34

787 65 4
                                    

.
.
.
.
.

Pukul 19.15 ini Jinyoung dan Nayeon sudah berada di sebuah restaurant. Mereka meluapkan rasa rindu mereka. Padahal hanya tidak bertemu beberapa hari saja, tapi rindunya sudah setengah mati.

"Tidak mau menanyakan sesuatu?" Jinyoung.

"Tidak. Memang tanya apa?" bingung Nayeon.

"Ya mungkin tanya kamu di belikan oleh-oleh tidak" Jinyoung.

"Aku tidak terlalu memikirkan oleh-oleh. Hanya satu yang aku pikirkan" Nayeon.

"Apa itu?"

"Kapan Oppa pulang" Nayeon tersenyum.

"Oh iya. Apa Oppa sudah mendengar kabar bahagia?" tanya Nayeon.

"Kabar apa?" Jinyoung.

"Sekarang Jihyo sudah hamil 2 minggu" Nayeon tersenyum bahagia.

"Tidak terlalu bahagia. Aku akan bahagia jika aku dengar kalau kamu sedang hamil anakku 2 minggu" Jinyoung.

"Untuk saat ini itu tidak mungkin terjadi. Kita saja belum pernah melakukannya" Nayeon.

"Kalau begitu nanti malam kita tidur di rumah yang akan kita tempati setelah menikah, yang ada di Gangnam. Malam ini kita akan melakukannya" perkataan Jinyoung membuat Nayeon tersedak makanannya.

"Mwo? Apa yang Oppa bicarakan? Malam ini kita tidur di rumah masing-masing dan tidak akan melakukannya" ujar Nayeon.

"Apa alasan kita belum melakukannya? Anak SMA saja berani melakukannya?" Jinyoung.

"Alasannya... Bagaimana jika aku hamil?" Nayeon.

"Itu yang saat ini ingin aku dengar, kamu hamil" Jinyoung.

"Kita belum menikah" Nayeon sedikit frustasi menjawab perkataan Jinyoung.

"Tidak apa-apa hamil sebelum menikah yang penting aku bertanggung jawab. Lagi pula jika dulu kita jadi menikah kamu pasti sudah hamil" Jinyoung.

"Oppa ingin membahas masalah itu lagi?!" Nayeon mulai kesal karena Jinyoung membahas pernikahan mereka yang di tunda.

"Aku hanya bicara kalau kita jadi menikah pasti kamu sudah hamil" Jinyoung.

"Aku tidak ingin berdebat lagi. Pada intinya aku tidak akan melakukan hal yang bisa membuatku hamil sebelum aku menikah" Nayeon.

Detik itu pula mereka saling diam. Nayeon pun lebih memilih bermain ponsel ketimbang melanjutkan makannya.
Merasa Nayeon marah Jinyoung pun mencoba meminta maaf.

"Sayang maafkan aku, aku tidak bermaksud berbicara begitu" Jinyoung meraih dan menggenggam tangan Nayeon.

"Aku hanya ingin kamu tahu kalau aku akan merasa senang jika kamu hamil dan kita memiliki anak" lanjut Jinyoung.

"Sudah tidak perlu dibahas" jawab Nayeon singkat.

"Kamu tahu kan jika aku sangat mencintaimu" Jinyoung mencoba meyakinkan Nayeon. Sementara Nayeon hanya terdiam untuk menetralkan emosinya.

"Jinyoung-a" panggilan seorang gadis yang berhasil membuat Jinyoung dan Nayeon menatap ke arahnya.

Jinyoung masih sedikit kaget dengan panggilan itu. Dia pun sesekali melirik Nayeon untuk melihat ekspresi kekasihnya itu.

"Jinyoung bagaimana kabarmu?" tanya gadis itu sambil mendekati Jinyoung.

"O-oh baik" jawab Jinyoung terbata.

"Boleh aku duduk di sampingmu? Sepertinya semua meja di sini sudah penuh"

Gadis itu meminta izin pada Jinyoung untuk duduk di sampingnya. Karena kursi pelanggan di restaurant ini memang tingal dua, di sebelah Nayeon dan di sebelah Jinyoung. Dan saat ini Jinyoung dan Nayeon duduk berhadapan, mereka kan sedang dinner kok tiba-tiba datang orang satu ini.

Flower 1.0 || 진연 Story✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang