CHAPTER 6

1.3K 59 1
                                    

⚠⚠⚠

Aku langsung
menulis puisi
Yang ada diotakku

Jadi maaf
kalau puisinya jelek
^_^

Inilah aku...
Seseorang yang mungkin..
Paling menderita didunia..

Terjepit diantara dinding" tajam..
Tenggelam di air yang dalam..
Terjebak diantara jurang..
Tertiup badai yang menghadang..

Aku rasa itu..
masih lebih baik..
Ketimbang apa yang kurasakan

Aku diantara sebuah dinding..
Yang aku sebut sebagai dilemma
Dimana seseorang harus memilih
Pilihan yang sulit..

Salah pijakan saja..
Masa depanku berubah..

⚠⚠⚠

You're my problem

^_^

Tak kusangka
Semua seperti ini
Semua yang kulupakan
berubah menjadi kenyataan

Memory yg ku format..
Kenangan yang kupendam..
Semua yang kureset..
Kembali seperti semula..

Tiada pilihan lain yang kulakukan.
Selain mengikuti kata hati yang sudah kupijakkan.

"Sebenarnya apa yang terjadi dengan mu Hinata chan?"tanya Sakura. ia menghawatirkan sahabat terbaiknya.

"tidak apa apa Haruna. Aku baik baik saja"jawabku agar Sakura tidak mencemaskanku.

"Atau jangan jangan sibaka itu melakukan hal jahat kepadamu?"tanya Sakura lagi penuh selidik.

'Tidak Sakura..
Ia tidak melakukan sesuatu kepadaku. Bahkan sekarang aku kehilangan arah dan tujuan hidupku Sakura. Aku... aku ... aku jatuh cinta dengan sibaka. Ya! Aku kembali jatuh cinta dengannya.

Apa yang harus aku lakukan sekarang Sakura?
Apa yang harus aku lakukan?
Aku membencinya!
Namun aku masih mencintainya.

Kau tau sakura chan?
Aku tadi bertemu dengannya. Dan dengan seorang gadis yang bernama shion.

Tadinya aku masih berpikir pikir tentang kematian Kaa san yang mungkin tidak disengaja.
dan menuruti kemauan Tou san meningkahi seorang Uzumaki.
Tetapi apa? Aku malahan dibalas dengan sesuatu yang mengerikan.

Bukankah aku sudah membuka bahkan mendobrak pintu hatiku untuknya? Dan aku sudah memafakannya? Bahkan waktu itu..(waktu dicaffe tadi)aku sudah menerima keadaan Tou san yang menjodohkan aku dengannya?

Sudahlah..
Aku hanya orang bodoh yang hanya mampu berteriak didalam hati' batiku panjang menjawab pertanyaan Sakura chan.

Tetapi aku tidak mampu mengatakanya. Hanya air mata yang kuteteskan sebagai tanda kepada Sakura.

Sakura paham dengan sahabatnya. Kini ia tidak mempertanyakan ku untuk menjawabnya.
Bahkan walau aku hanya menjawab dengan tetesan air mata.
Mungkin aku adalah sahabat yang bodoh. Menyiak nyiakan sahabat terbaiknya.

You're my problem[COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang