31 ✧ end

12.7K 839 72
                                    

happy reading ❤
sorry for typo(s)

.

Siang ini Jimin sedang bersiap untuk perayaan kelulusan Yoongi. Bukan perayaan yang mewah, hanya makan siang bersama di sebuah restoran pinggir pantai. Kedua orang tua Yoongi yang telah mengundangnya. Pemuda manis itu sudah siap dengan pakaian yang dikirim Yoongi semalam. Ia tampak tampan sekaligus cantik dengan balutan kemeja biru muda dan rompi putih.

Dan kini Jimin telah sampai di restoran sesuai alamat yang dikirim oleh Yoongi. Ia melangkah masuk ke dalam restoran itu. Matanya mencari keberadaan sang kekasih serta keluarganya. Namun, dia tidak menemukan mereka. Hingga akhirnya ada seorang pelayan perempuan menghampirinya.

"Permisi, anda Park Jimin?" tanya pelayan itu ramah.

Jimin mengangguk, "iya, kenapa?"

"Ada titipan untuk anda." pelayan itu menyerahkan secarik kertas berwarna merah. "Kalau begitu, saya permisi!" ujarnya berlalu pergi.

Dahi Jimin mengernyit bingung, tak sempat menahan si pelayan. Ia menatap secarik kertas merah yang kini berada di tangannya. Dibukanya lipatan kertas itu, dan terlihatlah sebuah tulisan kalimat.

'Ikuti 4 kursi yang ada pitanya, terus buka pintunya. Aku tunggu;)'

"Ini apaan coba? Kurang kerjaan bener dah tuh orang." kekeh Jimin geli dengan tingkah Yoongi.

Akhirnya Jimin mencari kursi pelanggan yang berpita. Ah, itu dia! Ia berjalan menuju kursi itu, lalu kembali mencari kursi berpita yang lain. Begitu terus hingga Jimin berhasil menemukan empat kursi. Manik hazelnya menangkap ada sebuah pintu di belakang kursi yang terakhir. Ia meraih kenop pintu itu, dan membukanya.

Jimin menganga kagum setelah melihat ke dalam pintu itu. Ternyata pintu itu menembus ke pesisir pantai yang sangat indah dan sejuk. Saat asyik mengagumi keindahan pantai, tiba-tiba matanya ditutup dengan sehelai kain oleh seseorang di belakangnya.

"Eh, apa-apaan nih? Kok ditutup segala sih?" protes Jimin.

"Ssht~ada surprise buat kamu." bisik orang itu sembari menalikan kain yang menutup mata Jimin.

Suara itu, Jimin mengenalinya. Tentu saja itu Yoongi! Setelah mata Jimin tertutup rapat, Yoongi meraih pergelangan tangan Jimin. Dibawanya pemuda manis itu melangkah perlahan melewati pasir pantai yang halus. Beberapa saat kemudian, Yoongi berhenti berjalan.

"Kak, kenapa berhenti?" tanya Jimin penasaran.

Yoongi tidak menjawab, dia berdiri di belakang Jimin. "Aku lepas talinya, tapi jangan buka mata dulu. Dalam hitungan ketiga, baru boleh buka. Oke?" ucapnya.

"O-oke." setuju Jimin.

Perlahan Yoongi melepaskan tali di depan mata Jimin. Tentu Jimin masih memejamkan matanya. Ia mulai merasakan angin berhembus menerpa wajahnya. Dan jangan lupakan suara deru ombak yang terdengar menenangkan.

"Satu~" Yoongi mulai menghitung.

"Dua~"

"Tiga!"

Kedua kelopak mata Jimin terbuka secara perlahan. Perlahan juga Jimin menganga kagum melihat ada sebuah layang-layang besar berbentuk hati. Ditambah tulisan yang tertera di sana semakin membuat Jimin terharu.

'Will you marry me, Jimin?'

Jimin menoleh ke arah Yoongi yang kini telah berdiri di sampingnya. Ia tersenyum, tak menyangka Yoongi bisa seromantis ini.

Tiba-tiba Yoongi berlutut di depan Jimin, mengeluarkan sebuah kotak bening lalu membukanya. Ternyata isinya adalah sebuah cincin perak berhias mutiara yang sangat cantik.

smirk ✧ yoonmin [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang