CHAPTER 30

1.1K 34 3
                                    

You're my problem⚠

Setetes kebencian di dalam hati pasti akan memberikan penderitaan. Dan setetes cinta didalam relung hati pasti akan membuahkan kebahagiaan sejati.

____________________________________

"Bukankah kita impas?"tawanya.

Aku semakin ketakutan apa yang kini harus aku lakukan. 'Seseorang tolong aku!'

"Tolong!tolong!"triakku barangkali ada yang mau mendengarkan.
"Percuma saja kau!lagi pula disini adalah kawasan hutan lebat dan banyak yang menganggapnya terlarang. Dan siapa lagi malaikat selain aku yang bisa menjagamu hingga sejauh ini?"

"Dulu.. aku sungguh bodoh melindungmu. Hemp..  tapi aku sudah melupakan itu. Aku akan menceritakan semua tentangku.
Dan kejahatanku!"senyum devilnya.

"Saat dahulu,waktu kita smp menerima beasiswa dan pergi ke Suna. Aku kemudian mengikuti semua pelajaran. Dan saat itu lah aku baru menyadari ternyata kebencian tidak lama bisa diendap.
Dan malahan akan mendatangkan komplikasi lainnya jikalau aku tidak sesegera menyingkirkannya.

Saat aku SMA.Aku kemudian pulang ke rumah. Dan secara tak sengaja aku melihat dan mendengar tentang pertemuan penting itu. Aku kemudian membuat kekacauan dengan cara memberikan racun. Aku memulainya memberikan buah dan makanan. Dimana satu hari sebelum acara itu berlangsung.

Beruntunglah aku..
Semua rencanaku berlangsung bagus. Dengan ketepatan perhitungan waktu dan kecepatan racun itu menyebar.

Aku segera kembali keSuna agar tidak ada yang menyadari akulah pelakunya. Dan saat kau sudah lulus kuliah aku mengetahui jikalau kau sudah bekerja diSenju krop. Dimana itu merupakan impian semua orang,tak terkecuali aku.

Aku semakin iri. Aku kemudian melakukan sesuatu lagi yang lebih gila. Aku menyiksamu dengan cara yang lama,Namun halus dan perlahan.

Dengan cinta aku yakin kau akan merasakan penderitaan. Dan ternyata dugaaanku benar. Khe.. kau memang lemah!"

"Ta..tapi apakah Naruto mencintaiku itu merupakan kebohongan?"tanyaku,aku mengeluarkan pertanyaan bodoh.
"Menurutmu?"tanyanya.

"Aku rasa dia benar benar menyukaiku dan tidak percaya dia merupakan orang suruhanmu juga.
Dan trima kasih Neji san!kau telah menjodohkanku dengan orang yang tepat!"jawabku tersenyum.

"Kata siapa?dia itu hanyalah suruhanku. Kau jangan mau ditipunya lagi"katanya garing.
"Bukan aku yang ditipu olehnya. Tapi aku yang ditipu olehmu!"
Jawabku.

Neji terdiam. Ia kemudian meninggalkanku dalam keadaan terikat. "Jaa nee,hinata!"

"Tunggu!jangan tinggalkan aku sendirian disini Neji nii!"
Teriakku memecah keheningan.
Namun dia malahan meninggalakanku sendirian.

Perlahan cahaya yang menerangi ruangan ini telah pudar bersama menutupnya pintu.

-0-


Aku hanya menunggu secercah cahaya datang menjemputku. Tanpa aku sadari...
Bunyi kretek.. dari pintu membangkitkan semangatku.
Perlahan aku menatapnya.
Dan betapa bahagianya aku melihat ternyata itu adalah.
"Toneri kun"ucapku.

"Hinata kamu baik baik sajakan?"tanyanya padaku dengan hawatir.

"Iya"

"Syukurlah"balasnya. "Aku akan segera melepas tali yang mengikat mu!"katanya. Aku sangat bahagia Toneri datang. Maafkan aku yang sudah tidak percaya denganmu. Dan aku juga sedikit malu mengingat hal itu.
"Maafkan a.."belum selesai aku mengucap ia buru menutup mulutku.
"Itu tidaklah penting. Sekarang keselamatanmu terancam. Kita harus segera kabur dari sini"

Mataku berkaca kaca melihat kebaikan Toneri. "Makasih!"
Ia kemudian mengeluarkan pisau yang memang sudah disiapkan. Ia segera membuka ikatan dibelakangku.

"Sekarang kita lari dari hutan ini. Sebelum lelaki sadis tersebut benar benar datang".
Aku segera paham dan mengangguk. Kini kami sesegera mungkin pergi.

Prok prok!
Suara tepukan seseorang.
"Wah wah.. teman masa kecilku tak kusangka menghianati aku juga. Apakah itu semua gara gara gadis ini?"katanya.
Aku langsung bersembunyi dibalik tubuh Toneri.
"Hinata lari!"katanya.

Aku adalah orang yang cerdas. Mana mungkin aku akan meninggalkan orang yang selama ini menolongku.
"Tidak!"ucapku.

Sementara Neji nii semakin mendekat.
"CEPAT!!"ucapnya lagi.

Dan Dor!
satu tembakan peringatan keluar dari seorang penghianat.
Dan itu mengenai bahu Toneri. "Tiada waktu lagi. Nyawamu lebih berharga" ucapnya memegangi bahu.
"Toneri... kau harus bersamaku!aku tidak mungkin akan meningalkanmu. Dan aku akan menyesali seumur hidup jikalau kau mati dihadapanku"isakku.

"Justru saat inilah kita harus bergegas. Aku tidak mau semua kejahatanya tidak ada yang menghentikannya. Bisa bisa semua klan Hyuuga akan dibantainya"

Dor!
Tembakan kali ini mengenai perutnya. Membuat bulu kuduk siapapun berdiri.Darahnya tersembur lewat mulutnya.

"Toneri kun!"kataku.
"Itu adalah permintaanku.. aku berjanji akan selamat nanti!"katanya disela sela kesakitannya.
Aku menutup mulutku melihat penderitaannya yang disebabkan oleh klanku.

Dor!
Tembakan melayang lagi. Aku segera berlari dan memasuki hutan. Dan setelah itu aku mengingat jikalau aku pernah disini.
Dan ternyata tempat ini adalah saat aku pergi bersama Naruto kun.

Kakiku semakin kram. Rasanya sakit sekali tanpa menggunakan alas kaki. Dan lebih menyakitkan lagi melihat temanku meninggal dengan cara yang sadis didepan mataku dan dibunuh oleh orang yang aku cintai.
"Toneri"hempusku pelan.
Aku kemudian berhasil keluar dari hutan terkutuk tersebut.

Saat itu ada bunyi sirine. Aku segera mendekatinya.
Dan aku segera melaporkan semua kejadian tersebut.
Kini..
Aku dikawal oleh dua mobil polisi. Kami segera masuk ke rumah yang tadi aku masuki.

Dan aku langsung terkejut melihat tubuh tak berdaya Toneri tergeletak disana. Aku segera mengoyang goyangkan tubuhnya.
"Toneri!tolong bangunlah!"kataku.
Namun dia masih diam saja.
Tubuhnya dipenuhi oleh darah. Membuat bau anyir yang menusuk hidung siapapun.

Aku menghiraukan polisi yang sedang mencari Nii san ku. Entah mereka sedang kejar kejaran atau apapun aku tidak memperdulikannya. Yang aku peduli ialah Toneri.
"Toneri kun! Bangunlah! Bukannya tadi kamu janji akan bangun! Lagi pula aku sudah membawa bala bantuan"

Air mataku menetes tak karuan. Meninggalakan bekas luka dihatiku. Saat mengetahui orang yang aku mencintaiku sudah tidak bernyawa.

Tuhan!
Selamatkanlah dia. Aku ingin mengatakan sesuatu padanya.
Tolong lah!

Jikalau memang dia sudah tidak bisa dihidupkan kembali,tolong bangunkanlah dia sebentar saja.

Aku melihat luka tembak yg lebih dari lima tersebut. Dibahu,perut,kaki dan bahkan juga kepalanya mana mungkin ia akan bangun.

Dan sekarang yang kupunya hanyalah rasa penyesalan.
Toneri telah pergi.

Dan aku juga hanya bisa mengandalkan keajaiban yang menimpa padaku.

Aku tahu itu konyol. Tapi melihat situasi ini aku sudah pesimis.

"Toneri!!!"triakku keras.

Aku bahkan belum tau semua yang berada dipikirannya. Aku dulu terlalu acuh kepadamu setelah kita lulus kuliah.

Dan saat aku memejamkan mata sambil memeluknya. Aku merasakan sebuah tangan lembut membelai rambutku.
"Hi..na..ta!"

Mataku membesar. Refleks aku segera memandanginya. Dan betapa gembiranya aku mengetahui jikalau dia masih bernafas.
"Toneri"aku langsung memeluknya.

To be continue》

You're my problem[COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang