happy reading ❤
.
Jimin menyuapi sup hangat pada Jungkook dengan lembut. Demi apapun, baru kali ini dia memasak sup di malam hari. Untung saja ada beberapa bahan masakan di dapur Jungkook tadi. Sebenarnya dia tak perlu repot-repot memasak, bisa membeli makanan hangat lainnya. Tapi, Jungkook terus merengek ingin dimasakkan oleh Jimin. Jimin yang jengah mendengar rengekan Jungkook pun mengiyakan saja.
"Kak Jungkook beneran gak mau ke rumah sakit?" tanya Jimin.
Jungkook menggeleng cepat, "gak, mau di sini aja."
"Tapi, ntar kalo sakit lagi gimana?"
"Udah mendingan kok, cuma masih sedikit perih aja." Jungkook tersenyum berusaha meyakinkan.
"Ya udah deh, nanti kalo tambah sakit bilang aja ya?" ucapan Jimin hanya diangguki oleh Jungkook.
Jimin pergi ke dapur mengembalikan piring sup yang sudah habis. Setelah mencucinya, dia meraih gelas dan membuat susu hangat untuk Jungkook. Ia berpikir mungkin Jungkook akan segera sembuh jika minum susu. Ibunya Jimin pun selalu membuat susu hangat pada saat Jimin sakit. Maka dari itu, Jimin ingin mencoba pada Jungkook juga. Ia masuk ke dalam kamar Jungkook.
"Kak, diminum dulu susunya nih. Biasanya Mama selalu bikinin aku susu hangat waktu aku sakit." ujar Jimin duduk di pinggiran ranjang.
Jungkook bangkit dari posisi tidurnya dengan tersenyum. Lalu segera meneguk segelas susu buatan Jimin.
"Jimin, kamu malam ini bisa temenin aku gak? Nginep di sini," mohon Jungkook sedikit memelas.
Mata Jimin membelalak, "nginep?"
"Iya, mau 'kan? Besok libur, tanggal merah. Malam ini aja kok, kamu gak kasihan sama aku yang lagi sakit?" Jungkook melirihkan suaranya di akhir kalimat.
"Oke, tapi aku ijin Mama dulu." final Jimin mengotak-atik ponselnya, mengirim pesan pada sang ibu.
Sontak Jungkook langsung tersenyum mendengar jawaban Jimin. "Pasti dibolehin, kita 'kan sama-sama cowok. Gak masalah dong,"
Yeu, cowok sih cowok, tapi gue bisa hamil! Batin Jimin.
Setelah beberapa saat, ponsel Jimin berbunyi. "Mama udah ijinin aku nginep di sini. Kasihan Kak Jungkook, katanya."
Senyuman Jungkook melebar mendengar ucapan Jimin. Dalam hatinya bersorak bahagia, dia ada kesempatan berduaan dengan pemuda cantik itu. Astaga, detak jantungnya bergemuruh tak karuan. Jungkook harus memanfaatkan malam ini dengan baik.
"Sekarang kakak lebih baik tidur, ini udah larut malem." ucap Jimin.
"Masa aku tidur sendiri?"
"Ya kali sama aku!"
"Iyalah, kamu gak kasihan apa sama aku? Lagian kamar tamu di sini kotor banget."
"Tapi-"
"Please, Jimin~sekali ini aja?" Jungkook menatap Jimin dengan tatapan memohonnya.
Menghela napas pasrah, akhirnya Jimin mengangguk dua kali. Jungkook tersenyum lagi melihatnya. Lantas, dia bergeser memberi tempat untuk Jimin. Jimin naik ke atas ranjang lalu membaringkan tubuhnya. Tak lama kemudian, terdengar suara rintikan hujan dari jendela kamar.
"Yahh hujan," gumam Jimin.
"Emang kenapa kalau hujan?" tanya Jungkook menghadap Jimin.
"Aku alergi dingin, nanti kulitku bisa merah kalau udaranya dingin." lirih Jimin mulai memeluk lengannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
smirk ✧ yoonmin [✔]
Fanfiction[completed] tentang jimin yang langsung jatuh cinta dan terpesona melihat yoongi menyeringai. warning! bxb/homo/yaoi/gay/boyslove✔ non-baku✔ 17+✔ top!yoon✔ bottom!min✔ → tidak suka? tidak usah baca! ← NO PLAGIAT! HOMOPHOBIC? ANDA SALAH LAPAK! ©...