happy reading ❤
.
Jimin pulang dengan senyuman terpatri di wajah manisnya. Ia diantar Yoongi menggunakan mobil hitam kesayangan kekasihnya tersebut. Sebenarnya Yoongi hendak mampir tadi. Namun, Jimin melarangnya karena sudah hampir gelap. Mengingat mereka berdua masih mengenakan seragam sekolah. Jimin tidak mau kesayangannya kelelahan. Jadi, Yoongi langsung pulang saat Jimin masuk ke dalam rumah. Tak lupa memberikan satu kecupan hangat di dahi si manis.
"Mama, adek pul-eh?!" ucapan Jimin terhenti karena tubuhnya mendadak limbung dipeluk seseorang.
"Jimin! Astaga!" Jungkook melepaskan pelukannya. Ya, dia orang yang memeluk Jimin.
"Kak Jungkook ngapa-"
"Ya ampun, Jimin! Aku daritadi nyariin kamu! Aku udah jemput kamu, tapi kamu ga ada di sekolah. Kamu kemana aja sih?! Bikin khawatir tahu ga?!" sahut Jungkook dengan tatapan cemas.
"Loh, adek? Kok baru pulang?" Nyonya Park datang dari arah dapur membawa nampan berisi dua gelas minuman sirup. Wanita itu baru saja membuatkan jamuan untuk Jungkook.
Jimin menghela napas berat, "oke, aku jelasin. Tadi aku ada urusan sama temen. Dan aku beneran lupa buat kabarin Mama. Maaf ya?"
Nyonya Park mendengus, memeluk putra bungsunya. "Adek ih suka pikun! Kemarin lupa naruh uang di celana seragam, ampe uangnya kecuci! Sekarang lupa kabarin Mama! Dasar anak nakal! Pasti keasyikan ngobrol sama temennya. Iya 'kan? Kasihan tuh Jungkook! Dia rela ninggalin kerjaannya demi nyari kamu!" omelnya pada Jimin.
"Adek beneran lupa, Ma. Maafin adek ya? Oh ya, Kak Jungkook beneran ninggalin kerjaan kakak? Cuma demi nyari aku?" tanya Jimin menatap Jungkook.
"Jimin, aku khawatir sama kamu. Kalo kamu sampai kenapa-napa, aku ga akan maafin diri aku sendiri. Kamu lebih penting dari apapun." kata Jungkook mengelus kepala Jimin.
Jimin tersenyum, "maafin aku ya, kak? Aku bener-bener ngerasa ga enak sama kakak. Dan makasih juga udah khawatir sama aku."
"Kamu baik-baik aja udah cukup buat aku. Ya udah, aku pamit pulang ya? Belom mandi nih, hehe. Tante, saya pulang dulu ya?" Jungkook menyalami Nyonya Park.
"Oh, iya. Makasih banyak ya Nak Jungkook? Kamu baik banget, udah rela nunggu Jimin." kata Nyonya Park dengan senyum canggungnya.
"Ga masalah kok, itu kemauan saya sendiri. Saya permisi, tante?"
"Iya, hati-hati!"
Jimin memandang punggung tegap Jungkook yang perlahan hilang di balik pintu. Ia heran kenapa Jungkook sampai rela meninggalkan pekerjaannya hanya demi mencarinya. Bahkan pria itu tadi memeluknya erat dan tatapannya yang jelas jika sedang khawatir. Kenapa Jungkook selalu berhasil membuat Jimin merasa tidak enak? Perlakuannya sangat berbeda dan tidak wajar. Bayangkan saja, pria mana yang mau meninggalkan pekerjannya (yang mungkin saja penting) demi mencari tetangganya? Ya hanya Jeon Jungkook.
"Lah, sirupnya belum diminum si Jungkook!" pekikan Nyonya Park menyadarkan Jimin.
"Buat adek aja, Ma." Jimin meraih segelas air sirup itu. Lalu berjalan menuju tangga ke kamarnya. Ia butuh mandi dan sedikit istirahat.
•••
Min Yoongi memasuki rumahnya dengan diam. Hal pertama yang menarik atensinya adalah ibunya yang sedang menonton TV. Yoongi memutuskan untuk berjalan menghampiri wanita paruh baya itu. Langsung duduk manis di samping sang ibunda. Membuat Haena mendengus pelan, kesal dengan kebiasaan putranya yang masuk rumah tanpa salam atau ketuk pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
smirk ✧ yoonmin [✔]
Fanfiction[completed] tentang jimin yang langsung jatuh cinta dan terpesona melihat yoongi menyeringai. warning! bxb/homo/yaoi/gay/boyslove✔ non-baku✔ 17+✔ top!yoon✔ bottom!min✔ → tidak suka? tidak usah baca! ← NO PLAGIAT! HOMOPHOBIC? ANDA SALAH LAPAK! ©...