19

991 79 5
                                    

"Jadi kamu tidak mau memaafkanku?" ucap Jinyoung dengan wajah memelas.

"Tidak" jawab Nayeon singkat dan padat.

"Wae?"

"Untuk apa aku memaafkan Oppa. Memang Oppa salah apa?" Nayeon.

"Tadi kan aku memuji Seoyeon, terus kamu marah" Jinyoung.

"Aku tidak marah, lagipula nggapain marah kalau Oppa muji Seoyeon" Nayeon.

"Terus kenapa tadi tidak mau memaafkanku?" Jinyoung.

"Kan Oppa tidak salah, jadi untuk apa dimaafkan?" Nayeon.

"Jadi kamu benar-benar tidak marah" Jinyoung.

"Iya sayang" Nayeon.

Sekarang mereka sudah duduk di kursi yang ada di balkon. Nayeon menyandarkan kepalanya di pundak Jinyoung.

"Kalau tidak marah kenapa tadi kamu ke kamar?" Jinyoung mulai menanyai Nayeon lagi.

"Aku ke kamar untuk mandi dan mengganti bajuku. Lagipula aku tahu jika Oppa hanya bercanda dan Oppa hanya mencintaiku kan?" ucap Nayeon yang memang sekarang sudah memakai baju tidur.

"Tentu saja... aku hanya mencintaimu" Jinyoung.

Tiba-tiba Ny. Im datang membawa cemilan.

"Sudah baikan nih...?" Ny. Im.

"Ini dimakan dulu cemilannya" Suruh Ny. Im.

"Gamsahabnida" ucap Jinyoung.

"Jinyoung mau menginap disini atau pulang?" Ny. Im.

"Tentu saja pulang. Jika Oppa menginap di sini memang ada kamarnya? Kan lampu di kamar tamu sedang rusak dan Jinyoung Oppa tidak bisa tidur tanpa lampu" Nayeon.

"Kan bisa tidur sama kamu" Ny. Im.

"Eomma apa-apaan sih. Kita kan belum menikah, kenapa harus tidur bersama" Nayeon.

"Eomma dengar kalian sudah pernah tidur bersama" Ny. Im.

"Ka-kata siapa?" Nayeon gugup.

"Kata Eommanya Jinyoung. Saat itu Eommanya Jinyoung sedang tidak di rumah dan Jinyoung meminta izin sama Eomma kalau kamu mau tidur di rumah Jinyoung. Katanya kalian akan tidur di kamar yang terpisah" Ny.Im.

"Memang kita tidur di kamar yang terpisah. Aku tidur di kamar Jinyoung Oppa dan Jinyoung Oppa tidur di kamar Ahyoung Eonni" Nayeon.

"Ya awalnya memang tidur di kamar Ahyoung, tapi tengah malam Jinyoung tidur di kamarnya kan sama kamu. Eomma sudah tahu itu semua, dan itu alasan Eomma menikahkan kalian secepatnya. Sepertinya nafsu makan nayeon sedang bagus dan mugkin itu karena ada calon cucu Eomma di dalam perut Nayeon" Ny. Im.

"Eomma pikir aku hamil? Tentu saja tidak, kita tidak melakukan apapun kita hanya-" Nayeon hampir keceplosan.

"Hanya apa?" Ny. Im.

"Ah Sudahlah... Oppa ayo aku antar Oppa ke depan untuk pulang" Nayeon menarik tangan Jinyoung.

Di depan rumah.

"Hei... aku mau pamit dulu" Jinyoung.

"Nanti aku yang akan menyampaikan pamit kepada Eomma" Nayeon.

"Apa lagi? Ayo masuk mobil. Ini sudah malam" tanya Nayeon yang melihat Jinyoung tidak bergerak sama sekali.

"Setelah mendengar perkataan Eommeoni tadi aku jadi ikut berpikir jika kamu benar-benar hamil. Kamu tahu akhir-akhir ini kamu selalu sensitif dan itu salah satu tanda-tanda orang hamil" Jinyoung.

"Oppa bicara apa sih? Malam itu kita tidak melakukan apapun selain berpelukan, jadi mana mungkin aku hamil" Nayeon.

"Bisa jadi kita melakukannya tapi kita lupa" Jiyoung.

"Kenapa Oppa semakin ngelantur... sudahlah pulang sana" Nayeon mendorong Jinyoung masuk ke dalam mobil.

"Sudah nyalakan mobilmu" suruh Nayeon.

"Kiss dulu" Jinyoung.

"Yak ini di rumah... bagaimana jika orang rumah lihat" Nayeon.

"Kalau begitu aku akan tidur di sini saja. Lagian sepertinya Eommeoni sudah setuju jika kita tidur bersam-" ucap Jinyoung terpotong.

Cup

Nayeon mencium pipi Jinyoung, tapi sebelum mencium Nayeon tengak-tengok dulu untuk memastikan tidak ada orang rumah yang melihatnya.

"Sudahkan sekarang pulanglah" Nayeon.

"Bye" Nayeon melambaikan tangannya sambil berjalan mundur. Dan Jinyoung hanya tersenyum melihat tingkah calon istrinya itu.

Tiga minggu kemudian

Acara wisuda Nayeon telah usai. Wisuda Nayeon hanya di hadiri Eomma, Appa, dan Seoyeon saja karena Jinyoung sedang ada pekerjaan yang sangat penting. Dan Jinyoung berjanji akan datang setelah pekerjaannya selesai.

"Kemana dia? Katanya mau datang" Nayeon.

"Eonni ayo kita mengambil gambar kelulusan Eonni" Seoyeon lalu mengeluarkan kameranya dan kemudian keluarga itu berfoto.

"Maaf baru datang" ucap seorang pria yang sudah ditunggu-tunggu datang sambil membawa sebuket bunga.

"Kenapa lama sekali" ucap manja Nayeon.

"Mian, tadi aku benar-benar sibuk" Jinyoung sambil memberikan sebuket bunga kepada Nayeon.

"Oppa tahu tidak, dari tadi Nayeon Eonni hanya cemberut. Aku sampai takut jika nanti bibir Eonni habis karena dari tadi Nayeon Eonni hanya menggigit bibirnya" Seoyeon.

"Karena Jinyoung sudah di sini jadi ayo mengambil gambar lagi" Tn. Im.

"Baiklah" Jinyoung.

Setelah mengambil gambar mereka semua pun memutuskan untuk pulang.

"Eommeoni Abeonim kalau boleh saya ingin mengajak Nayeon jalan dulu baru setelah itu saya akan mengantarnya pulang" Jinyoung meminta izin kepada orang tua Nayeon.

"Baiklah tapi hati-hati di jalan" Tn. Im.

"Algettseubnida" Jinyoung membungkukkan badannya.

"Kalau begitu Eomma dan Appa pulang dulu" ucap Ny. Im

"Ne" ucap Nayeon dan Jinyoung bersamaan.

---------------------------------------------------------

Maaf kalau story ini tidak jelas

Flower 1.0 || 진연 Story✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang