07

10.7K 948 24
                                    

happy reading

.

Min Yoongi merebahkan tubuhnya di ranjang kamarnya. Manik gelapnya mengamati langit-langit kamar yang dicat putih gading. Dia langsung pulang setelah mengantarkan Jimin pulang. Bayang-bayang seorang Park Jimin terus memenuhi pikirannya. Senyumnya yang manis hingga suaranya yang lembut. Jimin sangatlah cantik di mata Yoongi. Andai saja Jimin tahu setiap ada di dekatnya, jantung Yoongi berdetak lebih cepat.

"Gue kenapa ya?" gumam Yoongi pada dirinya sendiri.

Ya, Yoongi bingung dengan dirinya sendiri. Ia sadar bahwa dirinya jarang tersenyum pada orang lain. Hanya keluarga dan sahabat dekatnya saja yang pernah melihatnya tersenyum. Namun, tadi itu apa? Ia tersenyum pada adik kelasnya yang sialnya sangat manis. Entah kenapa, Yoongi merasa kedua sudut bibirnya tertarik begitu saja tanpa dapat dia tahan. Apa itu yang disebut senyuman tulus? Astaga, Yoongi tak percaya ini!

Satu lagi yang membuat Yoongi heran pada dirinya sendiri. Kenapa dia mau saat Jimin mengajaknya pergi membeli buku? Seharusnya dia menolak, siang ini jadwalnya berkumpul di markas bersama teman-temannya. Tapi, melihat wajah Jimin yang sangat menggemaskan membuatnya langsung mengiyakan ajakan pemuda manis itu. Jimin memang sulit untuk ditolak.

"Yoon! Kamu kenapa sih?!"

"Jimin emang mempesona."

"Yoongi! Sadar, Yoon!" Nyonya Min menepuk pipi putranya.

Yoongi tersentak kaget ketika sang ibunda mencubit hidungnya. "Bunda! Sakit, tau?!"

"Dari tadi Bunda manggil kamu! Bukannya jawab, malah ngelantur!" gertak Nyonya Min.

"Iya iya, maaf, Bunda?"

Nyonya Min berdecak kesal, "terserah! Oh ya, Jimin siapa yang mempesona? Pacar kamu ya?! Hayo, ngaku!"

"Apaan sih, Bunda? Jimin siapa dah?"

Nyonya Min memutar kedua bola matanya malas, "halah, pake pura-pura pikun lagi! Pikun beneran tau rasa kamu!"

"Ck! Ntar aja deh ceritanya. Aku mau keluar bentar. Bye, Bunda!" Yoongi mengecup singkat pipi sang Ibunda, lalu berlari keluar dari kamarnya.

"Heh, Yoongi! Mau ke mana kamu?!" teriak Nyonya Min.

"Ke markas!!" jawab Yoongi dengan teriakan pula.

Nyonya Min hanya menggeleng melihat sikap putra tunggalnya.

•••

Jimin baru saja mengganti pakaiannya. Ia pulang bersama Yoongi tentu saja. Awalnya dia mengajak Yoongi untuk mampir. Namun sayang, Yoongi ada urusan pribadi sore ini. Hal itu membuat Jimin sedih. Padahal dia punya rencana untuk membuktikan pada Chanyeol jika Yoongi adalah pemuda yang baik. Dan akhirnya mau tak mau rencana itu ditunda.

"Adek," panggil Chanyeol bersandar di pintu kamar Jimin.

Jimin menoleh, tanpa menjawab.

"Dari mana tadi?"

Jimin diam, mengabaikan pertanyaan Chanyeol. Sejak kemarin Chanyeol dan Jimin seperti sedang berperang dingin. Jimin juga sedikit menjaga jarak dengan Chanyeol. Bukannya kenapa, Jimin hanya tidak mau Chanyeol menjelek-jelekkan Yoongi.

"Adek, abang tanya, adek dari mana tadi?!" Chanyeol sedikit meninggikan suaranya.

"Beli buku." jawab Jimin datar.

smirk ✧ yoonmin [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang