Diantara sendu aku menggapaimu, mencoba meraih senja yang temaram. Kala itu logat dan tingkah mu membuat ku terpaku. Langkahku selalu bersusun di balik pundakmu. Sejengkal? iya, Aku pasti. Aku yakin, memang hanya sejengkal gerakan tumitmu yang beradu dengan waktu. Aku mengukurnya! Aku tak salah, kan?! Tak mungkin salah, kan?! Diantara langit cerah, tubuhku ternaungi oleh mu. Aku menjadi layar dibalik hari mu. Bukan! Aku menjadi merah diantara hijau mu. Kenapa?
By: Evangeline
Semarang, 24 juni 2018