03

14.6K 1.3K 78
                                    

happy reading

.

"K-kak Yoongi?"

"Iya, kita harus pergi dari sini! Ayo!"

Yoongi meraih tangan Jimin dan membawa pemuda manis itu berlari. Kaki Jimin hanya bergerak ke mana pun arah Yoongi membawanya pergi. Mereka melewati sebuah gang sempit nan gelap. Melihat gerak Yoongi, Jimin dapat menebak Yoongi sering melewati gang ini. Jimin sempat ketakutan dan agak jijik dengan gang itu. Namun, karena tangannya digenggam Yoongi membuatnya merasa aman.

Selama di pelarian, Yoongi tak berbicara sepatah kata pun. Padahal 'kan Jimin berharap Yoongi dapat mengajaknya mengobrol. Namun, nyatanya itu hanya angan belaka. Gang sempit tadi ternyata adalah jalan pintas menuju belakang sekolah. Ah, Jimin jadi mengingat kejadian kemarin pagi. Jimin merasa ingin melihat Yoongi menyeringai lagi. Hal itu membuat Jimin melihat wajah Yoongi. Namun, Jimin malah dibuat terkejut dengan banyaknya luka lebam di wajah Yoongi.

"Kak," Jimin menahan lengan Yoongi.

"Apa?"

Jimin maju menghadap Yoongi, "wajah Kak Yoongi banyak lebam." ujarnya dengan nada khawatir.

"Ck! Ini udah rutinitas. Udahlah, mendingan lo masuk sekolah sekarang!" suruh Yoongi dengan wajah datarnya.

"Kak Yoongi juga masuk 'kan?"

"Gue bolos."

"Ih, nggak boleh gitu! Kak Yoongi juga harus masuk!"

"Lo nggak liat gue pake apaan?"

Jimin menatap Yoongi dari bawah hingga atas. Semua yang dikenakan Yoongi warna hitam. Oh ya, Yoongi tidak memakai seragam sekolah. Tapi, Jimin rasa, luka lebam di wajah Yoongi harus segera diobati.

"Eum~kalo gitu, kita UKS."

"Ogah, ngapain?"

"Itu lukanya harus diobati, kak! Ntar kalo infek-"

"Halah! Cuma lecet, ntar malem juga sembuh."

"Ntar tambah par-"

"Bawel lo! Udahlah, masuk gih!"

"Nggak mau! Aku bakalan tetep di sini sampe Kak Yoongi mau diobati."

"Etdah nih bocah! Tau gini kaga bakal gue selametin tadi."

"Ya udah sih, anggap aja aku ngobati Kak Yoongi itu sebagai rasa terimakasih aku. Ayolah, kak! Cuma sebentar kok, please?" mohon Jimin dengan puppy eyes lucunya.

Tahan Yoon, tahan! Nyebut Yoon! Itu anak orang Yoon! Belum halal juga Yoon! Batin Yoongi berteriak.

Yoongi berdehem pelan, dan akhirnya mengangguk. Hal itu berhasil membuat Jimin memekik bahagia. Langsung saja Jimin menarik pergelangan tangan Yoongi. Mereka berjalan mengendap-endap supaya tidak ketahuan membolos. Sesampainya di UKS, Jimin menuntun Yoongi ke ranjang. Lalu menutup pintu UKS.

Yoongi menatap Jimin yang tengah mencari obat di kotak P3K. Hingga Jimin sekarang duduk di sampingnya. Entah dapat keberanian dari mana, Jimin membuka topi hitam Yoongi. Dia meringis pelan melihat luka lebam di wajah sang kakak kelas. Setelah mengambil kapas yang diberi antiseptik, Jimin mulai mengobati Yoongi.

"Awh! Pelan-pelan dong!" protes Yoongi.

"Iya, ini udah pelan kok." elak Jimin tetap mengoleskan kapas di luka wajah Yoongi.

Sembari mengobati, Jimin berusaha mengontrol degub jantungnya yang berdisko. Jarak sedekat ini dengan Yoongi membuatnya malu. Apalagi sedari tadi pandangan Yoongi mengarah padanya. Ugh, tatapan Yoongi mampu membuat Jimin meleleh. Bahkan saat ini pipi Jimin terlihat memerah samar.

smirk ✧ yoonmin [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang