27

6.7K 630 36
                                    

happy reading
sorry for typo(s)

.

Beberapa saat yang lalu~

Yoongi menatap datar layar ponselnya yang menampilkan banyak pesan dari teman-temannya. Bahkan Mingyu dan Taehyung sampai menelpon. Tapi, tentu saja tidak ada respon dari Yoongi. Ia tahu bahwa mereka hanya ingin membujuknya agar ikut tawuran. Yoongi hanya membuka satu pesan dari Woojin yang ternyata berisi alamat tempat tawuran mereka. Mungkin Woojin pikir Yoongi akan berubah pikiran.

Manik gelap Yoongi melirik jam yang bertengger di dinding kamarnya. Tak terasa sudah hampir tengah malam. Ia bingung harus melakukan apa. Pasalnya dia tidak mengantuk sama sekali. Karena biasanya dia akan pergi ke markas atau tawuran. Tapi, kali ini 'kan dia tidak ikut tawuran. Di markas pun pasti sangat sepi.

"Apa main ke rumah Jimin aja ya? Pasti dia udah tidur, gue bisa ngintip lewat jendela." gumam Yoongi berpikir.

Akhirnya Yoongi memutuskan untuk pergi ke rumah Jimin saja. Diraihnya jaket hitam dan masker hitam yang biasa dia pakai saat tawuran. Lalu tak lupa mengambil kunci motor di meja belajarnya. Berjalan menuju garasi dengan langkah sepelan mungkin, takut jika ibunya terbangun.

Setelah berhasil mengeluarkan motor kesayangannya, Yoongi memakai helm lalu melaju menuju rumah Jimin. Kondisi jalanan yang sepi membuatnya berani mengendarai lebih cepat dari biasanya. Hingga beberapa menit kemudian, dia sudah sampai di depan gerbang rumah sang kekasih.

Yoongi turun dari motornya, dia melihat ada sebuah jendela kamar yang dihiasi bandul berbentuk anak ayam. Ia berpikir itu pasti kamar Jimin. Tapi, lampunya masih menyala. Mungkin Jimin tidak bisa tidur jika dalam keadaan gelap.

Akhirnya tanpa aba-aba, Yoongi langsung memanjat ke jendela itu dengan lincah. Telinganya mendengar suara orang berbincang dari dalam kamar itu.

"Apa? Nikahin dia tahun depan?"

Tunggu, suara itu terdengar tidak asing bagi Yoongi. Yoongi melangkah ke arah pintu balkon. Sepertinya ada orang lain di dalam kamar Jimin.

"Itu dia! Menurut gue, lo bisa pake cewek itu buat jadi alasan lo batalin perjodohan lo sama Kak Jungkook."

Deg!

Perjodohan? 'Lo' sama Jungkook? 'Lo' siapa? Batin Yoongi bingung.

Tanpa berpikir apapun, Yoongi membuka pintu balkon yang ternyata tidak dikunci. Kini dia bisa melihat ada Jimin dan Jihoon yang duduk membelakanginya.

"Apa? Perjodohan?"

•••

Kembali ke masa sekarang~

Sekarang Jimin panik tidak tahu harus melakukan apa. Jatuh terduduk di dekat pintu balkon dengan air mata membanjiri kedua pipi gembilnya. Dirematnya surai halusnya, dia merasa bersalah sekaligus menyesal. Yoongi telah kecewa padanya.

Tiba-tiba sebuah firasat buruk melintas di benak Jimin. Membuat Jimin semakin gelisah dan panik. Entah kenapa, hati kecilnya menyuruhnya untuk mengejar Yoongi. Padahal kekasihnya itu sudah pergi entah kemana.

Ting!

Jihoon yang sedari diam termemung melihat Jimin menangis segera meraih ponsel milik sahabatnya itu. Ternyata ada pesan dari Seokjin.

smirk ✧ yoonmin [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang