29

7.1K 677 65
                                    

happy reading ❤
sorry for typo(s)
bacanya pelan-pelan aja ya say;)

.

Chanyeol menggandeng erat tangan mungil Baekhyun. Pemuda tinggi itu menghentikan langkahnya tepat di depan sebuah pintu kamar inap rumah sakit. Mau tak mau Baekhyun juga ikut berhenti melangkah. Ditatapnya kekasihnya itu, seolah bertanya 'kenapa?'.

"Harus ya kita ke sini?" gumam Chanyeol tanpa menatap Baekhyun.

"Dia udah selametin Jimin, sayang. Kita semua berhutang budi sama dia. Kamu gak bisa bayangin 'kan kalau dia gak selametin Jimin?" ucap Baekhyun mengelus lengan kekar Chanyeol.

Chanyeol hanya diam termenung.

"It's okay, honey. Ayo!"

Perlahan Baekhyun menarik jemari Chanyeol setelah meyakinkannya. Dia membuka pintu itu hati-hati. Tampaklah dua orang pemuda tengah sibuk mengobrol, belum menyadari kedatangan Chanyeol dan Baekhyun. Hingga Baekhyun berdehem pelan supaya dua orang pemuda itu tersadar.

"Eh, bang, sama Kak Baek?" ujar Jimin, salah satu pemuda yang ada di dalam kamar inap.

"Halo, kalian! Kita mau njenguk Yoongi nih." sapa Baekhyun.

"Oh, ayo sini masuk! Silahkan!" Jimin melambaikan tangannya pada sepasang kekasih yang masih betah berdiri di depan pintu itu.

Baekhyun menarik Chanyeol lagi, berjalan menghampiri Jimin dan Yoongi. Tatapan Chanyeol bertemu dengan manik gelap Yoongi. Sontak Yoongi segera berusaha tersenyum sopan, begitu pula pada Baekhyun. Sementara Jimin mengambil dua gelas minuman untuk kedua kakaknya itu.

Sebenarnya kemarin Jimin pulang ke rumahnya, dan langsung bercerita pada keluarganya bila Yoongi telah menyelamatkannya. Sontak mereka terkejut, bahkan ibunya sempat menangis. Wajar saja karena anaknya yang paling dimanja hampir celaka. Kedua orang tua Jimin ingin menjenguk sekaligus berterima kasih pada Yoongi. Tapi, mereka masih sibuk. Jadi, mereka menyuruh Chanyeol dan Baekhyun sebagai perwakilan.

"Kak Yoongi, ini Bang Chanyeol, abang kandung aku. Dan ini Kak Baekhyun, pacarnya abang. Abang, Kak Baek, ini Kak Yoongi." ujar Jimin, tanpa bicara jika Yoongi adalah kekasihnya.

Yoongi dengan ramah menyalami Baekhyun, lalu mengulurkan tangan ke arah Chanyeol. Sejenak Chanyeol hanya menatap tangan Yoongi tanpa minat. Lalu Baekhyun menyenggol lengannya, menyuruh dirinya untuk meladeni Yoongi. Akhirnya dengan terpaksa Chanyeol menyambut uluran tangan pucat Yoongi.

"Gimana keadaan lo?" tanya Chanyeol berusaha basa-basi.

"Udah mendingan, bang." jawab Yoongi sopan, tidak tahu jika sebenarnya Chanyeol tidak suka padanya.

"Syukurlah kalau gitu. Makasih ya udah nyelametin Jimin? Kamu orang yang baik." puji Baekhyun.

"Ini kewajiban sebagai pacar, harus bisa ngelindungi Jimin." ucapan Yoongi berhasil membuat Baekhyun terkejut.

Baekhyun menatap Jimin bingung, "bukannya Jimin udah-"

"Iya, Kak Yoongi ini pacar aku. Aku sama Kak Jungkook cuma dijodohin." sela Jimin mengerti maksud Baekhyun.

Baekhyun yang terlalu terkejut hanya mengangguk kaku. Sedangkan Chanyeol diam tanpa mengubah raut wajah datarnya. Sebenarnya pemuda jangkung itu mulai luluh dengan keberanian Yoongi menyelamatkan Jimin. Tapi, rasa gengsi mendominasi dirinya. Mengingat dia yang telah membujuk orang tuanya untuk menjodohkan Jimin dan Jungkook.

Jimin diam-diam menatap Chanyeol, berharap kakaknya itu luluh dengan keberanian Yoongi. Seharusnya apa yang Yoongi lakukan sudah dapat membuktikan bahwa dia bisa merubah sikapnya. Akhirnya dia memutuskan untuk tetap membujuk Chanyeol nanti, supaya merestui hubungan mereka.

smirk ✧ yoonmin [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang