CHAPTER 1

3.7K 150 0
                                    

⚠you're my problem⚠

"Kenapa kamu mau menerima begitu saja Hinata chan?"tanya Sakura padaku setelah pulang.

"Kamu tahu kan? Klo aku orangnya kagak tegaaan. Lagi pula... nasib karyawan jg berada diaku"balasku. Terdapat rasa sesak dihatiku setelah Sakura mengatakan itu. Aku sekarang harus sering bertemu dengan pria sialan itu.

Kenapa ia muncul lagi? Padahal aku membutuhkan waktu lama untuk melupakannya.

Kalian tahu?tak mudah dalam hidupku untuk melupakan orang yang kucinta. Mungkin...
Itu memang sudah terukir dalam takdir Hyuga. Ayahku juga seseorang yang setia pada istrinya.

Hedeh masa bodoh...
Lagi pula nanti aku akan terbangun dari mimpi burukku.

Plak...
Aku mencoba menampar diriku sendiri. Dan berharap ini semua hanya mimpi. Tetapi percuma. Mau sekeras apapun semuanya adalah fakta.

"Hinata chan. Genki desuka?"tanya Sakura yg mulai panik padaku.

Aku mendesih pelan. Betapa bodohnya aku menerima ajakan pria itu. Ini seperti aku memasukkan diriku kedalam lubang buaya.

"Gomennasai Sakura chan. Ittekimasu"ucapku sembari pulang.

"Itterashai"jawab Sakura.
Ia menggeleng gelengkan kepalanya melihat tingkah lakuku.

"Ja. Mata ashita".balasku lagi.*sampai bertemu besok*

Aku berlari pergi berlari menuju mobil. Kemudian aku berteriak aku membencimu Naruto !

Angin kemudian membawa triakan ku keangkasa. Aku harap suaraku terdengar hingga keorang yang kutuju.

'Huaa...Kaa chan? Apa yang harus aku lakukan?'tangisku meledak. Aku adalah orang yang mudah berpindah pindah perasaan. Tadinya santai. Tiba-tiba marah. Dan selanjutnya adalah menangis :v

Aku menancapkan mobilku secepat mungkin.

***

"Tadaima"

"O Nee chan.okaerinasai"ucap Hanabi menyambutku.
"Tumben pulangnya cepat. Memangnya kamu sampai dikantor?"tanya Tou san menyindir.

"Sudeni"jawabku pendek.
"Kebetulan sekali. Hari ini kita diajak makan malam sama keluarga jauh. Dan kau harus ikut Hinata!"ancam Tou san.

Aku tahu jikalau Tou san mengancam aku harus menurutinya.

"Hai'k"

"Nee chan. Hanabi ikut yah?"printah Hababi.

"Terserah".jawabku.

Aku segera masuk kamar dan memikirkan kejadian tadi pagi.

'Kusso'triakku dalam kamar.

'Aku membencimu'

Aku kemudian mengambil sesuatu dilemari. Kulihat foto mata biru dan mataku saling bertatapan.

Akupun berfikir mengapa aku masih menyimpan foto kenangan ini.

Ku amati dalam dalam. Wajahnya yang disukai para wanita. Mata biru yang memancarkan cahaya kesejukan dan senyum yang mengembang

 Mata biru yang memancarkan cahaya kesejukan dan senyum yang mengembang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Foto yang konyol.
Yang aku ingat waktu itu hanyalah aku disuruh foto Haruna.

Dengan malu malu aku berfoto dengannya.

Uh...kenapa harus aku ingat sih...
Aku kemudian mengingat Kaa-san. Sontak aku menganggkat setinggi tingginya.

Pyar...

Satu bantingan saja langsung membuat foto tersebut pecah.

"Hinata ada apa?"triak Tou-san dari bawah tangga.

"Kau baik baik saja kan?"

"Aku baik baik saja Tou -san"

Aku kemudian memungutnya dan ku biarkan berdebu di balik lemari.

***

Skip
Malam hari.

"Cepat Hinata!kita harus sampai disana duluan"ucap Tou-san.

'Uh... kenapa sih dia sangat antusias begitu.'gerutuku.
Aku kemudian pergi menuju mobil dengan Tou-san.
Sementara Hanabi, ia ternyata dititipkan sama Neji nee.

Setelah memakan waktu lama aku kemudian sampai disebuah restoran. Cukup ternama itulah komentarku pertama kali memasukinya.

Aku kemudian memesan sebuah milk shake. Sementara Tou san memesan jus melon.

'Argh lama sekali'
Batinku.

"Omatase shimashita"*maaf telah menunggu saya*ucap seorang pria dengan sopan.

"Iie"jawabku pendek. Padahal sebenarnya saya marah.

Ia duduk bersama orang tuanya.
Setelah kuamati ternyata itu adalah Naruto dan Tou-sannya.

Aku menunduk canggung.
'Ada apa ini?'
"Baiklah kalian berdua pasti bertanya tanya mengapa kita mengajak kalian berdua. Sebenarnya kami sudah menjodohkan kalian dari kecil."ucap oji-san to the point.

"Honki?!"
"Hai'k"jawab Tou-san dan oji-san bersamaan.

Aku syok mimpi apa aku semalam hingga seperti ini.

entah mengapa Naruto hanya diam saja mendengar penyataan mereka.

'Kamisama apa yang harus aku lakukan kali ini...Tou-san bukankah tou-san sudah tau semuanya? Tou-san hentikan permainan ini. Asal tou-san tau aku itu mencoba melupakan si baka ini!'batinku.

"Oke kalian resmi sudah menjadi pasangan hari ini!"ucap Tou-chan.

"Heem aku ternyata tidak menyesal dengan menjodohkan kalian berdua"ucap Minato oji-san.

Aku semakin sakit hati aku kemudian permisi keluar.
"Ittekimasu"

"Doko e?"tanya tou-san

"Lenikaeru"

Aku kemudian masuk mobil.
Ternyata tou-san menyusulku.

"Apa maksudmu tadi?"

"Apakah tou-san menginginkanku untuk balas dendam kepada keluarga uzumaki?"tanyaku balik.

"Bu...bukan itu. Naruto itu anak yang baik. Jadi,aku dan minato-kun menjodohkan kalian berdua".

"Lalu...bagaimana dengan kematian Kaa-san? Apakah Tou-san sudah melupakan itu? Bukankah Kaa-san akan sedih jika Tou-san melupakannya?

Apakah Tou-san tidak mengingat kejadian dulu saat racun ditenggak Kaa-san? Dan semua itu terjadi saat kita mengadakan pesta dengan keluarga Uzumaki? Dan kita baru saja menandatangani kontak kerja dengannya. Semua itu... menyebabkan runtuhnya perusahaan kita." Ucapku nadanya yang tadinya menaik sekarang menurun.

"Maaf kan Tou-san nak. Semua ini demi kebaikan kamu".ucapnya lalu pergi.

"Maaf!itu adalah hal yang tidak termaafkan!"triakku.

'Kelak kau juga tahu kenapa aku melakukan ini Hinata'.

Bersambung...

Gomen ceritanya pendek. Mumping lagi semangat authornya.

Arigatau minna😄

You're my problem[COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang