56 pt.2

659 63 42
                                    

Keesokan harinya Nayeon berusaha melupakan kejadian tadi malam. Dia berharap hari ini Jinyoung bisa bersikap seperti biasanya, bersikap lembut kepadanya.

Dengan semangat Nayeon mencari keberadaan Jinyoung. Dan ketika Nayeon melihat Jinyoung di dapur, dia langsung berlari dan mengecup pipi kanan Jinyoung.

Jinyoung yang kaget pun menatap Nayeon.

"Kenapa?" Nayeon merasa bingung kenapa Jinyoung menatapnya seperti itu.

Kemudian Nayeon mengumpulkan keberaniannya untuk mengecup bibir Jinyoung.





Cup







Setelah Nayeon mengecup bibir Jinyoung, Nayeon sangat kaget. Bunkannya membalas kecupan Jinyoung malah marah dan membentak Nayeon.

"Kamu kenapa sih?!!" Jinyoung membentak Nayeon.

"Kamu menggodaku?!! Sekarang mau jadi wanita penggoda ya?!!" Jinyoung tersenyum sinis.

"Memang kenapa jika aku menggodamu? Aku kan istrimu" Nayeon berusaha bertanya dengan lembut kepada Jinyoung.

"Aku tidak suka. Godaanmu itu terlihat meremehkanku" Jinyoung.

"Bagian mana yang terlihat meremehkanmu?" Nayeon.

"Semua!" Jinyoung.

"Jahat..." suara Nayeon bergetar karena menahan amarahnya.

"Ya aku memang jahat. Sangkin jahatnya aku bahakan hampir membunuh anakku sendiri" Jinyoung.

"Aku hampir membunuh calon anak kita" Jinyoung dengan suara yang sedikit melemah.

"Kapan? Kapan kamu hampir membunuh calon anak kita? Itu tidak benar" Nayeon berusaha menenangkan.

"Kamu tidak mendengar kata dokter kemarin? Jelas-jelas dia bilang kamu hampir saja keguguran. Keguguran karena aku terlalu sering mengajakmu berhubungan" Jinyoung.

"Itu tidak masalah untukku. Yang penting sekarang kandunganmu baik-baik saja" jelas Nayeon.

"Bukankah wajar jika seorang suami mengajak berhubungan jika dia membutuhkannya? Dan sebagai seorang istri aku harus melayaninya karena aku juga butuh itu. Jadi semua ini bukan hanya salahmu tapi salahku juga" Nayeon mencoba untuk menjelaskan.

"Apa??" Jinyoung tidak memperdulikan perkataan Nayeon. Dia seolah-olah tidak mengerti maksud Nayeon.

"Maaf jika perkataanku yang tadi salah" karena tidak ingin berdebat dengan Jinyoung Nayeon pun memutuskan untuk meninggalkan dapur.

Air mata Nayeon keluar bersamaan dengan langkah kakinya yang menjauhi Jinyoung.

'Tuhan... ada apa ini? Kenapa engkau begitu cepat mengubah kebahagiaanku dengan kesedihan yang tidak pernah kubayangkan?' Nayeon bergumam dalam hatinya.






















●●

●●●

●●












Maaf pendek banget ya.

Gimana mau lanjut nggak?

Aku kok ngerasa makin kesini vote sama commentnya makin sedikit
😪

Sedih deh aku

😭




Udah dulu deh

Bye





29 January 2020

Flower 1.0 || 진연 Story✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang