuan Suho yang kelewat edan apa gimana ini. Biasanya pengunjung indomaret nggak pernah bertanya apakah salah hitung seperti lelaki di depannya saat ini.
"Oh iya mas, sebentar ya," kata mbak-mbaknya kemudian mulai menghitung total belanjaannya Suho yang bisa di bilang lumayan banyak itu.
Jadi, nanti malam kan ada pesta barbeque di rumah Suho. Untuk merayakan peringatan tanggal pernikahan dia dan Irene gitu. Istilah gaulnya, ialah anniversary.
Nah, karena yang datang hanya komplotan dia sama Irene saja. Jadi dia beliin camilan untuk komplotannya di indomaret dekat rumah dia. Semacam pop mie, snack-snack, coca cola, pocari sweat, yakult, fanta dan sebagainya. Tadi kalau urusan daging sudah dibeliin sama mbak Nayeon Im, asisten rumah tangga di rumahnya.
Nggak lama kemudian, mbak-mbak kasirnya selesai menghitung semua belanjaan Suho.
"Hasil penghitungannya sama saja kok mas, 213.400. Nggak ada yang salah sama sekali," kata mbak-mbaknya yang ber-name tag Kim Jisoo ini.
"Lah, mbaknya mau ngelawak apa gimana ini? Masa iya saya belanja murah banget sih mbak?" Suho tertawa renyah.
Jisoo hanya memandang Suho dengan sebal, gimana nggak? Dia ketemu sama pelanggan yang bentukan songong kayak dia, banyak maunya pula.
"Mas, ini semua sudah benar kok. Lagian mana mungkin mesin penghitung di sini salah kan?" kata Jisoo berusaha untuk sabar menghadapi Suho. "Jangan bilang, ini cuma akal-akalan mas-nya buat ngerjain saya?" selidik Jisoo lagi.
Suho yang mendengar itu langsung berhenti tertawa, "Heh si mbak kalau ngomong di jaga. Mbak nggak tahu kalau saya ini orang kaya?"
Jisoo hanya berdecak, "Ya sudah kalau gitu mas-nya buruan bayar kalau memang orang kaya. Kasihan yang lain pada ngantri itu."
"Ya suka-suka saya dong mbak, pembeli kan raja. Jadi harus di layani dengan baik," kata Suho nggak terima.
"Sudah deh mas, saya pusing ngurusin mas. Kalau mas-nya nggak mau bayar silahkan keluar, kasihan sama yang ngantri di belakang banyak," kata Jisoo penuh penekanan.
"Iya nih saya bayar. Di kira saya nggak punya duit apa? Gesek semau mbak saja, 100 juta? 200 juta?" kata Suho dengan songongnya sambil memberikan blackcard yang dia pegang ke Jisoo.
Jisoo tampak tidak peduli dengan perkataan Suho dan segera mengambil blackcard milik lelaki itu. Setelah selesai dengan urusannya, dia pun langsung mengembalikannya blackcard itu ke pemiliknya.
"Terima kasih sudah berbelanja di toko kami," katanya berusaha tersenyum, lebih ke senyum masam. Dalam hati Jisoo berharap jika Suho tidak akan pernah menginjakkan kakinya ke tempat dia bekerja lagi.
Suho hanya menatap sekilas kemudian dia pergi dengan tampang songongnya. Dia membatin tidak akan lagi pergi ke sini karena mbak-mbak kasirnya jutek abis. Mending belanja ke luar negeri sekalian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rich Couple || KIM JUNMYEON
Humor[END] Living a Rich Couple who are super crazy. © 2018, liya