happy reading ❤
gue garap kalian tahu gimana cara menghargai karya orang lain:)
.
Jimin melirik arloji yang melingkar lucu di pergelangan tangannya. Ini sudah lewat dari dua puluh menit, seharusnya ayahnya sudah tiba untuk menjemputnya. Sekolah semakin sepi dan Jimin sangat tidak suka menunggu. Ia menyesal telah menolak ajakan pulang bersama Jihoon tadi. Ayahnya pasti sedang terjebak macet.
"Park Jimin?"
Jimin menengok ketika mendengar namanya dipanggil. "Ya? Saya Park Jimin." ucapnya pada seorang wanita yang tadi memanggilnya.
"Gue Eunha, ada sesuatu yang mau gue omongin sama lo." wanita itu membuka kacamata hitam yang sempat bertengger di hidungnya.
Sontak Jimin terkejut saat tahu bahwa wanita yang bernama Eunha itu adalah wanita yang kemarin bersama Jungkook. Kenapa wanita itu ingin bicara padanya?
"Ada apa?" tanya Jimin.
Eunha bersedekap, "gue cuma mau ngomong kalau lebih baik lo batalin perjodohan lo sama Jungkook."
"Hah? Maksud kakak ini apa?" bingung Jimin tidak mengerti.
"Halah, gak usah sok deh lo!" Eunha sedikit mendorong bahu Jimin.
"Lo harusnya sadar kalau lo itu cuma bocah ingusan yang bisanya bikin Jungkook repot. Jungkook itu cuma milik gue, paham? Dia bakal nikahin gue tahun depan. Jadi, gue harap lo tahu diri aja kalau lo gak pantes buat Jungkook." lanjutnya menatap tajam Jimin.
"Maaf ya, Kak? Gue sama Kak Jungkook gak ada hubungan apapun. Lo gak berhak ngomong kayak gitu ke gue." Jimin berusaha membela diri.
Eunha terkekeh sinis, "gue tahu semua tentang Jungkook. Termasuk hubungan kalian yang terjalin gara-gara perjodohan itu. Asal lo tahu, gue sama Jungkook udah deket selama empat tahun. Gak ada orang yang lebih ngerti Jungkook dari gue. Sebelum gue yang maksa lo, lebih baik lo tahu diri aja ya? Jauhin Jungkook."
Belum sempat Jimin menjawab, Eunha sudah beranjak pergi lebih dulu. Meninggalkan Jimin yang masih bingung sekaligus kesal. Apa-apaan wanita itu?! Jimin saja tidak mengenalnya. Lagian, ini bukan salahnya. Jungkook sendiri yang berusaha mendekatinya. Tapi, kenapa Jimin yang disuruh tahu diri?! Hell, tanpa disuruh pun Jimin juga akan berusaha menjauhi Jungkook.
•••
Yoongi menghela napas, dia bingung harus bagaimana. Sedari tadi teman-temannya tak berhenti membujuknya agar ikut tawuran membantu Seokmin. Apalagi Mingyu yang cerewetnya membuat telinga Yoongi panas. Jika Yoongi sudah tak sabar, mungkin dia akan membakar Mingyu hidup-hidup.
"Ayo, Yoon!" ajak Mingyu.
"Ayo kemana?!" sentak Yoongi.
"Ayo bantu Seokmin! Seokmin dulu udah bantuin elo loh! Gentle dikit dong jadi laki! Balas budi kek!"
Teman-teman Yoongi yang lain hanya diam memperhatikan. Mereka tak perlu repot, yakin saja Yoongi pasti menyerah karena risih mendengar celotehan Mingyu.
"Kalau gue gak gentle, gue gak bakalan pernah jotosin anak orang." protes Yoongi memukul kepala Mingyu.
"Ya udah, di sana juga lo tinggal jotosin anak orang. Apa susahnya?"
"Yoon, ini cuma tawuran biasa kok. Kalau ketuanya udah tepar, mereka kalah. Biasanya juga lo yang ngincer ketuanya." Namjoon ikut membujuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
smirk ✧ yoonmin [✔]
Fanfiction[completed] tentang jimin yang langsung jatuh cinta dan terpesona melihat yoongi menyeringai. warning! bxb/homo/yaoi/gay/boyslove✔ non-baku✔ 17+✔ top!yoon✔ bottom!min✔ → tidak suka? tidak usah baca! ← NO PLAGIAT! HOMOPHOBIC? ANDA SALAH LAPAK! ©...