22

6.4K 695 58
                                    

happy reading

.

Malam harinya, keluarga Park makan malam bersama seperti biasanya. Sekarang Chanyeol sudah pulang dari Amsterdam. Jimin serta orang tuanya menyambut kepulangan Chanyeol dengan makan malam spesial. Ada berbagai hidangan enak di meja makan. Tentu saja semua itu masakan Nyonya Park.

Setelah selesai berdo'a, Jimin yang paling cepat mengambil makanan ke piringnya. Membuat kedua orang tua dan kakaknya menggeleng heran.

"Yang disambut siapa, yang makan duluan siapa." cibir Chanyeol mengambil nasi.

"Nyinyir mulu, makan tinggal makan." balas Jimin acuh.

"Ish, gak boleh ngomong waktu makan. Adek, nanti abis makan jangan pergi dulu ya?" ucap Nyonya Park sambil meraih sebuah gelas.

Jimin hanya mengangguk patuh. Mereka lalu melanjutkan acara makan malam dengan suasana hening. Beberapa menit kemudian, piring masing-masing mulai bersih dari makanan. Nyonya Park melirik Chanyeol, seolah ingin meminta pendapat. Chanyeol yang mengerti hanya mengangguk saja.

"Adek?" panggil sang ibu.

Jimin menoleh, "iya, Ma? Kenapa?"

"Eum~" Nyonya Park bergumam.

Tuan Park segera meraih tangan sang istri agar tak gugup.

"Papa, Mama, sama Abang udah bikin keputusan. Kalau..."

Jimin menaikkan sebelah alisnya, "kalau...?"








"Kalau adek akan kami jodohin sama Jungkook."










Otak Jimin masih mencerna ucapan sang ibunda baru saja, lalu tertawa kaku. "Haha, Mama ih bercandanya lucu."

"Mama serius, kamu akan segera tunangan sama Jungkook. Mungkin pas adek udah lulus SMA." wajah Nyonya Park terlihat datar.

"Apa?! Gak bisa gitu dong!" pekik Jimin bangkit berdiri.

"Adek, Jungkook itu laki-laki yang baik dan cocok buat kamu! Daripada pacar adek yang berandalan itu!" sahut Chanyeol.

"Kak Yoongi bukan berandalan! Ini pasti idenya Abang 'kan?! Kalau emang gak suka hubungan aku sama Kak Yoongi, ya udah! Diem aja! Gak usah jodoh-jodohan segala!" gertak Jimin pada Chanyeol.

"Jungkook udah cerita semua yang pacar kamu lakuin itu sama abang. Orang mana yang tega ngatain pacarnya sendiri 'murahan'?!"

Jimin terdiam mendengar ucapan Chanyeol. Ia langsung membuang muka ke samping, tidak ingin kejadian kemarin diungkit lagi.

"Udah abang bilang, Yoongi itu bukan cowok yang baik. Dia cuma kagum sama kamu, bukan cinta. Orang kayak dia gak punya perasaan. Cuma bisa egois gak mau mikirin orang lain." timpal Chanyeol berusaha membujuk Jimin.

"Adek, abang bener. Abang udah cerita ke Papa sama Mama siapa itu Yoongi. Mama pikir, Yoongi itu anak baik dan sopan. Tapi, denger adek dikatain jelek sama dia bikin Mama sakit hati. Papa sama Mama gak mau adek disakiti lebih jauh sama Yoongi." mata Nyonya Park mulai berkaca-kaca.

Sungguh, Jimin ikut sedih jika sang ibu sampai menangis. Karena itu dia langsung berlari pergi ke kamarnya. Selain tak ingin melihat Nyonya Park menangis, dia sudah tidak sanggup dengan pembicaraan keluarganya. Dikuncinya pintu kamar dua kali, lalu menjatuhkan tubuhnya ke ranjang. Menangis sambil menelusupkan wajahnya ke bantal kesayangannya.

Chanyeol hanya mengusap wajahnya kasar melihat Jimin pergi. Ya, perjodohan ini memang atas usulannya. Ia sungguh marah saat Jungkook berkata bila Yoongi berhasil membuat Jimin menangis. Karena emosi, Chanyeol bicara pada kedua orang tuanya agar menjodohkan Jimin dengan Jungkook. Pihak keluarga dari Jungkook sudah setuju, asal putra kebanggaan mereka bahagia.

smirk ✧ yoonmin [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang