64

1.2K 68 50
                                    

.

.

.


5 bulan kemudian




Tidak terasa sudah 2 bulan Nayeon menemani Jinyoung tinggal di Amerika, lebih tepatnya di LA. Itu berarti usia kehamilan Nayeon sudah memasuki bulan ke-9.

Saat ini Nayeon sedang meminum susu ibu hamilnya, sementara Jinyoung sedang meminum kopi dan memakan sandwich buatan Nayeon.

"Minggu-minggu ini kamu tidak ke kantor kan?" tanya Nayeon.

"Ya. Aku sudah meminta Roy untuk menggantikanku untuk beberapa minggu ini" Jinyoung.

"Ok. Kalau begitu aku tidak perlu takut" Nayeon.

"Ngomong-ngomong... kak Mark belum ke Amerika?" tanya Nayeon.

"Kamu kan adik sepupunya, seharusnya kamu yang lebih tahu" Jinyoung.

"Tapi semenjak jadi bapak-bapak dia lebih dekat denganmu" Nayeon.

"Bukan bapak-bapak tapi papa papa" Jinyoung.

"Ah sama saja" Nayeon.

Tiba-tiba suasana hening, Nayeon tidak berbicara lagi. Jinyoung yang menyadarinya pun langsung bertanya.

"Kamu baik-baik saja?" Jinyoung.

"Ya. Hanya sedikit mulas saja" Nayeon.

"Little Nana mau lahir?" tanya Jinyoung panik.

"Tidak. Kata dokter perkiraan lahirnya 4 atau 5 hari lagi. Aku ke kamar mandi dulu ya" Nayeon pun ke kamar mandi.

Setelah beberapa menit di kamar mandi Nayeon tidak merasakan perubahan apapun. Perutnya masih saja mulas. Nayeon pun memutuskan untuk menemui Jinyoung.

"Sudah tidak mulas?" Jinyoung.

"Masih sama. Bahkan ini bertambah sakit" Nayeon.

"Sepertinya kamu akan melahirkan" Jinyoung.

"Sepertinya tidak" Nayeon.

"Tunggu di sini. Aku akan mengambil kunci mobil dulu, setelah itu kita ke rumah sakit" Jinyoung pun berlari menuju kamar untuk mengambil kunci.

Kurang dari 1 menit Jinyoung sudah menghampiri Nayeon lagi.

"Ada apa?" tanya Jinyoung yang melihat Nayeon meringis.

"Sepertinya aku benar akan melahirkan, air ketubanku pecah" Nayeon tersenyum seolah tidak merasakan sakit.

"Yah kan. Aku kan sudah bilang" Jinyoung langsung membopong Nayeon ke mobilnya dan menuju rumah sakit.

Selama di mobil tidak ada teriakan seperti ibu hamil yang akan melahirkan anaknya.

"Kamu tidur?" tanya Jinyoung yang melihat Nayeon menutup matanya.

"Tidak" Nayeon.

"Apa kamu tidak kesakitan? Kenapa kamu tidak berteriak seperti Jihyo?" Jinyoung.

"Tentu saja sakit. Tapi aku menahannya agar kamu fokus menyetir" Nayeon.

"Bisakah kamu cepat!" teriak Nayeon tiba-tiba, sepertinya Nayeon sudah tidak bisa menahannya lagi.

"Iya iya sebentar lagi kita akan sampai" Jinyoung.

10 menit kemudian mereka sampai di rumah sakit. Bahkan sekarang Nayeon sedang dibawa ke ruang bersalin.

"You want to enter?" suster menanyakan apakah Jinyoung mau ikut masuk ke dalam ruang bersalin.

Flower 1.0 || 진연 Story✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang