Kamu dan Aku Hanya Manusia Biasa yang Rentan Terluka

91 9 0
                                    

Kepada kamu yang selama ini senantiasa hadir menemani waktuku. Pergi adalah cara terbaik untuk melupakan segalanya. Saat segalanya telah pudar, kita akan menjalani hari tanpa kenangan-kenangan lalu. Kita akan menyusuri setiap jalan dengan hati yang merdeka tanpa dibelenggu oleh perasaan yang dapat menyesakkan dada. Kita bisa juga dengan bebas memilih tempat yang tepat untuk kita singgahi melupakan kenangan itu sementara.
Biarkan sementara ini aku pergi. Sebab diriku tidak tahu bagaimana caranya menyeka air matamu. Bukan aku tidak mau, tetapi kutahu air mata itu bukanlah untukku. Jika ada jeda kusempatkan diriku untuk menanyakan apa kabarmu. Karena kupercaya, pergi bukan untuk berlama-lama, pergi adalah belajar merelakan segalanya. Jika segalanya telah terelakan hanya ada satu harapan yang dapat memupuk lagi harapan baru yang membahagiakan hati kita.
Jaga dirimu baik-baik saat pintaku menjelma dalam kerisauanmu, saat diriku tak lagi menjadi payungmu ketika dirimu basah karena perihnya luka. Sebab jalan tidak selintas perasaan yang datang, cinta juga tidak seperti layang-layang yang putus dari benang.  Untuk sementara ini tetaplah menjadi seseorang yang dapat membuatku semakin mantap belajar menemukanmu. Karena beban ini terlalu berat untuk kita lalui kelak.
Malam ini tidak ada pertanyaan ke mana aku pergi, luka telah membawanya jauh berkelana ke negeri yang tidak berpenghuni. Jika kamu ingin bertanya tentang kepergiannya, tanyakanlah pada dirimu sendiri mengapa ia pergi dalam hidupmu walau hanya sementara waktu.

By: Apriyawan
Selasa, 17 Juli 2018
21:37 WIB

Kau PuisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang