41

904 60 4
                                    

2 hari kemudian

Suasana di ballroom sebuah hotel milik keluarga Im tampak sudah ramai dengan kolega dan rekan bisnis dari Tn. Im dan Tn. Park. Sekarang mereka berkumpul dalam rangka pernikahan dari kedua anak petinggi perusahan itu.

Tampak kedua keluarga sudah berada di barisan depan altar pernikahan. Sementara mempelainya masih berada di dalam untuk bersiap-siap.

"Kau gugup?" tanya Jinyoung pada Nayeon.

"Tentu saja. Di luar ada banyak orang yang akan memperhatikan kita" Nayeon.

"Tenang saja, jangan gugup" Jinyoung.

"Hei... jangan gigit bibirmu. Karena hanya aku yang boleh menggigitnya" goda Jinyoung ketika melihat Nayeon terus menggigit bibirnya sendiri.

"Aish" Nayeon.

Tiba-tiba seorang pelayan memanggil Jinyoung agar menuju altar terlebih dahulu.

"Aku pergi dulu ya sayang. Sampai bertemu di altar" kata Jinyoung sebelum mencium tangan Nayeon.

Jinyoung pun keluar dan menuju altar pernikahannya. Jujur saja Jinyoung juga sangat gugup melihat banyak orang di ruangan itu.

Tak lama setelah itu Nayeon pun dipanggil untuk menuju altar pernikahan. Tapi Nayeon tidak sendirian, Nayeon menuju altar bersama ayahnya yaitu Tn. Im sambil menggandeng tangan ayahnya dan membawa sebuket bunga.

Setelah sampai di altar Tn. Im pun melepas tangan Nayeon yang masih melingkar di salah satu lengannya dan memberikannya pada Jinyoung.

"Tolong jaga putriku" pesan Tn. Im sedikit berkaca-kaca.

"Tentu ayah" jawab Jinyoung meyakinkan Tn. Im.

Sekarang Nayeon dan Jinyoung akan melakukan upacara peneguhan nikah.

"Hadirin sekalian, kita semua berkumpul di sini dalam hari yang mulia ini untuk menyaksikan penyatuan Park Jinyoung dan Im Nayeon" ucap pendeta itu.

Dan pendeta itu akan mengajukan beberapa pertanyaan untuk mereka berdua. Setelah mereka menjawab. Pendeta pun menyuruh mereka untuk saling berhadapan dan saling mengucapkan janji pernikahan mereka, yang akan di saksikan oleh pendeta, keluarga, dan orang-orang yang menghadiri acara tersebut.

"Baiklah untuk mempelai dipersilahan mengucapakan
Janji" pendeta.

Karena banyak di antara mereka tamu yang berasal dari luar negeri, Jinyoung dan Nayeon pun mengucapkan janji pernikahan mereka menggunakan bahasa inggris dan ada penerjemahnya.

"I Jinyoung Park, take you Nayeon Im, to be my wife, to have and to hold, from this day forward, for better or worse, for richer or poorer, in sickness and in health, with love until death do us part"

(Saya Park Jinyoung, mengambil engkau Im Nayeon, untuk menjadi istriku, untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya, dalam keadaan baik maupun buruk, dalam keadaan kaya maupun miskin, dalam keadaan sakit maupun sehat, dengan cinta sampai maut memisahkan kita)

Ucap Jinyoung yang sedikit berbinar.

"I Nayeon Im, take you Jinyoung Park, to be my husband, to have and to hold, from this day forward, for better or worse, for richer or poorer, in sickness and in health, with love until death do us part"

(Saya Im Nayeon, mengambil engkau Park Jinyoung, untuk menjadi suamiku, untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya, dalam keadaan baik maupun buruk, dalam keadaan kaya maupun miskin, dalam keadaan sakit maupun sehat, dengan cinta sampai maut memisahkan kita)

Flower 1.0 || 진연 Story✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang