39

849 58 4
                                    

"Nayeon? Kamu di sini?" tanya Jihyo yang baru saja datang bersama Youngjae.

"Jihyo? Kenapa kamu ke sini?" Nayeon.

"Youngjae yang mengajakku ke sini" Jihyo.

"Hai nona Im" sapa Youngjae.

"Kamu tidak salah mengajak Jihyo ke sini? Jihyo sedang hamil. Tempat ini tidak baik untuk Jihyo karena di sini banyak alkohol dan asap rokok" Nayeon bingung dengan Youngjae.

"Ya sepertinya aku salah" akuan Youngjae.

"Ternyata kalian sudah saling mengenal?" Jae.

"Nayeon ini teman Jihyo, otomatis kita saling mengenal" ucap Youngjae.

Tidak terasa mereka sudah berkumpul hampir 3 jam. Dan tanpa di sadari se-dari tadi Nayeon tampak kesal kepada Jinyoung. Kenapa? Karena tadi ketika Jinyoung di suruh meminum Soju oleh Jae, Jinyoung memilih meminumnya. Walaupun tadi Nayeon memberinya pilihan tapi Nayeon tetap menginginkan Jinyoung menolaknya.

Saat ini teman-teman Jinyoung pun sudah seperti orang linglung. Sedangkan Youngjae tadi sudah pulang bersama Jihyo.

"Kapan kita pulang?" tanya Nayeon.

"Sebentar lagi. Tunggu mereka sedikit sadar" Jinyoung.

"Berapa menit lagi? Jika kita menunggu temanmu sadar itu akan lama" Nayeon menahan kesalnya.

"Aku tidak tahu berapa menit lagi, tapi kalau orang mabuk itu kan sadarnya lama" Jinyoung.

"Kalau sudah tahu sadarnya lama kenapa dari tadi kamu bilang kita akan pulang sebentar lagi. Pokoknya aku mau pulang sekarang" Nayeon.

"Tapi aku tidak mungkin meninggalkan mereka disini. Aku harus menemaninya" Jinyoung.

"Kamu memilih menemaninya? Kalau begitu aku pulang sendiri" Nayeon pun beranjak dari duduknya dan meninggalkan Jinyoung.

Jinyoung pun dibuat bingung. Sedari tadi dia melihat kearah Nayeon yang semakin menjauh dan teman-temannya yang masih terkapar secara bergantian.

Jinyoung pun menilih keluar mencari Nayeon. Menurutnya lebih baik meninggalkan temannya dari pada meninggalkan Nayeon. Jika temannya marah itu tidak mengapa, asal jangan sampai Nayeon yang marah. Karena jika Nayeon marah bisa gagal pernikahannya.

Ketika Jinyoung keluar dia melihat Nayeon yang akan membuka pintu sebuah taxi dan dengan otomatis Jinyoungpun berlari menahannya.

"Sayang, pulang denganku saja ya?" Jinyoung yang sudah berhasil mencekal tangan Nayeon.

"Aku mau pulang sekarang" Nayeon.

"Iya. Kita pulang sekarang" jelas Jinyoung.

"Jadi naik tidak?" tanya supir taxi dari jendela mobilnya.

"Maaf tuan, tidak jadi" kata Jinyoung yang kemudian mengajak Nayeon menuju mobilnya.

Di dalam mobil Nayeon masih saja terdiam. Jinyoung pun dibuat bingung, bagaimana kalau Nayeon marahnya lama? Padahal kan 3 hari lagi mereka akan menikah. Mungkin Nayeon tidak akan membatalkan pernikahannya, tapi mungkin akan membatalkan malam pertamanya.

"Masih marah? Sudah dong, kita kan udah mau pulang. Sayangku, mau makan ice cream? Kalau mau ayo kita beli dulu sebelum pulang" Jinyoung terus berusaha membuat Nayeon tidak marah lagi.

"Hey ayo jawab, mau tidak? Atau sayangku ini, mau yang lain? Mau apa coba katakan" rayu Jinyoung lagi.

"Ayo mau apa? Jangan diam terus dong. Aku takut tau. Kamu boleh marah sekarang tapi 1 jam saja jangan lebih" Jinyoung.

Flower 1.0 || 진연 Story✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang