happy reading ❤
.
Jimin baru saja pulang ke rumah. Sudah pukul 05.01 p.m. dan akhirnya dia tidak jadi tidur. Kata orang, tidur waktu mau maghrib itu pamali. Ya sudah, akhirnya Jimin memutuskan untuk mandi dahulu. Setelah mandi, dia mengecek ponselnya. Di Instagram tidak ada yang menarik. Di LINE hanya ada pesan dari group dan kakaknya. Kemudian, Jimin berpikir kenapa dia tidak mencari tahu ID LINE milik Yoongi? Ah tidak, Jimin malu untuk menghubungi Yoongi.
"Besok-besok aja deh. Gue malu kalo chat duluan." gumamnya sembari memeluk boneka beruang raksasanya.
Rasa bosan mulai melanda. Jimin bingung ingin melakukan apa. Ah, mungkin melihat langit senja dari balkon tidak buruk. Jimin beranjak menuju balkon kamarnya. Balkon kamar Jimin terlihat seperti teras rumah karena adanya dua kursi santai dan satu meja minimalis. Jimin mendudukkan pantatnya di salah satu kursi santai itu. Memandang jingganya senja dengan semilir angin. Baru saja dia ingin memejamkan mata, tiba-tiba sebuah permen coklat mendarat di dahi mulusnya.
"Aduh! Woy, siap-loh, Kak Jungkook?" teriakan Jimin mereda melihat Jungkook yang ada balkon samping rumahnya. Mereka adalah tetangga jika kalian lupa.
Jungkook menyengir, "ngapain kamu di balkon?"
"Cari angin. Kak Jungkook sendiri ngapain?" tanya Jimin.
"Sama, cari angin. Eh, aku punya permen coklat nih. Mau?" tawar Jungkook menunjukkan sebungkus permen coklat.
Jimin menggeleng, "ga usah, makasih, aku juga punya di kulkas. Kak Jungkook tumben di rumah, ga kerja?"
"Kerja, tapi setengah hari." jawab Jungkook. Jujur, pertanyaan Jimin sedikit menyinggungnya. Memangnya Jungkook harus bekerja terus?
"Oh, gitu." Jimin manggut-manggut.
"Kamu tadi pulang sekolah dijemput siapa?" tanya Jungkook, masih menikmati permennya.
"Tadi aku naik ojek online."
"Sebenernya tadi aku mau jemput kamu. Tapi, aku nggak tau kamu pulang jam berapa."
"Nggak usah lah, Kak. Aku ga mau bikin Kak Jungkook repot."
"Jimin, berapa kali aku bilang aku ga repot sama sekali? Aku cuma mastiin kamu aman. Lain kali, jangan sungkan minta bantuan ke aku. Oke?"
Jimin tersenyum canggung, "i-iya deh, Kak. Kalo gitu, aku masuk duluan ya? Mau siapin makan malam buat keluarga."
"Oke!"
"Bye, Kak Jungkook!"
"Bye, Jimin!"
Saat masuk ke dalam kamar, Jimin mengernyit heran.
"Perasaan gue aja atau Kak Jungkook emang perhatian ama gue?" gumamnya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
•••
Malam ini keluarga Park sedang makan malam. Hanya saja, malam ini Baekhyun ikut makan bersama. Tentu saja atas ajakan Chanyeol. Menu makanannya ada salmon teriyaki, sup brokoli, dan pudding mangga. Ah, semua itu makanan favorit Jimin.
"Wah, salmonnya enak!" pekik Jimin begitu melahap makanannya.
"Iya dong, apapun yang dimasak Mama pasti enak. Ya 'kan, Ma?" goda Tuan Park melirik Nyonya Park. Sedangkan yang digoda hanya mengangguk dengan rona di kedua pipinya.
Jimin memutar kedua bola matanya malas. Ayah dan Ibunya terang-terangan menunjukkan keromantisan. Ditambah kini Chanyeol tengah menyuapi Baekhyun dengan lembut. Ah, ingin rasanya Jimin menyeret Yoongi kemari lalu menyuruhnya melakukan sesuatu yang romantis juga padanya. Sungguh menyebalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
smirk ✧ yoonmin [✔]
Fanfiction[completed] tentang jimin yang langsung jatuh cinta dan terpesona melihat yoongi menyeringai. warning! bxb/homo/yaoi/gay/boyslove✔ non-baku✔ 17+✔ top!yoon✔ bottom!min✔ → tidak suka? tidak usah baca! ← NO PLAGIAT! HOMOPHOBIC? ANDA SALAH LAPAK! ©...