Tak sedikit kasih yang kudapat, semua perhatian tertuju pada ku.
Untuk kesekian kalinya kurasa bahagia.
Tapi bukan damai! Karena semua ini semu. Tak kurasa ada rasa.
Paras nan rupawan? bukan aku!
Semua kututup dengan Senyuman.
Raga ku memang indah.
Tapi mengapa kurasa hampa? Kurasakan nestapa tanpa akhir bahagia.
Aku sedih dan berharap. Tanpa ada cahaya atau sedikit pelita.
Aku menantang kata tulus.
Karena semua terpaku pada cantik ku.
Dan lara menjadi sahabat bagi hari ku.
Aku bodoh, karena dalam benaku ku rasa pedih
Karena aku, tak dapat melawan luka
Aku bimbang,
dan balasan yg kudapat adalah goresan dalam di jiwakuBy: Evangeline
Semarang, 14 Juli 2018