CHAPTER 19

802 42 3
                                    

⚠you're my problem⚠

Sesal?tiada gunanya.
Sedih?takkan menyelesaikan masalah.
semuanya percuma,dan endingnya hanya akan menghabiskan air mata.

By me

***
Hinata hanya bisa menangisi semuanya. Kini ia tidak ada rencana apa lagi yang hendak dilakukannya. Ia merasa seperti Sasuke yang dulu kehabisan semangat hidupnya. kini,ia akan berpijak dengan apa?

*Hinata pov.

Apa yang harus aku lakukan?
Semua ini salah aku!
Bodohnya aku menyia nyiakan orang yang aku sayangi.

Kamisamma.
Tolonglah aku..
Tolonglah aku..

Penantianku diSuna akan sia sia saja.
Ketika aku melihatnya berdampingan dengan orang lain.

Maafkanlah aku.
Maafkanlah dosaku.

Apakah ini karma?
Mungkin aku akan menjawab ya.

Naruto kun
Gomene...
Gomene...
Gomene...

Aku meneteskan air mata.
Kini.. kulangkahkan kaki ini menuju kesuatu tempat.

Mungkin hanya tempat itulah tempat terbaik didunia.
Tiada tempat sebaik disana.

Aku berjalan kepusat kota.
Disana mataku melihat sesuatu yang aku cari.

Ya.. betul sekali. Itu adalah pohon sakura yang kini telah berubah menjadi orange.

 Itu adalah pohon sakura yang kini telah berubah menjadi orange

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku mengamati pohon tersebut.
bukankah jikalau kita mengukir dipohon tersebut akan abadi?

Tetapi ada apa dengan diriku?
apa karena karma yang lebih menang?
Okey.. aku mengakui kekalahanku.

Perlahan air mataku menetes. Aku sengaja menjauhi Sakura. Aku tidak mau kalau Sakura berpikiran aku sakit hati karena apa yang dia katakan.

Hiks..
Hiks..
Kaa san

Aku kembali teringat wajah dan senyum terakhirnya di rumah sakit.

(Coba kalian back roll ke prolog disitu disebutkan kalau hinata menyesal akan yang dilakukannya dan itu terjadi saat musim gugur.

Dan pada kalimat yang tidak bergaris miring. disebutkan kalau hinata baru bekerja di suatu perusahaan dengan musim sakura yang menghiasanya.

Ini berarti hinata flashback dan menceritakan kejadian sesungguhnya dan alasan ia menangis.

Bagi kalian yang tidak jelas. Harap jangan malu bertanya)

Aku memandangi taman dengan tatapan kosong. Saat itulah,angin menerbangkan rambut panjangku dan daun daun.

Dan salah satu daun berhasil mendarat tepat ditanganku.

Aku memandanginnya,hatiku hancur layaknya daun daun ini.

You're my problem[COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang