(Masih) Tentang Rindu

201 12 0
                                    

Rindumu yang slalu mengaduh
ditiap gulita sebelum pejam
menyapa dengan lembutnya
mengerat sampai sesak
mengembalikan semua hal, yang hampir saja akan kulupakan malam itu.

Nanti, pada semesta yang subuh
saat bintang meniadakan diri
dan dhuha menampakan cahaya
sebaiknya kita bertemu
duduk satu meja
memusatkan tatapan
dengan jemari yang tak lagi saling menggenggam.

Tak perlu hikayatkan masalalu
hanya bebaskan janji
yang telah tersimpul jentik jari.

Setelah itu, mari hidup dalam ketiadaan.

By: Bangbang Putra

Kau PuisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang