Luka

72 8 0
                                    

Denyut nadi ku merutuki sebuah kenangan maut
Sanubari ku merasakan detak jantung
Batin ku merasakan kehangatan yang abu abu
Suara ku tercekat akibat kenangan yang memikat

Pandangan ku kabur akibat bayangan yang hangus
Angin menggores luka menyayat pada paras
Air menebarkan rahasia yang hambar
Tanah menjadi saksi bisu sebuah tragedi

Luka tak pernah hilang, karena terlalu berkenang

By: Chryshanthe Azmilla Reza
_Salatiga, 13 Juni 2018_

Kau PuisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang