18

7.4K 700 76
                                    

happy reading

.

Jam menunjukkan pukul 6.38 pm dan Jimin baru saja selesai mandi. Dia sibuk memilih pakaian apa yang akan dikenakannya malam ini. Dalam keadaan masih memakai bathrobe, dia mengobrak-abrik almarinya. Jika ada Yoongi di sampingnya, mungkin dia sudah terbaring di ranjang. Jimin menjadi pusing sendiri karena bingung dengan pakaiannya.

"Ah elah, kok gue jadi kayak anak perawan? Milih baju aja sampai mumet!" gumamnya heran.

Atensi Jimin terarah pada sebuah sweater berwarna hijau tosca. Diraihnya sweater itu, lalu ditempelkan di tubuhnya sambil bercermin. Menurutnya tidak terlalu buruk memakai sweater tersebut. Akhirnya Jimin memakai sweater tosca itu dipadukan celana skinny jeans warna putih. Lalu menyisir rambutnya dan juga poninya. Tak lupa Jimin memoleskan lipbalm pada bibirnya.

Setelah selesai bersiap, Jimin segera turun dari kamarnya. Dahinya mengernyit bingung melihat kedua orang tuanya yang juga terlihat rapi. Jimin pun berjalan menghampiri mereka. Sepertinya kedua orang tuanya hendak pergi ke suatu tempat.

"Pa, Ma, mau kemana? Kok keliatan rapi banget?" tanyanya.

"Papa sama Mama mau ke acara pertunangan anaknya temen Papa." jawab sang ayah sembari memasang arloji pada pergelangan tangannya.

Jimin ber-oh ria, "ya udah."

"Adek sendiri mau kemana? Keliatan rapi juga, adek pake lipbalm ya? Hayoo~mau kencan pasti!" goda Nyonya Park mencolek pipi gembil putra bungsunya.

"Ish, Mama! Emang adek ga boleh kencan sama pacar adek?"

"Bukan gitu atuh adek sayang. Boleh kok, asal jangan pulang terlalu malam. Adek tahu 'kan jaman sekarang banyak kejadian kriminalitas?" Tuan Park angkat bicara, diangguki setuju oleh Nyonya Park.

"Lagian, anak perawan itu pamali pulang terlalu malam."

"IH MAMA KOK-"

"Udahlah, Pa, ayo berangkat! Udah telat nih kita!" potong Nyonya Park menarik tangan sang suami.

Jimin cemberut melihat kedua orang tuanya yang keluar dari rumah. Tega sekali ibunya mengatainya anak perawan. Padahal sudah jelas jika dia adalah anak laki-laki. Suara deru mobil milik ayahnya mulai terdengar menjauh dari rumah. Bahkan mereka pergi tanpa pamit pada Jimin.

Tak lama kemudian, terdengar suara deru mobil lain. Sudah pasti itu adalah mobil Yoongi. Jimin segera berlari kecil menuju pintu rumahnya. Dan benar saja, seorang lelaki tampan bak pangeran di negeri dongeng keluar dari mobil yang berhenti di depan rumahnya. Jimin melongo melihat penampilan Yoongi yang terlihat keren. Yoongi mengenakan kaos hitam yang tertutupi jaket bomber, dipadukan ripped jeans hitam.

Pause dulu dong, gue masih betah lihatin makhluk Tuhan yang ganteng abis ini, batin Jimin berteriak.

"Hey, Jimin? Disapa kok malah bengong?" Yoongi mengibaskan tangannya di depan wajah Jimin.

Jimin mengedipkan matanya dua kali, "eh, i-iya, Kak?"

"Kenapa sih? Kagum ya sama kegantengan aku?" goda Yoongi menaik-turunkan alisnya.

"Hehe, kelihatan ya?" Jimin menyengir, walaupun pipinya memerah.

Yoongi terkekeh, "kok aku jadi pengen karungin kamu ya?"

"Haha Kak Yoongi bisa aja! Udah ah, jalan sekarang yuk!"

"Gak pamitan dulu? Aku mau ketemu orang tua kamu."

smirk ✧ yoonmin [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang