CHAPTER 29

995 36 13
                                    

⚠You're my problem⚠

No quotes

Keesokan harinya.
aku berjalan seperti biasanya. Namun,kali ini aku tiba tiba dihadang oleh Toneri kembali.

"Nata!please turuti aku kali ini. Kamu jangan pergi kekantor".

"Apa apaan maksudmu?kenapa kamu menyuruhku seperti itu?kamu kira kamu bos?"jawabku syok yang tiba tiba dihadang olehnya dan berbicara seperti itu.

"Kau tidak mau terjadi apa apakan?turuti saja!"

"Kamu aneh banget sih. Padahal aku aja baru mau berangkat. Kenapa tiba tiba kamu menyuruh begitu?"tanyaku padanya. "Pembunuh kaa san mu!dia kali ini akan balas dendam denganmu!"

"kamu bicara apaan sih?jangan mengada ngada deh"kataku. Apa yang dikatakan Neji nii memang benar. Tingkah lakunya sedikit aneh.

"Ayolah Hinata! Aku jamin kamu akan selamat bersamaku!"

"Baiklah.
Aku akan membolos bekerja"kataku.
"Tentu saja tidak!"tawaku menggema.

"Terserah kau,tapi aku tidak akan berani mengambil resiko untuk apa yang kamu lakukan kali ini"balas Toneri berlalu.

Aku hanya menggelengkan kepala.'dia begitu konyol'

Aku kembali melangkahkan kakiku. Dan saat aku pergi kekantor tiba tiba Neji nii juga menghadangku. Ia menyapaku kemudian memberikan sesuatu.

"Nih"

Ia mengulurkan sebuah minuman sake untuk menghangatkan badanku. Setelah aku pikir pikir,aku kemudian menerima uluran minumannya.

Dan seketika.

Bugh!
Tubuhku terjatuh. Dan setelah itu,aku tidak ingat apa apa yang terjadi denganku.

Dan saat kedua bola mataku membuka mata. Aku dikejutkan dengan keadaan kedua tangan dan kaki ku terikat.

Aku mencoba meronta,Tapi itu percuma. Aku juga mencoba berteriak. Namun tiada guna,sebuah lakban menutupi dan membaurkan suaraku.

Apa yang harus aku lakukan?
Aku mencari cari seseorang. Dan mataku menangkap sesosok bayangan hitam.

"Mm.. mm"teriakku yang tidak bersuara.

Tap..
Tap..
Tap..

Bunyi suara langkah kaki tersebut semakin jelas. Terlebih lagi dalam keadaan sunyi dan senyap seperti ini. Dan lorong lorong yang memantulkan bunyi tadi.

Krekkk...

Perlahan gagang pintu terbuka. Memekakkan telinga siapa saja yang mendengarnya

Bayangan itu semakin jelas dan mendekat kearahku. Dan saat ia berada didepan mataku. Aku sangat ketakutan.

"Nee,Hinata samma. Genki desuka?"sapa laki laki bayangan tersebut.

Lelaki tersebut segera membuka lakban yang menempel dibibir indah Hinata.

"Ne..neji nii?apa itu kamu?"tanyaku lega. Aku segera menghempuskan nafas panjangku.

You're my problem[COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang