⚠You're my problem⚠
⚠⚠⚠
Hari ini jantungku serasa mau copot. Padahal aku sudah biasa menghadapi klayen. Aku harap semua berjalan dengan lancar dan baik baik saja.ya.... pasti akan baik baik saja.Dengan penuh semangat kulangkahkan kakiku di kantor. Walaupun aku tahu akan terjadi hal buruk padaku.
"Hay Hyuga samma"sapa seseorang.
Aku yang tadinya semangat 45 sekarang menyusut.'Belum apa apa udah nglawan raja dalam game. Apalagi cobaan untukku...'batin ku.
"Apa mau mu tuan uzumaki?"tanyaku balik.
"Yang aku mau adalah.. dirimu...eh...maksudku aku mau kita membicarakan soal kemarin"ucap sibaka.
"Maksudmu kamu mau aku membalaskan dendam keluarga Hyuga? Atas semuanya? Memangnya kamu tidak takut aku melakukan semua itu hah?! Memangnya kau berani kalau aku menggambil seluruh perusahaan mu?"tanyaku panjang×lebar.
Entah mengapa tiba tiba Naruto memojokkanku. Aku malahan semakin kualahan dan mundur satu demi satu langkah. Hingga aku terpojok diantara dinding dan Naruto.
Ia kemudian membisikkan sesuatu.
"Hay Hyuga samma. Aku tahu kalau kau tidak akan pernah berani melakukan itu. Karena aku tahu kau itu lemah..."ucapnya membisikkan.Ia kemudian mendekatkan wajahnya kewajahku.
'Ya kamisamma apa yang harus aku lakukan aku membencinya. Tapi siapa yang mau menolak wajah tampannya'.
Aku kemudian memejamkan mata dan kemudian mendorong Uzumaki tersebut.
"Aku membencimu!"ucapku padanya sembari pergi.
Naruto hanya memasang senyum tipis diwajahnya.'Lihat saja nanti hime.kau tidak mungkin menolak pesonaku'batinnya.
Ia kemudian menyusulku kekantor karena ada rapat.
Aku hanya diam seribu bahasa saat rapat. Perasaan risih,canggung dan malas bercampur menjadi satu.
"Hinata chan. Genki desuka?dari tadi kuperhatikan wajahmu pucat dan tingkahmu aneh" Tanya bos dari perusahaan property ku. Yang tak lain adalah Tsunade samma.
"Hai'k".jawabku.
"Baiklah kita lanjut rapatnya. Sampai dimana kita tadi?"
***
Akhirnya rapat telah selesai. Fuh... aku menghempuskan nafas pelan setelah semuanya kulalui.
Aku kemudian berjalan menuju mobil yang aku kendarai.
Tiba tiba aku mendengar suara teman lamaku sewaktu kuliah.Ku dengarkan baik baik. Ya... itu memang suaranya. Aku segera mencari sumber suara tersebut.ternyata benar. Itu adalah Ootsutsuki Toneri.
"Toneri kun"triakku keras.Merasa terpanggil Toneri kemudian menoleh kebelakang. Dilihatnya seorang wanita berambut indigo sedang melambai lambaikan tangannya.
'Benarkah itu Hinata chan?'batinnya.
Ia kemudian berlari menyusul kearahku. Seakan tak percaya dengan apa yang dilihatnya,ia mengusap kedua matanya
"Toneri kun. Lama tidak berjumpa"sapaku.
"Aku kira tadi siapa, ternyata kamu Hinata chan. Gimana keadaan Tou-sanmu Nata?"
"Semua baik baik saja. Apa yang kamu lakukan diperusahaan ini?"
"Oh... aku merupakan bagian baru pemasaran dari perusahaan ini. Lalu...apa yang kamu lakukan?"
"Aku juga bekerja disini. Jadi, kamu bagian pemasaran dari produk yang nanti kami hasilkan. Wah... tak kusangka. Kamu yang dulu ngerjain skripsinya selalu telat ternyata sukses juga yah"ucapku sambil menyindir.
"Hehehe.. emang sih"
Saat itulah mata biru Naruto ternyata menatap tajam Toneri dibelakangku. Aku tidak mengetahui kalau sendari tadi ia ada dibelakangku.
"Hime... ayo pulang!"ucapnya kemudian menarikku.
"Lepaskan!aku tidak mau pulang denganmu!"
"Ayuk!"ancamnya lagi.
"Nggak!""Hey kamu dengar gak sih apa yang Hinata chan bilang. Lepaskan tangan kotormu!"bela Toneri yang tak tega melihatku. Sementara aku hanya mencoba menarik tanganku kembali. Namun aku tidak berani menatapnya.
"Memangnya kamu siapanya? Berani beraninya kamu melarangku!"ucap Naruto.
'Aduh... kenapa malah mereka sih yang ribut. Padahal yang aku inginkan cuma tanganku dilepaskan'
"Aku adalah temannya sekaligus mantan kekasihnya. Namaku adalah Toneri. Dan maaf anda siapa ya?".
"Oh.... kamu belum tau siapa saya?kenalin aku adalah rekan kerja di perusahaan senju ini. Namaku adalah Naruto Uzumaki. Pewaris dari perusahan properti Uzumaki. Dan aku juga merupakan tunanganya Hime "
"Tunangannya?menurutku kamu bukan tipe seperti yang Hinata chan inginkan. Aku sudah tau selerannya dari dulu. Atau mungkin kamu hanya mengada ada saja".ucapnya. ia kemudian melirikku
"Hay Hinata chan apa benar ia tunanganmu? Bukankah seleramu itu seseorang yang lembut seperi aku?"ucap Toneri padaku sembari menepuk pundakku.
Aku ingin segera mengakhiri pertengkaran yang tiada berujung ini.
'Aku harus menyakiti perasaan Naruto. Tetapi... mana mungin aku melakukan itu. Tidak.. tidak aku harus melakukannya agar ia menjauh dariku!"benar apa yang kamu katakan Toneri kun. Ia... bukan tunanganku! Ia hanya mengada ada saja. Mana mungin aku mempunyai selera dengan orang yang suka memaksa. Lagi pula..aku tidak mengenalnya"
"Benar kan apa yang aku katakan? Aku tahu mana mungkin Nata chan menyukai seseorang pemaksa sepertimu"ucap Toneri,ia kemudian mendorong tubuh Naruto.
Naruto yang sakit hati pergi begitu saja. Aku tidak tau apa yang menyebabkan ia pergi. Mungkin kah karena aku?ataupun perlakuan Toneri padanya? Hmp.. aku tidak peduli. Peduli apa aku sama penjahat seperti dia!.
Namun yang jelas hatiku sedikit sesak mengatainya tadi. Apalagi melihatnya pergi karena sakit hati.
Sepanjang hari setelah rapat tadi... aku habiskan waktuku bersama Toneri. Entah itu minum ice cream ataupun pergi ke taman menikmati cahaya bintang dan bulan. Ia adalah sahabat terbaikku setelah Sakura.
"Hinata chan. Aku mau kamu jujur padaku. Sebenarnya siapa cowok tadi? Apa dia benar benar tunanganmu?"tanya Toneri memulai percakapan.
"Em...anu... sebenarnya ia benar benar tunanganku"
"Hah!tapi kenapa kamu tadi malahan menolak ajakannya?"
"Kau tahu siapa yang membunuh Kaa san? Itu ternyata suruhanya Minato oji-san. Dan itulah yang membuatku membencinya. Tetapi Tou san malahan menjodohkanku dengannya. Apakah Tou san memang menyuruhku balas dendam? Atau memang harga dirinya sudah jatuh? Aku tidak tahu.
Yang jelas setiap aku menatapnya. Aku melihat jelas kejadian kejadian yang menimpaku sebelum kejadian itu tiba".aku menceritakan semuanya dengan panjang. Bahkan tiada rahasia yang aku pendam padanya. Mulai dari awal pertemuan hingga sekarang.
Sementara Toneri,ia malahan hanya diam dan sesekali menangguk mendengarkan ceritaku.
'Tak apalah asalkan ia mau mendengarkan keluh kesahku. Aku bahagia. Ia memang pendiam. Tetapi ia slalu menjadi pendengar yang baik dan sesekali memberikan solusi'.
"Baiklah Toneri kun. Aku rasa sekarang waktunya aku pulang. Mungkin Tou san dan Hanabi menungguku dirumah.dah"ucapku sembari pergi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.⚠⚠⚠
Gimana ceritanya?
Maaf yah kalo kurang greget.Jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote dan komen.
Arigato😉
Happy reading dichapter berikutnya...⚠
KAMU SEDANG MEMBACA
You're my problem[COMPLETE]
FanfictionKaulah orang yang pertama membuatku jatuh cinta. Namun takdir berkata lain. Aku baru tahu bahwa salah satu suruhan orang tuamu itu telah membunuh kaa-chan ku. Namun bukan itulah masalahnya. Masalahnya terletak karena Tou-san menjodohkanku dengan ora...