21

6.5K 670 47
                                    

happy reading

.

"Arrgghh!!" Yoongi mengerang kesal mengusap wajahnya kasar.

Ia merutuki mulutnya yang licin bicara tanpa berpikir lebih dulu. Bodoh sekali, seharusnya dia tidak mengatai 'murahan' pada Jimin. Orang manapun pasti akan marah jika berada di posisi Jimin. Tapi, Yoongi bicara seperti itu karena ucapan Jungkook yang katanya tidur berdua dengan Jimin semalam. Ditambah lelaki itu dalam keadaan topless di pagi hari. Hal itu semakin membuat pikiran Yoongi kemana-mana.

Padahal niatnya Yoongi adalah ingin mengajak Jimin jogging bersama. Dia datang ke rumah Jimin dan disambut hangat oleh ibunda Jimin. Namun, kata ibunya Jimin anak bungsunya itu berada di rumah tetangga yang namanya Jeon Jungkook. Lantas, wanita itu menyuruh Yoongi untuk datang saja ke rumah si Jeon Jungkook lalu menjemput Jimin.

"Kalau Jimin marah terus mutusin gue gimana?! Kalau si Juki itu ngerebut Jimin dari gue gimana?!" gumam Yoongi meremat setir mobilnya.

Sementara itu, Jimin pulang dalam keadaan kedua mata sembab. Sang ibunda yang melihat itu langsung menghampiri putranya.

"Loh, adek kenapa?! Abis nangis ya?!" Nyonya Park menangkup kedua pipi gembil Jimin.

"Enggak, Ma." bohong Jimin menepis pelan tangan ibunya.

"Kok sembab sih matanya? Oh ya, tadi pacar adek ke sini loh! Namanya Yoongi 'kan? Ya ampun, dia ganteng banget! Sopan lagi! Dilihat dari mobilnya sih kayaknya anak orang kaya. Mana dia? Tadi Mama suruh dia jemput adek di rumah Jungkook." oceh Nyonya Park.

Perlahan kedua sudut bibir Jimin tertarik ke bawah, "hiks hiks," isaknya langsung berlari ke arah kamarnya di lantai dua.

"Loh, kok malah nangis?! Adeekkk!!" teriak Nyonya Park mengejar sang anak.

Jimin dengan cepat menutup pintu kamarnya lalu menguncinya. Melempar tubuhnya ke ranjang dalam posisi wajah menelungkup di bantal berbentuk pororo miliknya. Ia terus terisak hingga ingusnya membasahi bantalnya. Dia berpikir bahwa Yoongi hanya main-main untuk jadi kekasihnya. Jika tidak, tega sekali Yoongi berkata kasar dan menyikiti hatinya?

•••

Keesokan harinya, Jimin terlihat sangat murung di sekolahnya. Pagi ini dia disuguhi pemandangan yang membuatnya iri. Ada Mingyu dan Wonwoo yang sedang bermesraan di bangku paling belakang. Kelas masih sepi, membuat mereka berdua bebas berduaan. Oh, ditambah lagi Seulgi dan Irene yang tak kalah mesra dari pasangan Meanie.

"Eh, Chim? Pagi~" sapa Wonwoo begitu Jimin masuk.

"Pagi." singkat Jimin datar.

"Belum sarapan ya, Chim?" tanya Irene di rangkulan Seulgi.

"Udah."

"Kok murung?"

Jimin berdecak kesal, "kalian kalau mau pacaran ya pacaran aja! Gak usah ngepoin orang lain." ketusnya lalu berjalan menuju luar kelas.

Wonwoo, Mingyu, Irene, dan Seulgi langsung heran dengan ucapan Jimin yang terlihat bad mood. Tapi akhirnya mereka mengendikkan bahu acuh. Paling Jimin hanya sedang tak ingin diganggu. Mereka berempat melanjutkan aktivitas bermesraan mereka kembali.

Jimin berjalan santai di koridor dengan wajah masamnya. Tak sengaja dia melihat ada Yoongi yang sedang berjalan bersama Taehyung. Tatapan mereka bertemu, Jimin segera mengalihkan pandangannya. Ia kira Yoongi akan menghampirinya dan meminta maaf. Sayangnya ternyata Yoongi hanya meliriknya sekilas tanpa ada niat untuk sekedar menyapa. Dengan kesal Jimin menghentakkan kakinya hingga Yoongi dan Taehyung dapat mendengarnya.

smirk ✧ yoonmin [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang